2.5.5 Indikator-indikator Minat
Indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya, karena minat merupakan
motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Selain itu, indikator-indikator minat belajar siswa diantaranya Sutikno
2009:16 menyebutkan bahwa minat ditandai dengan adanya beberapa indikasi seperti:
1. Perhatian, seseorang yang memiliki minat pasti akan berlaku perhatian terhadap apa yang akan dijadikan obyek pada minat itu sendiri. Ia akan
memperhatikan dengan antusias apa yang telah menjadi minatnya. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan dan
pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan memperhatikan
objek tersebut.
2. Ketertarikan, seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu hal, maka akan muncul rasa ketertarikan dalam dirinya. Ada rasa penasaran untuk
mengetahui lebih dalam segala hal yang berhubungan dengan hal tersebut. 3. Adanya rasa ingin tahu, keinginan atau rasa ingin tahu adalah dorongan yang
muncul atas sesuatu yang dikendaki sehingga menimbulkan proses perhatian dan berujung pada minat ingin mengetahui.
4. Perasaan senang akan menimbulkan minat, karena didorong oleh rasa ketertarikan pada sesuatu yang kemudian timbul untuk menjadi suatu
keinginan yang mendorong seseorang untuk memilikinya. Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran,
maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.
Kemudian Minat seseorang dalam belajar juga dapat dilihat dari indikator- indikator sebagai berikut:
1 Adanya rasa ketertarikan terhadap pelajaran
Seseorang siswa dapat dikatakan memiliki minat belajar yang tinggi jika ia merasa tertarik pada suatu obyek, dalam hal ini pelajaran. Ketertarikan siswa
tersebut akan berimplikasi pada indikator-indikator minat belajar yang lainnya.
Maka kunci pertama dalam belajar adalah siswa terlebih dahulu harus memiliki rasa ketertarikan pada pelajaran.
2 Adanya pemusatan perhatian
Ketertarikan siswa dalam belajar akan memunculkan rasa perhatian yang terpusat fokus. Siswa akan memperhatikan setiap gerak-gerik guru dalam
menyajikan pelajaran. Jika ada penugasan, baik dalam bentuk individu maupun kelompok, siswa akan tetap terfokus perhatiannya untuk menyelesaikan tugas-
tugas tersebut. 3
Adanya keingintahuan yang besar Rasa keingintahuan yang besar akan muncul jika siswa sudah tertarik dan
terpusat perhatiannya. Siswa akan mendalami suatu pelajaran secara mendetail, maka siswa pada tataran berikutnya akan dengan mudah menguasai dan
memahami pelajaran. 4
Adanya kebutuhan terhadap pelajaran Ketertarikan, perhatian yang terpusat, dan keingintahuan yang besar
terhadap pelajaran, terjadi karena siswa merasa butuh akan ilmu pengetahuan. Kebutuhan yang dirasakan siswa ini akan berkorelasi positif dengan aktifitas
belajar mereka ketika mengikuti pelajaran. 5
Adanya perasaan senang dalam belajar Dengan adanya keempat indikator di atas, maka sudah dapat dipastikan
bahwa siswa akan merasa senang dalam mengkaji suatu pelajaran. Kesenangan yang timbul ini terkait erat dengan keempat indikator tadi. Siswa dapat mengikuti
pelajaran dengan bergembira serta bahagia jika mengikuti pelajaran.
Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Slameto 2010:180 bahwa “suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan
bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki
minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut”.
Dari beberapa indikator minat yang digunakan sebagai acuan penelitian ini adalah indikator-indikator minat sebagaimana diuraikan di atas yang meliputi:
a. Keinginan untuk mengetahui sesuatu b. Kegiatan yang disenangi
c. Ketertarikan terhadap pelajaran. d. Usaha untuk merealisasikannya.
2.6 Penelitian Terdahulu