Data dan Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

3.6. Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang diambil meliputi perilaku siswa dan guru yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 1 Sumber data Sumber data dari penelitian ini adalah siswa dan guru. 2 Jenis data Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif, yaitu: a Hasil belajar siswa. b Keaktifan siswa. c Tanggapan siswa terhadap pembelajaran. d Tanggapan guru terhadap pembelajaran. e Kinerja guru. 3 Cara pengambilan data a Data hasil belajar siswa diambil dari hasil tes akhir dan nilai LDS Lembar Diskusi Siswa. b Data tentang keaktifan siswa saat diskusi diperoleh dari lembar observasi. c Data tanggapan siswa diperoleh melalui angket untuk siswa. d Data tentang tanggapan guru diperoleh melalui wawancara dengan guru. e Data kinerja guru diperoleh melalui lembar observasi saat pembelajaran.

3.7. Metode Analisis Data

3.7.1. Analisis data awal 3.7.1.1. Uji homogenitas Menurut Sudjana 2002, uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kedua kelompok yang diteliti mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Keterangan: = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 Sudjana 2002 Cara yang dilakukan untuk menguji kedua varians tersebut sama atau tidak, maka harga Chi-Kuadrat hitung dibandingkan dengan harga Chi-Kuadrat tabel. Apabila , maka varians data homogen. 3.1.7.2. Uji normalitas data Uji ini berfungsi untuk mengetahui data hasil belajar berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat, persamaannya sebagai berikut. Keterangan: = Chi-Kuadrat = frekuensi pengamatan = frekuensi harapan Harga yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai pada tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika harga hitung tabel , maka data tersebut berdistribusi normal Sudjana 2002. 3.7.2. Analisis data hasil penelitian 3.7.2.1. Data hasil belajar siswa Data hasil belajar diperoleh dari hasil post-test di akhir pertemuan, nilai LDS siswa, dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. 1 Menghitung nilai evaluasi dengan cara: Keterangan : A = Nilai LDS B = Nilai post-test 2 Menentukan rata-rata kelas Menurut Sudjana 2005 untuk mengetahui nilai rata-rata kelas adalah sebagai berikut. Keterangan : X = nilai rata-rata ∑ X = jumlah nilai seluruh kelas N = banyaknya siswa yang mengikuti tes 3 Menentukan ketuntasan belajar individu Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. 100 x n    Keterangan : TP = persentase penguasaan materi N = skor yang diperoleh N = skor maksimal 4 Menentukan ketuntasan belajar klasikal Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik analisis persentase menggunakan rumus sebagai berikut Mulyasa 2004. P = 100 n ni x   Keterangan : P = ketuntasan belajar klasikal ∑ni = j umlah siswa yang tuntas secara individu nilai ≥ 72 ∑n = jumlah total siswa Menurut Arikunto dan Cepi 2008 kriteria penilaiannya adalah Skor 81 - 100 : Sangat baik Skor 61 - 80 : Baik Skor 41 - 60 : Cukup baik Skor 21 - 40 : Kurang baik Skor 21 : Tidak baik 3.7.2.2. Uji hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto 2006b. Hipotesis yang diuji adalah hipotesis komparatif yang membandingkan pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan menggunakan model Group Investigation dengan pembelajaran konvensional. Secara umum, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji statistik parametrik dan uji statistik non-parametrik. Uji statistik parametrik dilakukan jika sampel terdistribusi normal, sedangkan jika populasi tidak terdistribusi normal, maka akan digunakan uji statistik non-parametrik untuk menguji hipotesis. Apabila sampel berdistribusi normal, maka akan digunakan uji statistik parametrik, yaitu uji t untuk menguji hipotesis. Rumus uji t adalah. dengan Sudjana 2002 Keterangan: = mean nilai kelas eksperimen = mean nilai kelas kontrol = variansi gabungan = variansi kelas eksperimen = variansi kelas kontrol = jumlah anggota kelas eksperimen = jumlah anggota kelas kontrol Ho : μ = μ yang berarti tidak ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dengan nilai rata- rata kelompok kontrol. Ha : μ μ yang berarti nilai rata-rata belajar kelompok eksperimen