B. Demografi Penduduk dan Sistem Mata Pencaharian
Penduduk Desa Gajah terdiri dari 921 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 3.800 jiwa. Berikut adalah tabel jumlah penduduk Desa Gajah
berdasarkan umur
Tabel 1 Distribusi Jumlah Penduduk Desa Gajah Berdasarkan Umur
No Umur
Jumlah jiwa 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12.
13 0 – 4
5 – 9 10 – 14
15 – 19 20 – 24
25 – 29 30 – 34
35- 39 40 – 44
45 – 49 50 – 54
55 – 59
60 keatas 177
436 410
320 250
260 315
330 310
320 340
245
85 Jumlah
3.800 Sumber: Kantor Kepala Desa Gajah 2007
Tingkat pendidikan penduduk Desa Gajah pada umumnya sudah dapat dikatakan baik. Hanya 0,5 saja penduduk yang masih buta huruf. Dan 99,5
dari jumlah penduduk sudah mengeyam pendidikan walaupun hanya sampai tingkat SD, SLTP maupun SMA saja. Untuk lebih jelasnya distribusi penduduk
berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan
Jumlah Jiwa 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. Belum sekolah
Tidak tamat SD Tamat SD
Tamat SLTP Tamat SMA
Tamat akademi \ sederajat Tamat Perguruan Tinggi
Buta huruf 560
368 627
820 980
320 210
15 Jumlah
3.800 Sumber: Kantor Kepala Desa Gajah 2007
Masyarakat Desa Gajah hampir seluruhnya sudah mengecap pendidikan seperti yang terlihat dalam tabel, sehingga masyarakat tidak lagi buta huruf dan
bodoh. Paling tidak masyarakat sudah dapat membaca dan menulis. Para orang tua di desa ini menganut nilai bahwa anak mereka adalah kekayaan dan merupakan
milik mereka yang paling berharga dari apapun. Sehingga para orang tua mengusahakan apapun juga agar anak mereka dapat bersekolah setinggi-
tingginya. Hal ini berkaitan dengan tiga nilai yang dianut oleh masyarakat Batak Toba bahkan menjadi pegangan hidup yaitu, “Hamoraon, Hagabeon, dan
Hasangapon”. Secara umum kehidupan masyarakat Desa Gajah bersifat agraris
pertanian karena 80 masyarakat hidup dari pertanian dan perkebunan. Hanya 20 diantaranya sebagai pedagang, wiraswasta dan pegawai negeri. Adapun
tanaman yang secara umum ditaman adalah padi untuk sawah. Sedangkan
tanaman untuk perkebunan adalah tanaman kelapa sawit, cokelat, dan karet. Hasil
Universitas Sumatera Utara
pertanian merupakan sumber penhidupan utama bagi penduduk Desa Gajah. Hampir semua penduduk dan anggota keluarga mereka yang sudah remaja dan
dewasa ikut terlibat dalam pertanian tersebut. Bagi penduduk yang berdagang, pegawai negeri, dan wiraswasta juga
terlibat dalam pertanian di samping pekerjaan mereka tersebut. Mereka mengolah sawah dan kebun yang di usahakan untuk menambah penghasilan mereka. Hal ini
disebabkan oleh kondisi alam yang memang mendukung dan juga tersedianya pengairan sehingga panen raya dapat dilakukan dua kali dalam satu tahunnya. Di
samping itu juga didukung penggunaan pupuk yang sesuai dengan takaran, pemupukan yang dilakukan secara teratur dan berkala, pengolahan tanah agar
gembur dan subur, penyiangan dan lain sebagainya. Dibidang pertanian, hal yang paling dominan dihasilkan adalah padi, dan
kelapa sawit. Padi dari Desa Gajah selain untuk dipasarkan juga sebagai persediaan bahan pangan sebelum tiba masa panen raya berikutnya. Produksi padi
dari desa ini bisa mencapai sekitr 800 ton tahun dan kelapa sawit bisa mencapai 9000 ton tahun.
Untuk menambah penghasilan penduduk desa ini juga beternak. Semua jenis ternak masyarakat memiliki kandangnya masing-masing, jadi tidak
ditemukan lagi hewan peliharaan yang berkeliaran disekitar desa selain hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Masyarakat Desa Gajah memanfaatkan kotoran hewan peliharaanya seperti kotoran ayam, itik, kerbau, sapi dan kambing. Hal ini terjadi keran kotoran
dari hewan peliharaan tersebut dapat dijadikan pupuk yang disebut dengan pupuk
Universitas Sumatera Utara
organic. Masyarakat memanfaatkan kotoran hewan peliharaan mereka juga dikarenakan harga pupuk yang sangat tinggi, jadi untuk menghemat biaya
pertanian kotoran hewan peliharaan tersebut ternyata membuat tanah menjadi subur. Namun, penggunaan pupuk organic tersebut tidak diberikan secara
sembarangan tetapi harus sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui distribusi dari ternak yang maka, berikut adalah tabel jumlah ternak yang ada di Desa
Gajah.
Tabel 3 Distribusi Jumlah Ternak di Desa Gajah
No Jenis Ternak
Jumlah Ternak 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
Sapi Kambing
Domba Babi
Ayam Buras Itik
Dll 10
150 20
620 530
650
Jumlah 2.025
Sumber: Kantor Kepala Desa Gajah 2007
Distribusi ternak menunjukkan bahwa beternak juga merupakan kegiatan yang dapat menambah jumlah pendapatan penduduk desa ini. Jika babi di jual
harganya dapat mencapai sekitar Rp.500.000 ekor bahkan ada yang mencapai Rp.1200.000 – Rp.2.000.000 ekornya, apabial ukuran babinya besar dan gemuk.
Berikut adalah distribusi penduduk berdasarkan sistem mata pencahariannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Sistem Mata Pencaharian
No Jenis Mata Pencaharian
Jumlah Jiwa 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
Petani Buruh Tani
Pengusaha Buruh Bangunan
Pedagang Supir
Pegawai Negeri Sipil TNI Polri
Pensiunan PNS,TNIPolri 1.900
90 8
15 80
12
110 6
35 Jumlah
2.257 Sumber: Kantor Kepala Desa Gajah 2007
Pertanian Desa Gajah memerlukan tenaga buruh tani karena untuk menanam padi dengan lahan yang luas itu memerlukan dan memakan waktu yang
ekstra. Jadi, untuk mempermudah pekerjaan maka para petani mencarai jasa buruh tani dengan upah kira-kira Rp.30.000 – Rp.40.000 hari. Hal ini juga dikarenakan
sudah jarangnya ditemukan masyarakat yang melakukan kegiatan gotong-royong atau “marsiadapari”.
C. Pola Pemukiman