BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis tahap awal nilai pre-test Data nilai pre-test dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji
homogenitas. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil bahwa data pada masing-masing
kelas berdistribusi normal Tabel 6. Hasil perhitungan uji homogenitas nilai pre- test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan kedua kelas bersifat
homogen Tabel 7. Tabel 6 Uji normalitas nilai pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Nilai
terendah Nilai
tertinggi Rata-
rata Dk
X
2
hitung X
2
tabel Keterangan
Eksperimen 28 siswa
27 53
41,82 3
5,07 7,81
Data berdistribusi
normal Kontrol
29 siswa 30
63 40,93
3 6,88
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 dan 21 halaman 139-140
Tabel 7 Uji homogenitas nilai pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Nilai
terendah Nilai
tertinggi Rata-
rata Varians
Dk F hitung
F tabel
Keterangan Eksperimen
28 siswa 27
53 41,82
52,55 27
1,10 2,19
Data bersifat
homogen Kontrol
29 siswa 30
63 40,93
47,79 28
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 141
4.1.2. Analisis tahap akhir Analisis tahap akhir berasal dari nilai post-test dan nilai LDS yang
diperoleh siswa. Nilai post-test diuji terlebih dahulu normalitas dan homogenitasnya sebelum melakukan perhitungan nilai akhir. Uji normalitas yang
telah dilakukan menunjukkan data post-test pada masing-masing kelas berdistribusi normal Tabel 8. Berdasarkan uji homogenitas kesamaan dua
varians nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil kedua kelas tersebut bersifat homogen Tabel 9.
30
Tabel 8 Uji normalitas nilai post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Nilai
terendah Nilai
Tertinggi Rata-
rata Dk
X
2
hitung X
2
tabel Keterangan
Eksperimen 28 siswa
67 87
75,32 3
5,36 7,81
Data berdistribusi
normal Kontrol
29 siswa 40
83 68,84
3 3,24
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23-24 halaman 142-143
Tabel 9 Uji homogenitas nilai post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Nilai
terendah Nilai
tertinggi Rata-
rata Vari-
ans Dk
F hitung
F tabel
Keterangan Eksperimen
28 siswa 67
87 28,74
28,74 27
0,26 2,19
Data homogen
Kontrol 29 siswa
40 83
68,84 112,22
28
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 144
Uji normalitas dan uji homogenitas nilai post-test digunakan untuk mengetahui uji hipotesis yang akan digunakan pada tahap selanjutnya.
Berdasarkan hasil perhitungan, data nilai post-test berdistribusi normal dan bersifat homogen, maka digunakan uji hipotesis parametrik, yaitu uji t untuk
menguji perbedaan kedua kelompok yang dijadikan sampel penelitian. Tabel 10 Ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Data Kelas eksperimen
Kelas kontrol Nilai tertinggi
85,75 84,38
Nilai terendah 69,35
63,75 Rata-rata hasil belajar
77,05 76,22
Rata-rata nilai post-test 75,32
64,68 Jumlah siswa tuntas
24 21
Jumlah siswa tidak tuntas 4
8 Ketuntasan klasikal
85,71 72,41
Kriteria Sangat baik
Baik
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31 halaman 150
Ketuntasan belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan ketuntasan belajar siswa di kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen sebesar 77,05, lebih baik dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 76,22. Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen sebanyak
24 siswa, sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 21 siswa, sehingga jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Ketuntasan
klasikal siswa pada kelas eksperimen sebesar 85,71, lebih baik dibandingkan ketuntasan klasikal siswa pada kelas kontrol sebesar 72,41 Tabel 10.