lebih besar daripada nilai rata- rata kelompok kontrol. Derajat kebebasan untuk tabel distribusi t adalah dengan peluang 1-12 , = 5 taraf signifikan. Kriteria pengujian, yaitu Ho diterima jika , artinya nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata kelompok kontrol. Ha diterima jika , artinya nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar daripada nilai rata-rata kelompok kontrol. Apabila sampel tidak terdistribusi normal, maka akan digunakan uji statistik non-parametrik. Uji non-parametrik yang akan digunakan adalah uji Mann-Whitney uji U karena uji ini cocok untuk menetapkan apakah nilai berbeda secara signifikan di antara dua kelompok bebas. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah. 1 Data dari kedua kelompok disatukan dengan setiap data dan diberi kode asal kelompoknya. 2 Data yang telah digabungkan diberi peringkat 1 nilai terkecil sampai n. 3 Menghitung jumlah peringkat kelompok 1 dan diberi simbol T 1 . 4 Menghitung jumlah peringkat kelompok 2 dan diberi simbol T 2 . 5 Menghitung U 1 dan U 2. 6 U adalah yang terkecil di antara U 1 dan U 2. 7 Menghitung dan . 8 Menghitung nilai z. 9 Menggunakan tabel z untuk mencari p. 10 Apabila nilai p , maka hipotesis nol ditolak Sugiyon 2007. 3.7.2.3. Uji Gain Signifikasi peningkatan hasil belajar siswa pre-test dan post-test diketahui dengan melakukan analisis secara kuantitatif menggunakan rumus Normalitas Gain. Tingkat perolehan skor dikategorikan atas tiga kategori yaitu: g 0,7 : Tinggi 0,3 g 0,7 : Sedang g 0,3 : Rendah 3.7.2.4. Data aktivitas siswa Data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi untuk menghitung persentasenya digunakan rumus. Tingkat aktivitas = 100 x maksimal skor jumlah diperoleh yang skor jumlah Kriteria penilaian setelah melakukan analisis terhadap data yang diperoleh adalah Tabel 5 Kriteria penilaian aktivitas siswa Skor Persentase Kategori Kriteria 17 – 21 81 - 100 A Sangat aktif 12 – 16 61 - 80 B Aktif 8 – 11 41 - 60 C Cukup aktif 4 – 7 21 - 40 D Kurang aktif 4 21 E Tidak aktif 3.7.2.5. Data tanggapan siswa Angket siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran. Data hasil angket tanggapan siswa dianalisis dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1 Membuat rekapitulasi hasil angket 2 Menghitung persentase jawaban siswa 3 Melakukan analisis data angket dengan rumus: Sudjana 2002 Keterangan: P = persentase f = banyaknya responden yang memilih jawaban setuju N = banyaknya responden yang menjawab angket Kriteria deskriptif persentase tanggapan siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Skor 81 - 100 : sangat tinggi Skor 61 - 80 : tinggi Skor 41 - 60 : cukup tinggi Skor 21 - 40 : rendah Skor 21 : sangat rendah 3.7.2.6. Data tanggapan guru Tanggapan guru terhadap proses pembelajaran diperoleh melalui lembar wawancara yang berupa pendapat terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada dari data yang diperoleh, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. 3.7.2.7. Kinerja guru Hasil observasi kinerja guru dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu dengan melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada dari data yang diperoleh, sehingga dapat mengetahui kesimpulan dari data- data tersebut. Rumus yang digunakan untuk menganalisis skor yaitu Kriteria penilaiannya adalah: 81 - 100 : A sangat baik 61 - 80 : B baik 41 - 60 : C cukup baik 21 - 40 : D kurang 21 : E buruk

3.8. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA FOTO TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 41 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

1 14 231

PENGARUH PEMANFAATAN LAWANG SEWU SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION TERHADAP MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016

2 12 130

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DAN MODEL JIGSAW.

0 2 18

PEMANFAATAN SAWAH DI SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI EKOSISTEM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI SMP NEGERI 1 JAKENAN.

0 0 123

(ABSTRAK) PEMANFAATAN SAWAH DI SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI EKOSISTEM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DI SMP NEGERI 1 JAKENAN.

0 0 1