BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain case control study yang bersifat mengikuti perjalanan penyakit ke belakang retrosfektif untuk menguji
hipotesis spesifik tentang adanya hubungan pemaparan terhadap faktor resiko dimasa lalu dengan timbulnya penyakit. Dengan kata lain, mengikuti perjalanan penyakit dari
akibat ke sebab dengan membandingkan besarnya pemaparan faktor risiko dimasa lalu antara kelompok kasus dan kelompok kontrol sebagai pembanding.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya kejadian diare adalah karakteristik ibu yang
terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan keadaan sosial ekonomi, jamban keluarga, pengelolaan sampah, Saluran pembuangan air limbah SPAL, Konstruksi fisik
sumur, Cuci tangan pakai sabun CTPS dan pengelolaan air bersih. Sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian diare.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara. Alasan pemilihan lokasi ini adalah :
1. Terjadinya peningkatan kasus diare pada anak balita di Kota Padangsidimpuan
45
Universitas Sumatera Utara
2. Terdapat sungai di Kota Padangsidimpuan yang masih digunakan oleh penduduk
untuk mandi dan mencuci. 3.
Belum semua penduduk Kota Padangsidimpuan menggunakan air PDAM sehingga masih menggunakan sumur gali.
4. Karena dari data Profil Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan tahun 2013,
terdapat peningkatan kejadian diare di Kota Padangsidimpuan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada dari bulan November 2014 sampai dengan Juni 2015. Waktu penelitian terbagi menjadi 3 bagian, pada awal penelitian dilakukan
penyusunan proposal dengan melakukan survei pendahuluan dan mempertimbangkan studi pustaka. Berikutnya sudah dilakukan pengumpulan data untuk memperoleh data
penelitian. Diakhir data yang diperoleh dikumpulkan untuk diolah untuk memperoleh hasil dan kesimpulan penelitian.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Kasus
Populasi kasus adalah seluruh anak yang pernah menderita diare 2 minggu terakhir di Kota Padangsidimpuan dan berumur 1- 5 tahun.
3.3.2. Populasi Kontrol
Populasi kontrol adalah anak yang menjadi tetangga kasus yang tidak menderita diare di Kota Padangsidimpuan dan berumur 1- 5 tahun.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Sampel 3.3.3.1. Sampel Kasus
Sampel kasus diambil secara purposive sampling yaitu anak yang datang berkunjung ke Puskesmas ,yang menderita diare 2 minggu terakhir tanpa disertai
batuk pilek dan berumur 1- 5 tahun. Besar sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus pengambilan sampel menggunakan rumus kasus kontrol dengan
matching menurut Sastroasmoro 2013 yaitu : n =
�� 2
� + ��√�� �−
1 2
2
=
1.960 2
� +1.282 √0.761�0.239 0.761
− 1 2 �
2
= �
1.53 0.261
�
2
= 34.36 = 35
Hasil perhitungan menggunakan rumus diatas dengan derajat kepercayaan 95 dan kekuatan uji 80 di dapatkan jumlah sampel 35 orang.
3.3.3.2. Sampel Kontrol
Sampel kontrol adalah seluruh tetangga dari kasus dengan melakukan matching jenis kelamin dan usia. Untuk matching usia dengan kasus berumur 1- 5
tahun, maka yang menjadi kontrol juga yang berusia 1-5 tahun, dengan perbandingan
Universitas Sumatera Utara
1:2 antara kelompok kasus dan kelompok kontrol, menggunakan rumus Sastroasmoro 2011 :
n ‘= � + 1 � 2�
� =
2 + 1 35 2�2 �
= 3 x35 4 �
= 105 Sehingga total responden 105 orang, terdiri dari 35 kelompok kasus dan 70
kelompok Kontrol.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang meliputi karakteristik ibu yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan keadaan sosial ekonomi
yang didapati dengan wawancara, sarana sanitasi yaitu jamban keluarga,pengelolaan sampah, Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL dan konstruksi fisik sumur di
dapati dengan lembar observasi, cuci tangan pakai sabun CTPS di dapati dengan lembar observasi dan kuesioner, pengelolaan air bersih didapati dengan lembar
observasi.
3.4.2. Data Sekunder
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data bulanan diare dari laporan SP2TP profil Dinas Kesehatan Kota
Universitas Sumatera Utara
Padangsidimpuan, data dari Puskesmas tentang laporan bulanan diare di wilayah kerja Puskesmas.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Penelitian
3.5.1.1. Variabel Independen
Variabel independen adalah karakteristik ibu yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan keadaan sosial ekonomi,sarana sanitasi yang terdiri dari jamban
keluarga, pengelolaan sampah , saluran pembuangan air limbah SPAL dan konstruksi fisik sumur, cuci tangan pakai sabun CTPS , pengelolaan air bersih.
3.5.1.2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah kejadian diare pada balita 1-5 tahun di wilayah kerja Kota Padangsidimpuan, yang diperoleh dari laporan bulanan diare Puskesmas
dan bidan desa.
3.5.2. Definisi Operasional
1. Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun dan kurang
dari 5 tahun. 2.
Diare pada anak balita adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer, berlendir atau berdarah tanpa disertai batuk atau pilek.
3. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal yang pernah dicapai oleh
responden berdasarkan ijazah terakhir. Dikategorikan atas:
Universitas Sumatera Utara
a. Pendidikan dasar SD - SMP
b. Pendidikan tinggi SMA – Perguruan Tinggi
4. Status Pekerjaan ibu adalah suatu kegiatan yang dilakukan responden secara
tetap untuk menghasilkan pendapatan. Dikategorikan atas: a.
Bekerja PNSTNIPOLRI, Swasta, KaryawanBuruh b.
Tidak Bekerja Ibu rumah tangga, lain-lain 5.
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh keluargadalam nilai rupiah dalam satu bulan berdasarkan UMP Sumatera Utara tahun 2014 yaitu Rp.
1.505.850.
6.
Sarana sanitasi adalah fasilitas sanitasi yang dimiliki oleh sebuah rumah tangga
7. Jamban keluarga adalah ruangan yang dimiliki sebuah keluarga, yang
mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok, dilengkapi unit pembuangan kotoran dan air untuk membersihkan.
8. Pengelolaan sampah adalah prosedur pengelolaan sampah dari pengumpulann
hingga sampah diangkut, tempat panampungan sampah sementara dan kondisi penampungan sampah sementara
9. Saluran pembuangan air limbah adalah kondisi sistem pembuangan limbah cair
domestik rumah tangga yang dinilai adalah kondisi pemipaan saluran air limbah. Apakah tertutup, sumbatlancar, dan apakah dilakukan pemeliharaan
10. Konstruksi atau fisik sumur yaitu dilihat berdasarkan syarat sumur menurut
Depkes apakah sumur memenuhi syarat atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
11. Cuci Tangan Pakai Sabun adalah prilaku cuci tangan dengan menggunakan air
bersih yang mengalir dan memakai sabun. 12.
Pengelolaan air bersih adalah proses penyediaan dan pengelolaan air bersih menjadi air minum
3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Variabel Independen
1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal ibu yang pernah dicapai oleh
responden berdasarkan ijazah terakhir. Dikategorikan atas: a.
Pendidikan dasar ibu SD - SMP b.
Pendidikan tinggi ibu SMA – Perguruan Tinggi 2.
Status Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan responden ibu secara tetap untuk menghasilkan pendapatan. Dikategorikan atas:
a. Bekerja PNSTNIPOLRI, Swasta, KaryawanBuruh
b. Tidak Bekerja Ibu rumah tangga, lain-lain
3. Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga dalam nilai
rupiah dalam satu bulan berdasarkan UMP Sumatera Utara tahun 2014 yaitu Rp. 1.505.850.
4. Jamban keluarga diukur dengan lembar observasi yang dinyatakan sehat atau
memenuhi syarat jika mendapat kriteria nilai ≥ skor 7 berdasarkan nilai
observasi.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengelolaan sampah diukur dengan menggunakan lembar observasi, dikatakan
memenuhi syarat kesehatan jika nilai skore ≥ 3
6. Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL di ukur dengan lembar observasi ,
memenuhi syarat kesehatan jika skor ≥ 3
7. Konstruksi sumur fisik diukur dengan menggunakan lembar observasi sumur
dinyatakan memenuhi syarat dengan nilai skor ≥ 7.
8. Cuci tangan pakai sabun diukur dengan lembar observasi dan kuesioner, yang
menjadi responden adalah ibu dari balita, dengan nilai baik jika bisa menjawab kuesioner lebih dari 5 pertanyaan dan tidak baik jika menjawab kurang dari 5
pertanyaan, lembar observasi di nyatakan memenuhi syarat dengan skor ≥ 3
9. Pengelolaan air bersih diukur dengan lembar observasi, memenuhi syarat jika
skor ≥ 3
Pengukuran variabel independen menggunakan skala ukur ordinal, variabel yang di ukur dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur dalam
bentuk lembar observasi indikator, kuesioner. Indikator dibagi dalam beberapa
tingkatan dan di beri skor atau nilai. Hal tersebut dapat dinilai seperti tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen No
Variabel Cara
Ukur Alat
Ukur Skala
Ukur Kategorik
Variabel Independen
1 Karakteristik ibu
a. Pendidikan b. Pekerjaan
c. Keadaan sosial
ekonomi Wawancara Kuesioner Ordinal 1.
Pendidikan dasar 2. Pendidikan tinggi
1. Bekerja 2. Tidak bekerja
1. UMP
Rp. 1.505.850,- 2.
UMP Rp. 1.505.850,-
2 Jamban keluarga
Observasi Lembar
inspeksi Ordinal 1.
Memenuhi syarat jika skor
≥ 7 2. Tidak
memenuhi syarat jika skor
≤ 7 4
Pengelolaan sampah
Observasi Lembar
inspeksi Ordinal 1. Memenuhi syarat
jika skor ≥ 3
2. Tidak memenuhi syarat jika skor 3
5 Saluran
Pembuangan Air Limbah SPAL
Observasi Lembar
inspeksi Ordinal 1. Memenuhi syarat
jika skor ≥ 3
3. Tidak memenuhi
syarat jika skor 3
6 Cuci
tangan pakai sabun
Wawancara Kuesioner, Ordinal 1. Baik 2.Tidak baik
7 Cuci tangan
pakai sabun Observasi
lembar observasi
Ordinal 1. memenuhi syarat jika skor
≥ 3 2.Tidak memenuhi
syarat jika skore 3 8
Konstruksi fisik sumur
Observasi Lembar
inspeksi Ordinal 1. Memenuhi syarat jika
skor ≥ 7
2. Tidak memenuhi syarat jika skor 7
9 Pengelolaan air
bersih Observasi
Lembar inspeksi
Ordinal 1. Memenuhi syarat jika skor
≥ 3 2. Tidak memenuhi
syarat jika skor 3
Universitas Sumatera Utara
3.7. Metode Analisis Data