Pada tahap ini juga dilakukan uji Gain N-Gain untuk mengetahui peningkatan nilai pre-test ke post-test siswa. Hasil perhitungan di kelas
eksperimen diperoleh N-Gain dengan kriteria tinggi sebesar 14,26, lebih baik jika dibandingkan kelas kontrol yang memiliki N-Gain pada kategori tinggi
sebesar 3,45 Tabel 11. Tabel 11 Pengukuran N-Gain hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Kategori Kriteria
Kelas Eksperimen
Kontrol Jumlah
Jumlah g 0,7
Tinggi 4
14,26 1
3,45 0,3 ≤ g ≤ 0,7
Sedang 24
85,71 23
79,31 g 0,3
Rendah 5
17,24
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26 halaman 145
Pada analisis tahap akhir ini juga dilakukan uji perbedaan dua rata-rata terhadap nilai post-test dan selisih nilai pre-test dan post-test. Hasil uji perbedaan
dua rata-rata data post-test menunjukkan nilai post-test kelas eksperimen lebih baik dibandingkan nilai post-test kelas kontrol Tabel 12. Hasil uji perbedaan dua
rata-rata data selisih post-test dan pre-test juga menunjukkan selisih post-test dan pre-test kelas eksperimen lebih baik jika dibandingkan selisih post-test dan pre-
test kelas kontrol Tabel 13. Tabel 12 Uji perbedaan dua rata-rata nilai post-test siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Kelas Rata-rata
Varians Dk
t
hitung
t
tabel
α Eksperimen 28 siswa
75,32 28,74
55 4,75
2,00 0,05
Kontrol 29 siswa 64,69
112,20
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27 halaman 146
Tabel 13 Uji perbedaan dua rata-rata selisih nilai post-test dan pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Rata-rata
Varians Dk
t
hitung
t
tabel
α Eksperimen 28 siswa
34,21 62,77
55 4,15
2,00 0,05
Kontrol 29 siswa 30,66
117,04
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 147
4.1.3. Aktivitas siswa Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi menggunakan lembar
observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer pada kelas VII A dan VII B di SMP Annindlomiyah selama pembelajaran materi Vertebrata. Data aktivitas
siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan
untuk menilai keaktifan siswa mencakup tujuh aspek Lampiran 32. Masing- masing aspek memiliki skor tertinggi 3 dan terendah 1. Tiap aspek dianalisis
secara deskriptif, bertujuan mengetahui aspek mana yang dimiliki siswa dan aspek mana yang perlu dibina dan dikembangkan.
Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan aktivitas siswa di kelas kontrol. Aktivitas siswa secara klasikal pada
kelas eksperimen adalah 89,29, dan kelas kontrol adalah 51,71 Tabel 14. Kelas yang mampu mencapai indikator ketuntasan aktivitas, yakn
i ≥ 70 siswa aktif atau sangat aktif dalam proses pembelajaran adalah kelas eksperimen,
sementara kelas kontrol masih belum mencapai indikator ketuntasan aktivitas. Tabel 14 Rekapitulasi aktivitas siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol
No Skor
Kriteria Keterangan
Aktivitas siswa Kelas eksperimen
Kelas kontrol Jumlah
siswa Persentase
Jumlah siswa
Persentase
1. 17-21
A Sangat aktif
8 28,57
2 6,89
2. 12-16
B Aktif
17 60,71
13 44,82
3. 8-11
C Cukup aktif
3 10,71
14 48,27
4. 4-7
D Kurang aktif
5. 4
E Tidak aktif
Keaktifan klasikal 25
89,29 15
51,71
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 36 halaman 159
Keaktifan siswa juga dianalisis berdasarkan aspek yang diamati. Ada tujuh aspek yang diamati selama pembelajaran berlangsung. Pada kelas kontrol, aspek
kondisi siswa selama pembelajaran paling tinggi persentasenya, sedangkan paling rendah persentasenya adalah mengemukakan pendapat dengan baik dan benar.
Pada kelas eksperimen juga demikian, aspek yang paling tinggi persentasenya adalah kondisi siswa selama pembelajaran, sedangkan paling rendah
persentasenya adalah mengemukakan pendapat dengan baik dan benar Tabel 15.
Tabel 15 Aktivitas siswa menurut aspek yang diamati di kelas eksperimen dan kelas kontrol
No Aspek yang diamati
Kelas eksperimen
Kelas kontrol
1 Kondisi siswa selama pembelajaran
83,33 82,76
2 Duduk tenang dan menempatkan diri dalam
kelompoknya 85,63
77,01 3
Siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan aktif
66,09 59,20
4 Mengajukan pertanyaan di akhir presentasi
kelompok lain 58,62
56,90 5
Mengemukakan pendapat dengan baik dan benar 59,20
50,00 6
Menghargai pendapat siswa lain 88,51
74,14 7
Sikap bertanya dan menjawab pertanyaan 57,47
64,94
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34-35 halaman 155-157
4.1.4. Tanggapan siswa Data tanggapan siswa diperoleh dengan memberikan lembar angket yang
berisi 13 butir pernyataan tentang pembelajaran yang diisi oleh siswa. Analisis tanggapan siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap
pembelajaran di kelas eksperimen. Tabel 16 Rekapitulasi tanggapan siswa terhadap pemanfaatan Album Vertebrata
Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation di kelas eksperimen
No Aspek yang ditanyakan
Persentase Ya
Tidak 1.
Pembelajaran menarik perhatian karena menggunakan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar
100,00 2.
Pembelajaran yang dilakukan membuat saya lebih bersemangat untuk belajar
100,00 3.
Informasi yang ada di dalam Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang mudah dipahami
75,00 25,00
4. Saya menyukai pembelajaran dengan pembagian kelompok kecil 46,43 53.57
5. Pembelajaran membuat saya lebih berani mengemukakan pendapat
atau jawaban saya 92,86
7,14 6.
