69
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
G. Mempraktikkan Sikap-sikap Yoga
sumber : https:www.google.com Gambar Latihan Yoga
Diharapkan peserta didik dapat merasakan manfaat mempelajari dan mempraktikkan yoga untuk kesehatan dan memahami hakikat ajaran tersebut, serta
menjelaskan tahapan-tahapan yoga yang disebut Astangga Yoga. Begitu juga guru dapat memberikan contoh gerakan, dan sikap-sikap dalam yoga. Peserta didik dapat
mempraktikkan yoga dalam kegiatan ektrakurikuler. Guru memberikan motivasi kepada peserta didiknya untuk bertanya, dan mengerjakan soal-soal latihan, guru
memberikan evaluasi, dan setiap akhir pembelajaran, memberikan tugas-tugas baik mandiri maupun tugas berkelompok untuk mendapatkan imformasi kompetensi
peserta didik berkaitan dengan materi yoga.
Buku Guru Kelas XI SMASMK 70
Bab 2 Yajña yang Terkandung dalam Kitab Mahabharata
Sebelum memulai proses pembelajaran yajña yang terkandung dalam kitab Mahabharata, guru terlebih dahulu mengucapkan Penganjali agama Hindu, dan
melakukan Puja Tri Sandya doa Puja Saraswati, serta mengamati dan memberikan penilaian sikap religius dan sikap sosial yaitu seperti menyayangi ciptaan Sang
Hyang Widhi ahimsa, berperilaku jujur satya, menghargai dan menghormati antarsesama tat tvam asi, dalam kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan
materi yajña yang terkandung dalam kitab Mahabharata. Dalam bab ini peserta didik diharapkan dapat menjelaskan, menyebutkan, mempraktikkan ajaran yajña dalam
kehidupan sehari-hari disesuaikan dengan budaya adat istiadat daerah setempat. Berikut adalah beberapa contoh materi yajña yang harus dipahami.
A. Pengertian dan Hakikat Yajña
Kalau ditinjau secara etimologinya, kata yajña berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu dari kata “yaj” yang artinya memuja atau memberi penghormatan atau menjadikan
suci. Kata itu juga diartikan mempersembahkan, bertindak sebagai perantara. Dari akar kata ini timbul kata yaja kata-kata dalam pemujaan, yajata layak memperoleh
penghormatan, yajus sakral, retus, agama dan yajña pemujaan, doa persembahan yang kesemuanya memiliki arti sama dengan brahma. Yadnya yajña, dapat juga
diartikan korban suci, yaitu korban yang didasarkan atas pengabdian dan cinta kasih. Pelaksanaan yajña bagi umat Hindu adalah satu contoh perbuatan Hyang Widhi
yang telah menciptakan alam semesta dengan segala isinya dengan yajña-Nya. yajña adalah cara yang dilakukan untuk menghubungkan diri antara manusia dengan Hyang
Widhi beserta semua manifestasinya untuk memperoleh kesucian jiwa dan persatuan atman dengan paramatman. yajña juga merupakan kebaktian, penghormatan dan
pengabdian atas dasar kesadaran dan cinta kasih yang keluar dari hati sanubari yang suci dan tulus ikhlas sebagai pengabdian yang sejati kepada Hyang Widhi Tuhan
Yang Maha Esa. Dengan demikian jelaslah bahwa yajña mempunyai arti sebagai suatu perbuatan
suci yang didasarkan atas cinta kasih, pengabdian yang tulus ikhlas dengan tanpa pamrih. Kita beryajña, karena sadar bahwa Hyang Widhi menciptakan alam ini
dengan segala isinya termasuk manusia dengan yajña pula. Penciptaan Hyang Widhi ini didasarkan atas korban suci-Nya, cinta dan kasih-Nya sehingga alam semesta
dengan segala isinya ini termasuk manusia dan makhluk-makhluk hidup lainnya menjadi ada, dapat hidup dan berkembang dengan baik. Hyang Widhilah yang