terutama yang berkaitan dengan simbol-simbol bahasa dan lainnya, untuk mempelajari hal-hal baru. Strategi, pembelajar harus mampu menggunakan
strategi untuk menghadirkan stimulus yang kompleks, memilih dan membuat kode bagian-bagian stimulus, memecahkan masalah, dan melacak kembali
informasi yang dipelajari.
Jadi, berdasarkan uraian yang dijelaskan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar dapat terjadi apabila di dalamnya terdapat
prinsip-prinsip belajar, dan dapat dikatakan prinsip belajar terkandung dalam proses belajar. Jika prinsip belajar dapat diterapkan dengan baik tentunya hasil
belajar akan baik.
2.1.4 Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan kondisi belajar yang lebih kondusif. Kondisi belajar ini sendiri dipengaruhi oleh berbagai
komponen, yaitu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan
sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana prasarana yang tersedia. Komponen-komponen kondisi belajar itu saling mempengaruhi secara bervariasi
sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil yang unik dan kompleks. Mengenai tujuan-tujuan belajar secara eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan
tindakan intruksional yang biasa berbentuk pengetahuan dan ketrampilan. Sesuai dengan Sardiman 2011 yang menyatakan bahwa jika ditinjau
secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu sabagai berikut: 1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir, pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain,
tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikirtanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
2. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan yang bersifat jasmani keterampilan yang dapat dilihat maupun keterampilan rohani keterampilan yang abstrak menyangkut
penghayatan. Keterampilan dapat dididik dengan banyak melatih kemampuan.
3. Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru
harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-
nilai. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak didik akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.
Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah suatu keinginan untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental atau nilai-
nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar.
2.2 Tinjauang tentang Hasil Belajar