Pembelajaran ini membuat saya lebih berani bertanya kepada guru atau teman
89,29 10,71 7.
Pembelajaran ini membuat saya lebih menghargai makhluk ciptaan Tuhan
100,00 8 Pembelajaran ini melibatkan saya menjadi lebih aktif
100,00 9 Pembelajaran ini berlangsung menyenangkan
96,43 3,57
10 Pembelajaran ini mempererat hubungan dengan teman sekelas 96,43
3,57 11 Pembelajaran ini menambah kekompakan kelompok
100,00 12 Pembelajaran ini membuat saya bersemangat
100,00 13 Materi yang saya terima menjadi lebih nyata
96,43 3,57
Rata-rata 91,76
8,24 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 40 halaman 164
Tabel 16 menunjukkan sebagian besar siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Album Vertebrata Taman
Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation. Pernyataan tersebut ditunjukkan dengan tingginya persentase siswa yang
memberikan tanggapan positif mengenai proses pembelajaran di kelas eksperimen, yaitu sebesar 91,76 .
4.1.5. Tanggapan guru Berdasarkan analisis yang dilakukan secara deskriptif terhadap hasil
wawancara guru Biologi kelas VII SMP Annindlomiyah, diperoleh bahwa guru memberikan tanggapan baik terhadap proses pembelajaran dengan memanfaatkan
Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation Lampiran 41 halaman 165.
Tanggapan dan kesan guru terhadap pembelajaran ini adalah guru memperoleh sumber belajar baru, yaitu berupa Album Vertebrata Taman
Margasatwa Semarang dan model pembelajaran baru, yaitu Group Investigation. Sumber belajar dan model tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
dan aktivitas siswa. Pembelajaran dengan sumber belajar dan model tersebut mudah dilaksanakan karena sintaksnya tidak terlalu rumit. Menurut guru,
kelebihan album ini adalah penyampaiannya cukup mendetail mengenai ciri-ciri spesifik spesies yang termasuk golongan Vertebrata. Kelemahan album ini adalah
kesulitan dalam mengorganisasikan siswa saat berdiskusi. Guru juga menyatakan bahwa materi yang diajarkan dalam Album Vertebrata Taman Margasatwa
Semarang dengan model Group Investigation sudah mencakup semua indikator yang ada dan sudah sesuai SK dan KD.
Guru menyatakan suasana belajar selama proses pembelajaran, yaitu siswa menjadi lebih aktif karena banyak informasi baru yang menggali rasa ingin tahu
siswa, sehingga siswa lebih aktif bertanya. Tingginya rasa ingin tahu siswa memiliki korelasi dengan hasil belajar siswa. Siswa yang aktif bertanya di kelas
memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga siswa akan menggali informasi sebanyak-banyaknya selama pembelajaran berlangsung. Hal ini menyebabkan
siswa yang aktif di kelas memperoleh hasil belajar yang baik pula.
Guru tertarik untuk menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation
karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pembelajaran ini menarik perhatian dan memotivasi siswa dalam belajar. Rasa ingin tahu siswa
diwujudkan dengan ketertarikan saat membaca Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dan adanya tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran.
4.1.6. Kinerja guru Data kinerja guru diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh observer
selama dua kali pertemuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran di SMP Annindlomiyah. Kinerja guru saat
melakukan pembelajaran, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol berada pada kategori sangat baik Tabel 17.
Tabel 17 Rekapitulasi kinerja guru pada proses pembelajaran di kelas eksperimen
No Aspek yang Diamati
Eksperimen Kontrol
Skor total
Rata-rata Skor
total Rata-rata
1 Guru mengucapkan salam
2 100
2 100
2 Guru mengabsen kehadiran siswa
2 100
2 100
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2 100
2 100
4 Guru menyampaikan motivasi
1 50
1 50
5 Guru memberikan apersepsi
2 100
2 100
6 Guru
membimbing siswa
duduk berkelompok
2 100
2 100
7 Guru membimbing siswa menyiapkan
sumber belajar 2
100 2
100 8
Guru membagikan LDS kepada siswa 2
100 2
100 9
Guru membimbing siswa mengisi LDS 2
100 2
100 10
Guru membimbing siswa saat presentasi 2
100 2
100 11
Guru bertugas sebagai fasilitator saat diskusi
2 100
12 Guru membimbing siswa menyusun hasil
diskusi 2
100 2
100 13
Guru memberikan penguatan 1
50 1
50 14
Guru membimbing
siswa membuat
kesimpulan 1
50 2
100 15
Guru menyampaikan salam penutup 2
100 2
100 Skor total
27 1350
26 1300
P 90,00
86,67 Kriteria
Sangat baik Sangat baik
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 44 halaman 168
4.2. Pembahasan