32 kemandirian remaja. Setiap individu suka dipuji terhadap karya
dan prestasi dirinya, seburuk maupun sebagus apapun karya dan prestasinya, sebagai orang tua dan guru alangkah lebih
baiknya memberikan reward atas prestasi yang sudah diraih. Tidak lain adalah untuk meningkatkan keamauan. Jika
mendapati anak yang melanggar hukum, berilah sanksi atau hukuman yang mendidik.
4 Sistem kehidupan di masyarakat. Sistem kehidupan di masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hirarki
struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan
produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja. Sebaliknya, lingkungan masyarakat yang
aman, menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk berbagai kegiatan, dan tidak terlalu hierarkis akan merangsang
dan mendorong
perkembangan kemandirian
remaja. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap pola pikir
anak.
c. Upaya-upaya Pengembangan Kemandirian Peserta Didik
Kemandirian adalah kecakapan yang berkembang sepanjang rentang kehidupan individu, yang sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor pengalaman dan pendidikan Desmita, 2010: 190. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah perlu melakukan upaya-upaya
pengembangan kemandirian peserta didik dengan cara:
33 1
Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang memungkinkan anak merasa dihargai. Semakin anak
dipaksa untuk melakukan sesuatu hal, maka anak merasa ruang geraknya dibatasi. Hal ini akan menyebabkan anak
tidak berkembang. 2
Mendorong anak
untuk berpartisipasi
aktif dalam
pengambilan keputusan dan dalam berbagai kegiatan di sekolah. Melatih anak untuk ikut serta dalam kegiatan yang
diselenggarakan pihak sekolah akan menjadikan anak semakin berimajinasi dan mempunyai pengalaman hidup.
3 Memberi kebebasan kepada anak untuk mengekplorasi
lingkungan, mendorong rasa ingin tahu mereka. Rasa ingin tahu seseorang berasal dari pengentahuan yang dimiliki.
Semakin tinggi pengetahuan seseorang, semakin besar pula rasa ingin tahunya.
4 Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan
anak, tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain.
5 Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak.
Anak akan lebih terbuka tentang dirinya jika anak tersebut merasa dekat dengan kita.
d. Pengertian Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas belajar dengan cara mandiri
atas dasar motivasinya sendiri dan merupakan hasil dari pengalaman
34 dan latihan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain untuk
menguasai suatu materi tertentu sehingga bisa dipakai untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Peserta didik yang memiliki kemandirian yang kuat tidak akan mudah menyerah. Dalam perilaku mandiri antara individu yang satu
dengan yang lain tidak sama. Ahmadi dan Uhbiyati dalam Husein, 2013: 12 kemandirian
belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain, siswa dituntut untuk memilik keaktifan dan inisiatif
sendiri dalam belajar, bersikap, berbangsa, maupun bernegara. Sikap kemandirian belajar ini sangat dibutuhkan oleh setiap peserta
didik dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut Brookfield dalam Husein, 2013: 13
kemandirian belajar merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan belajar untuk mencapai tujuannya. Peserta
didik yang memiliki sikap kemandirian belajar, maka ia akan merencanakan proses belajarny sendiri
dan mengevaluasi belajarnya.
e. Ciri-ciri Kemandirian Belajar