78 dua factor. Penelitian ini menggunakan anava dua jalan untuk mengetahui tingkat
signifikan perbedaan dua model pembelajaran pada mata pelajaran IPS.
Tabel 7. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan Sumber variasi
Jumlah Kuadrat JK Db
MK F
P
Antara A
Antara B
Antara AB interaksi
JK
A
= ∑
∑XA2 - ∑XT2
n
A -
N
JK
B
= ∑
∑XB2 - ∑XT2
n
A -
N
JK
AB
= ∑
∑XB2 - ∑XT2
JK
A
- JK
B
n
A -
N A-1 2
B-1 2
Db
A
x Db
B
4 JK
A
db
A
JK
B
db
B
JK
AB
db
AB
MK
A
MK
d
MK
B
MK
d
MK
AB
MK
d
TOTAL JK
T
= ∑ X
T 2 ∑XT2
N
N-1 49
Keterangan:
JK
T
= Jumlah kuadrat nilai total JK
A
= Jumlah kuadran variabel A JK
B
= Jumlah kuadran variabel B JK
AB
= Jumlah kuadran interaksi antara variabel A dengan variabel B JK d = Jumlah kuadran dalam
MK
A
= Mean kuadran variabel A MK
B
= Mean kuadran variabel B MK
AB
= Mean kuadran interaksi antara variabel A dengan variabel B
Arikunto 2010: 409
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian pada siswa kelas XI IPS semester genap di SMA Ma’Arif 1 Metro diperoleh aktivitas dan hasil belajar Geografi yang menggunakan model
pembelajaran Inkuiri lebih tinggi daripada aktivitas dan hasil belajar Geografi yang menggunakan model pembelajaran konvensonal.
Dengan adanya hasil penelitian ini maka diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan aktivitas belajar Geografi siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Konvensional. Aktivitas belajar Geografi
siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri lebih tinggi daripada aktivitas belajar Geografi siswa pada kelas kontrol yang
menggunakan model pembelajaran Konvensional. 2.
Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar Geografi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dan model pembelajaran
Konvensional. Hasil belajar Geografi siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri lebih tinggi daripada hasil belajar
Geografi siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Konvensional.