Landasan Teori Kerangka Teori Kerangka Konsep

j. Toksik sianobakteria, keracunan akibat toksin yang dihasilkan bakteri dalam air. k. Melalui kulit adalah karena kontak langsung dengan kulit yaitu scabies disebabkan oleh sarcoptes sbcabiei dan penyakit mata oleh virus Suyono, 2012.

2.3. Landasan Teori

Berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibahas maka yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini adalah bahwa diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya tiga kali atau lebih dalam satu hari, Kemenkes RI, 2011. Widoyono, 2008 mengatakan bahwa penularan penyakit diare dapat terjadi karena sebagian besar 75 disebabkan oleh kuman seperti virus dan bakteri. Penularan penyakit diare melalui orofekal terjadi dengan mekanisme melalui air yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air minum yang sudah tercemar, baik tercemar dari sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai kerumah-rumah, atau tercemar pada saat disimpan dirumah. Pencemaran dirumah terjadi bila tempat penyimpan tidak tertutup atau apabila tangan yang tercemar meyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan. Bisa juga melaui tinja terinfeksi, tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus ataupun bakteri dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi binatang, kemudian binatang tersebut hinggap di makanan dapat menularkan diare ke orang yang memakannya. Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Teori

Gambar 2.2. Landasan Teori Kuman penyebab daire : Bakteri, Virus dan Parasit Sarana Sanitasi 1. Jamban keluarga 2. Pengelolaan sampah 3. SPAL 4. Konstruksi Fisik sumur Kejadian Diare PP Pencegahan diare 1. Cuci tangan pakai sabun 2. Pengelolaan air bersih Karakteristik : 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pengetahuan 4. Keadaan sosial ekonomi 5. Status Gizi Universitas Sumatera Utara

2.5. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian Kejadian Diare Karakteristik Ibu a. Pendidikan b. Pekerjaan c. Keadaan sosial ekonomi Sarana Sanitasi a. Jamban keluarga b. Pengelolaan Sampah c. Saluran pembuangan air limbah SPAL d. Konstruksi fisik sumur Pencegahan diare a. Sarana dan prilaku Cuci tangan pakai sabun CTPS b. Pengelolaan air bersih Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain case control study yang bersifat mengikuti perjalanan penyakit ke belakang retrosfektif untuk menguji hipotesis spesifik tentang adanya hubungan pemaparan terhadap faktor resiko dimasa lalu dengan timbulnya penyakit. Dengan kata lain, mengikuti perjalanan penyakit dari akibat ke sebab dengan membandingkan besarnya pemaparan faktor risiko dimasa lalu antara kelompok kasus dan kelompok kontrol sebagai pembanding. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya kejadian diare adalah karakteristik ibu yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan keadaan sosial ekonomi, jamban keluarga, pengelolaan sampah, Saluran pembuangan air limbah SPAL, Konstruksi fisik sumur, Cuci tangan pakai sabun CTPS dan pengelolaan air bersih. Sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian diare.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara. Alasan pemilihan lokasi ini adalah : 1. Terjadinya peningkatan kasus diare pada anak balita di Kota Padangsidimpuan 45 Universitas Sumatera Utara