LINGKUNGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Potensi Wisatawan

Tabel 7. Ringkasan Hasil Analisis Data Aspek Data Analisis Kesesuaian dengan Tujuan Studi Hasil Analisis

A. LINGKUNGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

TRADISIONAL SEGENTER - Letak, Luas dan Batas Tapak - Sistem Transportasi dan Aksesibilitas Tapak - Pola Perkampungan dan Tata Guna Lahan - Sosial Budaya Masyarakat B. WISATA BUDAYA BERBASISKAN KEHIDUPAN TRADISIONAL - AtraksiObyek Wisata Budaya - Sirkulasi Wisata Posisi Dusun Segenter mempunyai beberapa nilai positif dari segi kepariwisataan karena dekat dengan Kawasan Wisata Pegunungan Gunung Rinjani yang merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di Propinsi NTB Kondisi Aksesibilitas tapak yang ada saat ini kurang baik, karena rusaknya beberapa ruas jalan penghubung, minimnya tanda pemandu arah dan sedikitnya sarana transportasi umum menuju kawasan Diperoleh pola perkampungan khas dan tata ruang eksisting Dusun Segenter serta latar belakang budaya yang terkait dengan pola tersebut Diketahui beberapa sistim kehidupan masyarakat yang bersifat sosial budaya yang dapat memperkaya nilai interpretasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung selain atraksi yang berbentuk fisik Diperoleh beberapa obyekatraksi wisata budaya yang potensial untuk dikembangkan sebagai daya tarik utama Kampung Tradisional Segenter Tidak terdapat alursirkulasi wisata yang dapat memberikan kenyamanan dan memberikan pengalaman perjalanan budaya kepada pengunjung Memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadikan wisata budaya Dusun Segenter termasuk dalam paket wisata petualangan Gunung Rinjani dan sekitarnya Perbaikan ruas jalan menuju tapak dan pengadaan tanda- tanda penunjuk arah menuju kawasan dimulai dari pintu masuk kedatangan wisatawan di Pulau Lombok Menggunakan data tersebut sebagai acuan dalam pembagian ruang wisata budaya yang akan direncanakan Menjadikan aspek sosial budaya sebagai daya tarik promosi Kawasan Wisata Budaya Kampung Tradisional Segenter selain obyekatraksi yang berbentuk fisik Perlu pengembangan program wisata yang dapat merangkai obyekatraksi wisata budaya yang ada ke dalam suatu jalinan atau alur cerita yang dapat mewakili sejarah dan budaya Dusun Segenter secara keseluruhan Perlu perencanaan sirkulasi wisata yang dapat menjangkau semua obyekatraksi, terutama obyekatraksi yang potensial dan dapat memberikan kualitas visual dan pengalaman yang lebih bagi wisatawan Tabel 7. lanjutan Aspek Data Analisis Kesesuaian dengan Tujuan Studi Hasil Analisis - Fasilitas Pelayanan - Potensi Wisatawan Minimnya fasilitas pelayanan yang dapat menunjang kebutuhan dan keinginan pengunjung merupakan salah satu kendala dalam promosi dan pengembangan tapak sebagai kawasan wisata budaya Arus wisatawan yang relatif besar menuju Pulau Lombok merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan Kawasan Wisata Budaya Kampung Segenter. Hal ini juga telah didukung oleh kebijakan pemerintah yang telah menetapkan Dusun Segenter sebagai salah satu kawasan wisata budaya unggulan di Pulau Lombok Perlu pengadaan dan penataan berbagai fasilitas penunjang yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata budaya di Kampung Tradisional Segenter. Fasilitas pelayanan yang ada juga diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan penduduk tanpa mengancam kelestarian tapak sebagai kawasan budaya Diperlukan promosi dan media informasi yang lebih menarik wisatawan terutama wisatawan dari mancanegara

BAB VII PERENCANAAN LANSKAP

7.1 Sintesis

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan spasial aspek-aspek yang ada pada tapak saat ini, maka dapat diketahui bahwa Dusun Segenter merupakan salah satu dusun di Pulau Lombok yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Hal ini merupakan potensi untuk dikembangkan menjadi suatu kawasan wisata budaya yang bernilai edukatif dan mendukung upaya pelestarian lanskap budayanya. Berdasarkan analisis data lingkungan kehidupan masyarakat tradisional Segenter, yang meliputi aspek data letak, luas dan batas tapak, aksesibilitas dan sistem transportasi tapak, pola perkampungan dan tata guna lahan, serta aspek data sosial dan budaya masyarakat, maka dapat diketahui kondisi eksisting tapak yang akan direncanakan. Berdasarkan kondisi eksisting yang ada, maka diperoleh data ruang yang menjadi acuan dalam pengembangan konsep wisata budaya yang telah ditentukan. Ruang-ruang eksisting yang terdapat pada tapak merupakan satu kesatuan. Ruang-ruang tersebut adalah ruang kehidupan masyarakat ruang pemukiman yang dikelilingi pagar dan ruang disekeliling ruang kehidupan masyarakat yang merupakan ruang pendukung kehidupan masyarakat. Ruang kehidupan masyarakat ruang pemukiman terdiri dari : rumah, halaman, berugak, lumbung, kandang, dan sarana infrastruktur lainnya yang terdapat di dalam pagar. Ruang pendukung kehidupan masyarakat terdiri dari lahan pertanian dan sarana infrastuktur lainnya yang terdapat di luar pagar. Dari ruang eksisting yang ada, kemudian dikembangkan lagi ke dalam konsep perencanaan wisata budaya dengan mempertimbangkan aspek data wisata budaya berbasiskan kehidupan masyarakat. Berdasarkan konsep yang telah ditentukan, tapak dibagi kedalam dua ruang utama, yaitu : ruang wisata budaya dan ruang pendukung kegiatan wisata budaya. Ruang wisata budaya terdiri dari : sub ruang kehidupan masyarakat atau ruang pemukiman dan sub ruang pendukung kehidupan masyarakat. Ruang wisata budaya merupakan ruang yang menjadi bagian inti dari kegiatan wisata budaya karena keberadaan obyek dan atraksi wisata budaya. Ruang pendukung kegiatan wisata terdiri dari dua sub ruang yaitu : sub ruang penerimaan dan sub ruang pelayanan. Ruang pendukung kegiatan wisata