3.8.2. Uji Analisis Regresi Berganda
Menurut Gujarati dalam Ghozali 2011:95 analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu
atau lebih variabel independen penjelasbebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. 3.8.2.1. Uji Prasyarat Analisis Regresi Berganda
3.8.2.1.1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas yaitu dengan melihat norma probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik
pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilannya yaitu jika menyebar disekitar garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjuukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS.
3.8.2.1.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan untuk mengetahui model regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini
memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:
3.8.2.1.2.1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Deteksi gejala
adanya multikolinieritas dengan menggunakan nilai variance inflaction faktor VIP dan tolerance melalui SPSS. Perhitungan dengan menggunakan bantuan
program SPSS. Model regresi bebas multikolinieritas memiliki VIF dibawah 10 dan nilai toleransi diatas 0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel
bebas, apabila masih dibawah 0,8 maka dapat dikatakan tidak menggunakan multikolinieritas.
3.8.2.1.2.2. Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedatisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar analisisnya yaitu jika ada
pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka diidentifikasikan terjadi heterokedastisitas. Dan tidak ada pola yang jelas,
seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y , maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Perhitungan dengan menggunakan bantuan
program SPSS.
3.8.2.1.3 Uji Regresi Linear Berganda
Setelah uji prasarat terpenuhi, maka akan dilakukan analisis regresi linier berganda sehingga menghasilkan persamaan yang dapat digunakan untuk
membuat prediksi besarnya nilai variabel dependen Y berdasarkan nilai variabel independen X tertentu. Persamaan yang diperoleh dalam analisis tersebut adalah
sebagai berikut: Y
= α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
Keterangan : Y : variabel dependen nilai yang diprediksi
α : konstanta β
1
: koefisien variabel sifat percaya diri
β
2
: koefisien variabel lingkungan sekolah
β
3
: koefisien variabel minat belajar X
1
: sifat percaya diri X
2
: lingkungan sekolah
X
3
: minat belajar
3.8.2.1.4 Uji Hipotesis Penelitian
3.8.2.1.4.1 Uji Simultan uji F
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen
Ghozali, 2011:177. Penggunaan hipotesis uji F dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS. Cara yang digunakan untuk uji F yaitu
dengan melihat probabilitas signifikansi dari nilai f pada tingkat signifikansi sebesar 5.
Penggunaan uji pengaruh simultan uji F dapat dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS release 16. Dasar keputusan untuk
menerima atau menolak hipotesis apabila:
1. Probabilitas taraf signifikan 5, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Probabilitas taraf signifikan 5, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.8.2.1.4.2
Uji Parsial uji t
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011:178.
Penggunaan hipotesis uji t menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16, yaitu dengan membandingkan signifikansi hitung masing-
masing variabel bebas terhadap variabel
= 5. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan SPSS apabila:
1. Probabilitas taraf signifikan 5, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Probabilitas taraf signifikan 5, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.8.2.1.4.3 Koefisien Determinasi secara Simultan R
2
Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untukmengetahui besarnya variable tidak bebas.Koefisien determinasi R = 0,
berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali 0 terhadap variable tidakbebas. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R = 1, berarti variabel
tidak bebas 100 dipengaruhi oleh variable bebas. Letak R berada dalam selangatau interval antara 0 dan 1 0 ≤ R ≤ 1.
Cara mengetahui besarnya kontribusi variable bebas terhadap variable terikat, maka perlu dicari koefisien determinasi secara keseluruhan.Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS.Hasil perhitungan adjusted R
keseluruhan mendekati 0 nol maka semakin lemah variasi variabel bebas menerangkan variabel terikat.
3.8.2.1.4.4 Koefisien Determinasi secara Parsial r
2
Selain melakukan uji t perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi parsialnya r
2
untuk dua variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang
diberikan masing-masing prediktor sifat percaya diri X
1
, lingkungan sekolah X
2
dan minat belajar X
3
secara parsial terhadap variabel dependen hasil belajar ekonomi Y. Koefisien determinasi dapat dilihat dari output SPSS, uji parsial
pada table coefficient. Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai correlations partial dalam tabel.
108
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul pengaruh sifat percaya diri, lingkungan sekolah dan minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran
ekonomi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mejobo Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 20142015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif antara sifat percaya diri terhadap hasil belajar ekonomi yaitu sebesar 0,627, yang artinya jika variabel sifat percaya diri naik satu
satuan maka menyebabkan kenaikan hasil belajar sebesar 0,627 ditambah konstanta sebesar 26,828 dengan catatan variabel lain tetap.
2. Ada pengaruh positif antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar ekonomi yaitu sebesar 0,389, yang artinya jika variabel lingkungan sekolah
naik satu satuan maka menyebabkan kenaikan hasil belajar sebesar 0,389 ditambah konstanta sebesar 26,828 dengan catatan variabel lain tetap.
3. Ada pengaruh positif antara minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi yaitu sebesar 0,458, yang artinya jika variabel minat belajar naik satu satuan
maka menyebabkan kenaikan hasil belajar sebesar 0,458 ditambah konstanta sebesar 26,828 dengan catatan variabel lain tetap.
4. Sifat percaya diri, lingkungan sekolah dan minat belajar dikategorikan baik dengan nilai persentase yang diperoleh dari hasil analisis deskriptif yaitu
sebesar 65,98 untuk sifat percaya diri, 73,60 untuk lingkungan sekolah