sebelum makan. Dengan perilaku cuci tangan yang benar, yaitu pakai sabun dan menggunakan air bersih bisa menurunkan angka kejadian diare. Kebiasaan yang
berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang
air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian
diare, bisa menurunkan angka kejadian diare sebesar 47.
5.7. Pengaruh Faktor Pengelolaan Air bersih terhadap Kejadian Diare pada Balita
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengelolaan air minum dengan kejadian diare, hasil penelitian didapat nilai OR =
2,667 95 CI=1.090- 6.524. Berdasarkan observasi masih banyak dari masyarakat yang kurang memperhatikan pengelolaan air bersih untuk dijadikan air minum.
Berdasarkan observasi secara fisik masih berasa dan berwarna, dan kurang memperhatikan tempat penampungan air minum. Hal ini sejalan dengan penelitian
Hannif dkk, 2011 yang menunjukan bahwa sumber air bersih yang yang beresiko tinggi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya diare akut pada
balita. Anak yang berasal dari keluarga yang tidak menggunakan sumber air bersih yang tidak memenuhi syarat mempunyai resiko 2,65 kali lebih besar terkena diare
disbanding anak yang keluarganya menggunakan sumber air bersih yang memenuhi syarat kesehatan.
Demikian halnya hasil penelitian Kusumaningrum 2011 di Kelurahan
Universitas Sumatera Utara
Gandus Palembang juga terdapat hubungan air bersih dengan kejadian diare pada balita dengan nilai OR =4,021, menunjukan bahwa keluarga yang menggunakan air
yang tidak memenuhi syarat balitanya berpeluang 4,0 kali lebih besar untuk terkena diare dibandingkan dengan keluarga yang menggunakan air yang memenuhi syarat.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sintamurniwaty 2006 yang membuktikan memanfaatkan sumber air bersih yang tidak memenuhi syarat
bisa meningkatkan diare pada balita 2,208 kali dibanding keluarga yang menggunakan air yang memenuhi syarat kesehatan.
Menurut Suyono, 2013 air merupakan unsur yang sangat vital bagi kehidupan makhluk di muka bumi, air digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya
minum,mandi,mencuci peralatan rumah tangga, mencuci pakaian, memasak, yang keseluruhan merupakan kebutuhan pokok. Air yang dikonsumsi manusia harus
bersih, bebas dari bahan pencemar kimiawi, maupun biologisbakteriologis. Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan terjadinya
gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular yang disebarkan oleh air secara
langsung diantara masyarakat disebut penyakit bawaan air water borne disease hal ini dapat terjadi karena air merupakan media yang baik tempat bersarangnya bibit
penyakitagent Mulia, 2005.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN