40
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan
baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial.
8 keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, diartikan sebagai
suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai
informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan masalah.
Berdasarkan penjelasan dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam peningkatan kualitas pembelajaran, peranan seorang guru
sangat penting, karena untuk dapat meningkatkan keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, seorang guru harus mendesain
proses belajar mengajar menjadi lebih nyaman. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki dan menguasai keterampilan dasar dalam proses
pembelajaran.
9. Karakteristik Guru yang Berhasil
Mengajar merupakan tugas yang sangat kompleks. Menurut Arens dalam Suyatno 2007:12 menjadi seorang guru yang berhasil memerlukan
sifat-sifat sebagai berikut: 1
guru yang berhasil memiliki kualitas pribadi yang memungkinkan ia mengembangkan hubungan kemanusiaan yang tulus dengaan siswa,
orang tua, dan kolega-koleganya;
41
2 guru yang berhasil memiliki sikap yang positif terhadap ilmu
pengetahuan. Mereka menguasai dasar-dasar pengetahuan tentang belajar dan mengajar; menguasai pengetahuan tentang perkembangan
manusia dan cara belajar; dan menguasai pengajaran dan pengelolaan kelas;
3 guru yang berhasil, menguasai sejumlah keterampilan mengajar yang
telah dikenal di dunia pendidikan untuk mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan menigkatkan hasil belajar;
4 guru yang berhasil memiliki sikap dan keterampilan yang mendorong
siswa untuk berpikir reflektif dan mampu memecahkan masalah. Mereka memahami bahwa belajar pengelolaan yang baik merupakan
proses yang amat panjang sama halnya dengan profesi lain, yang memerlukan belajar dan interaksi secara berkelanjutan dengan kolea
seprofesi.
10. Aktivitas Siswa
Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi
selama proses belajar mengajar. Trinandita 1984 menyatakan bahwa ”hal yang paling mendasar
yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi
42
yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif,
dimana masing – masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan
mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi
http:susilofy.wordpress.com20100928hakikat-belajar-prestasi- belajar-dan-aktivitas-belajar.
Menurut Piaget dalam Sardiman 2007:100 menerangkanbahwaseoranganak berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa
perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu agar anak berpikir sendiri harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berpikir
pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan. Dengan demikian, jelas bahwa aktivitas itu dalam arti luas, baik
yang bersifat fisik jasmani maupun menta rohani. Kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal.
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti
yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman 2007:101 membuat suatu daftar berisi177
macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan: 1.
visual activities aktivitas pengelihatan, yang termasuk di
dalamnya seperti membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,
43
percobaan, pekerjaan lain. Dalam penelitian ini tentang memperhatikan pembelajaran tayangan video;
2. oral activities
aktivitas ucapan, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat,
mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. Dalam penelitian ini tentang bertanya dan mengemukakan pendapat;
3. listening activities
aktivitas pendengaran, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. Dalam
penelitian ini tentang mendengarkan pembelajaran yang disampaikan guru;
4. writing activities
aktivitas menulis, seperti misalnya menulis cerita, , karangan, laporan, angket, menyalin. Dalam
penelitian ini tentang menjawab soal; 5.
drawing activities aktivitas menggambar, menggambar,
membuat grafik, peta, diagram. Dalam penelitian tidak ada; 6.
motor activities aktivitas tubuh, termasuk di dalamnya
antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak. Dalam penelitian ini tidak
ada; 7.
mental activities aktivitas mental, sebagai contoh misalnya
menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. Dalam penelitian ini tidak ada;
44
8. emotional activities
aktivitas emosi, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, berani,
tenang, gugup. Dalam penelitian ini tentang senang dan antusias dalam pembelajaran.
Dari berbagai pendapat para ahli di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa aktivitas siswa yang terjadi selama proses
pembelajaran harus menyebabkan interaksi antara guru dengan siswa ataupun antara siswa dengan siswa sendiri.
11. Hasil Belajar Siswa