60
2.5 Kerangka Pikir
Keberhasilan di dalam proses pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis hard skill saja, tetapi lebih oleh
kemampuan mengolah diri dan orang lain soft skill. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan salah satunya adalah model pembelajaran
oleh guru. Penerapan model pembelajaran yang tepat sangat menunjang keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang akhirnya akan meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat pembelajaran menjadi
semakin menarik dan menyenangkan. Namun pada kenyataannya, masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional. Dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode konvensional sifatnya adalah teacher centered sehingga siswa tidak mendapatkan andil yang besar dalam pembelajaran dan cenderung
pasif. Hal ini karena peran guru dalam pembelajaran sangat dominan. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen bebas dan variabel dependen
terikat. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari model pembelajaran Inkuiri dan model pembelajaran Konvensional. Sebagai variabel
dependen yaitu aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
1. Adanya perbedaan aktivitas belajar Geografi yang signifikan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur
sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Ada
61 berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran
tematik dan pendekatan saintifik, diantaranya model pembelajaran Inkuiri.
Inkuiri merupakan model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan siswa dalam melaksanakan proses investigasi untuk mengumpulkan data
berupa fakta dan memproses fakta tersebut sehingga siswa mampu membangun kesimpulan secara mandiri guna menjawab pertanyaan atau
permasalahan yang diajukan oleh guru teacher-proposed research question Bell dan Smetana dalam Maguire dan Lindsay, 2010: 55.
Model pembelajaran Inkuiri adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan pencapaian pendidikan dalam meningkatkan aktivitas siswa.
Jika pada model pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran Geografi, aktivitas siswa lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
konvensional, maka terjadi perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran konvensional.
2. Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional
Aktifitas belajar pada model pembelajaran Inkuiri menekankan bagaimana
melatih siswa untuk membangun jawaban dan berpikir cerdas dalam menemukan berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang diajukan oleh guru,
mengembangkan keterampilan pemahaman konsep understanding skills, membangun rasa tanggung jawab individual responsibility, dan melatih proses
penyampaian konsep yang ditemukan. Jika pada model pembelajaran Inkuiri dalam pembelajaran Geografi, hasil belajar siswa lebih baik daripada siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran konvensional, maka terjadi perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran
konvensional.
62
3. Pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap aktivitas belajar Geografi siswa
Kelemahan yang sering terjadi dalam pembelajaran adalah guru kurang memperhatikan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Akibatnya siswa
kurang memperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar pada model pembelajaran Inkuiri bagi siswa akan berusaha memahami materi secara
maksimal. Sehingga diduga dapat berpengaruh terhadap aktivitas belajar Geografi.
4. Pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar Geografi siswa
Kelemahan yang sering terjadi dalam pembelajaran adalah guru kurang memperhatikan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Akibatnya siswa
kurang memperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar pada model pembelajaran Inkuiri bagi siswa akan berusaha memahami materi secara
maksimal. Sehingga diduga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar Geografi. Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Proses Pembelajaran
Model Pembelajaran Inkuiri
Model Pembelajaran Konvensional
Aktivitas dan Hasil Belajar Geografi
63
2.6 Hipotesis
Hipotesis sebagai tindak lanjut dari anggapan dasar merupakan langkah penyelesaian masalah yang tahap kebenarannya secara teoritis. Dikatakan oleh
Suharsimi Arikunto 2006: 71 bahwa “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
”. Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu penerapan model pembelajaran inkuiri untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Ma‟arif 1 Metro,
maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Rumusan hipotesis 1
Ho : Tidak ada perbedaan aktivitas belajar Geografi yang signifikan dengan
menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional. Ha
: Ada perbedaan aktivitas belajar Geografi yang signifikan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional.
Rumusan Hipotesis 2
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan dengan
menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional. Ha
: Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional.