63
2.6 Hipotesis
Hipotesis sebagai tindak lanjut dari anggapan dasar merupakan langkah penyelesaian masalah yang tahap kebenarannya secara teoritis. Dikatakan oleh
Suharsimi Arikunto 2006: 71 bahwa “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
”. Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu penerapan model pembelajaran inkuiri untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI SMA Ma‟arif 1 Metro,
maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Rumusan hipotesis 1
Ho : Tidak ada perbedaan aktivitas belajar Geografi yang signifikan dengan
menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional. Ha
: Ada perbedaan aktivitas belajar Geografi yang signifikan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional.
Rumusan Hipotesis 2
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan dengan
menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional. Ha
: Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dan pembelajaran konvensional.
64 Rumusan Hipotesis 3
Ho : Tidak terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap aktivitas belajar
Geografi. Ha
: Terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap aktivitas belajar Geografi.
Rumusan Hipotesis 4 Ho
: Tidak terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar Geografi.
Ha : Terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar Geografi.
65
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode komparatif dengan
pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sampel yang
berbeda, atau pada waktu yang berbeda Sugiyono, 2010 : 57. Menguji hipotesis komparatif yang berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan
Sugiyono, 2011: 115. Metode ini digunakan untuk mengetahui perbedaan satu variabel yaitu kemampuan berfikir kritis dengan perlakuan yang berbeda.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen, yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat hubungan
kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan Arikunto
2010:9. Metode eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimental semu quasi eksperimental design. Penelitian quasi eksperimen dapat diartikan sebagai
penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu.
66
3.2 Desain Eksperimen
Desain penelitian eksperimen dalam penelitian ini menggunakan analisis faktorial 2 x 2, sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 6. Desain Eksperimen Faktorial
Aktivitas dan Hasil Belajar B
Model Pembelajaran A
Inkuiri A1 Konvensional A2
Aktivitas Belajar B1 A1B1
A2B1 Hasil Belajar B2
A1B2 A2B2
Keterangan: A1
: Model pembelajaran Inkuiri pada kelas eksperimen A2
: Model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol B1
: Aktivitas Belajar B2
: Hasil Belajar Nasution, 2011: 30 3.3
Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: a.
Melakukan observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui yang akan digunakan sebagai populasi dan pengambilan sampel dalam penelitian.
Menentukan penelitian dan kelas XI IPS1 dan XI IPS2 sebagai sampel. Langkah selanjutnya mengundi kelas manakah yang akan diajar
menggunakan model Inkuiri dan kelas manakah yang akan diajar dengan model Konvensional. Akhirnya diperoleh kelas XI IPS 1 dengan
menggunakan model pembelajaran Inkuiri dan XI IPS 2 dengan model pembelajaran Konvensional.