Cuci Tangan Pakai Sabun

2.2.4. Cuci Tangan Pakai Sabun

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan . Jumlah PHBS sangat banyak, yang salah satu adalah PHBS dalam rumah tangga , dalam PHBS rumah tanggga terdapat salah satu program yaitu cuci tangan pakai sabun CTPS. Cuci tangan pakai sabun merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya mahal. Karena itu membiasakan CTPS sama dengan mengajarkan anak - anak dan seluruh keluarga hidup sehat sejak dini. Kedua tangan kita adalah salah satu jalur masuknya kuman penyakit kedalam tubuh. Sebab, tangan adalah anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan mulut dan hidung. Penyakit-penyakit yang umumnya timbul karena tangan yang berkuman, antara lain : diare, kolera, ISPA, cacingan, flu dan hepatitis Rahmawati, 2011. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan adalah : 1. Setiap kali tangan kita kotor setelah memegang uang, memegang binatang, berkebun,dll 2. Setelah buang air besar 3. Setelah mencebok bayi atau anak 4. Sebelum makan dan menyuapi anak 5. Sebelum memegang makanan 6. Sebelum menyusui bayi Universitas Sumatera Utara 7. Sebelum menyuapi anak 8. Setelah bersin, batuk, membuang ingus, setelah pulang dari bepergian dan sehabis bermainmember makanmemegang hewan peliharaan Rahmawati, 2011 Jika ditinjau dari aspek kesehatan masyarakat khususnya pola penyebaran penyakit menular, cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau perilaku higienes dengan cuci tangan pakai sabun CTPS, seperti penyakit diare, typhus perut, kecacingan, flu burung, dan bahkan flu babi yang kini cukup menghebohkan dunia. Seperti halnya perilaku buang air besar sembarangan, perilaku cuci tangan, terlebih cuci tangan pakai sabun merupakan masih merupakan sasaran penting dalam promosi kesehatan, khususnya terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini disebabkasn perilaku tersebut masih sangat rendah, dimana baru 12 masyarakat yang cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar, hanya 9 ibu-ibu yang mencuci tangan pakai sabun setelah membersihkan tinja bayi dan balita, hanya sekitar 7 masyarakat yang cuci tangan pakai sabun sebelum memberi makan kepada bayi,baru 14 masyarakat cuci tangan pakai sabun sebelum makan. Dengan perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan menggunakan air bersih bisa menurunkan angka kejadian diare. Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare, bisa menurunkan angka kejadian diare sebesar 47 Kemenkes RI, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.2.5. Air bersih