Buku Guru Kelas XI SMASMK 84
Atma-Nivedana merupakan penyerahan diri secara total setulus hati kepada Tuhan, yang merupakan anak tangga tertinggi dari Navavidha Bhakti, atau sembilan cara
bhakti. Atma-Nivedana adalah prapatti atau saranagati. Penyembah menjadi satu dengan Tuhan melalui Prapatti dan memperoleh karunia Tuhan yang disebut Prasada.
Bhakti merupakan suatu ilmu spiritual terpenting, karena mereka yang memiliki rasa cinta kepada Tuhan, sesungguhnya kaya. Tak ada kesedihan selain tidak memiliki
rasa bhakti kepada Tuhan.
2. Ajaran Jñana Marga Yoga
Jñanayoga merupakan jalan pengetahuan. Moksa tujuan hidup tertinggi manusia berupa penyatuan dengan Tuhan Yang Maha Esa dicapai melalui pengetahuan tentang
brahman Tuhan Yang Maha Esa. Pelepasan dicapai melalui realisasi identitas dari roh pribadi dengan roh tertinggi atau brahman. Penyebab ikatan dan penderitaan
adalah avidya atau ketidaktahuan. Jiwa kecil, karena ketidaktahuan secara bodoh menggambarkan dirinya terpisah dari brahman. Avidya bertindak sebagai tirai atau
layer dan menyelubungi jiwa dari kebenaran yang sesungguhnya, yaitu bersifat Tuhan. Pengetahuan tentang brahman atau brahmajñana membuka selubung ini
dan membuat jiwa bersandar pada Sat-Cit-Ananda Svarupa sifat utamanya sebagai keberadaan kesadaran- kebahagian mutlak dirinya.
Jñana bukan hanya pengetahuan kecerdasan, mendengarkan atau membenarkan. Ia bukan hanya persetujuan kecerdasan, tetapi realisasi langsung dari kesatuan atau
penyatuan dengan yang tertinggi yang merupakan paravidya. Keyakinan intelektual saja tak akan membawa seseorang kepada brahmajnana pengetahuan dari yang
mutlak. Pelajar Jñanayoga pertama-tama melengkapi dirinya dengan tiga cara yaitu: 1 pembedaan viveka, 2 ketidakterikatan vairagya, 3 kebajikan, ada
enam macam sat-sampat, yaitu: a ketenangan sama, b pengekangan dama, c penolakan uparati, ketabahan titiksa, d keyakinan sraddha, e konsentrasi
samadhana, dan f kerinduan yang sangat akan pembebasan mumuksutva. Selanjutnya ia mendengarkan kitab suci dengan duduk khusuk di depan tempat duduk
kaki padma seorang guru yang tidak saja menguasai kitab suci Veda Srotriya, tetapi juga bagus dalam brahman Brahmanistha. Selanjutnya para peserta didik
melaksanakan perenungan, untuk mengusir segala keragu-raguan. Kemudian melaksanakan meditasi yang mendalam kepada brahman dan mencapai Brahma-
Satsakara. Ia seorang jivanmukta mencapai moksa, bersatu dengan-Nya dalam kehidupan ini.
85
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
3. Ajaran Vibhuti Marga Yoga
Vibhuti Marga Yoga merupakan jalan penghayatan terhadap kebesaran dan kemuliaan Ida Sang Hyang Widhi WasaTuhan Yang Maha Esa dengan berbagai
sinar-Nya sebagai simbol keindahan, kemuliaan jiwa, kebenaran, Rta, kebaikan, kebahagiaan, kekekalan, Tuhan dan lain-lain melalui jalan spiritual pemikiran oleh
para maharsi guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan umatnya. Vibhuti Marga adalah penghayatan terhadap kebenaran dan kemuliaan Tuhan yang dihayati
oleh para maharesi melalui spiritual yang kemudian dilukiskan secara lahiriah dalam bentuk puisi sebagai rasa kekagumannya.
4. Ajaran Karma Marga Yoga
Karmayoga adalah jalan pelayanan tanpa pamrih, yang membawa pencapaian menuju Tuhan melalui kerja tanpa pamrih. Yoga ini merupakan penolakan terhadap
buah perbuatan. Karmayoga mengajarkan bagaimana bekerja demi untuk kerja itu, yaitu tiadanya keterikatan. Demikian juga bagaimana menggunakan tenaga untuk
keuntungan yang terbaik. Bagi seorang karmayogin, kerja adalah pemujaan, sehingga setiap pekerjaan dialihkan menjadi suatu pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Seorang karmayogin tidak terikat oleh karma hukum sebab akibat, karena ia mempersembahkan buah perbuatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Ajaran Raja Marga Yoga
Rajayoga adalah jalan yang membawa penyatuan dengan Tuhan Yang Maha Esa, melalui pengekangan diri, pengendalian diri, dan pengendalian pikiran. Rajayoga
mengajarkan bagaimana mengendalikan indra-indra dan vritti mental atau gejolak pikiran yang muncul dari pikiran melalui tapa, brata, yoga dan samadhi. Dalam
hathayoga terdapat disiplin isik, sedangkan dalam Rajayoga terdapat disiplin pikiran. Melakukan raja marga yoga hendaknya secara bertahap melalui Astangga Yoga yaitu
delapan tahapan yoga, yang meliputi yama, nyama, asana, pranayama, pratyahara, dharana, dhyana, dan samadhi.
Apa yang telah diturunkan hanya merupakan dasar yang belum sempurna karena ternyata dari Rg Veda 1.31, ditegaskan bahwa ajaran mengenai cara menuju Tuhan
itu supaya dikembangkan lebih jauh dengan memperbaiki. Perbaikan-perbaikan itu berjalan pada hakikatnya tergantung pada kemajuan cara berpikir dan ilsafat yang
dianutnya. Dalam hal ini terjadi proses pembudayaan tentang ajaran jalan menuju
Tuhan sampai pada apa yang kita jumpai dalam bentuk seperti sekarang ini.