Sistem Religi GAMBARAN UMUM DESA GAJAH

Pola pemukiman pada umumnya ada yang mengelompok dan ada juga yang tidak. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain kira-kira 2-5 m. Ada juga rumah yang dibangun dengan rapat artinya dua rumah yang memiliki satu dingding pembatas. Masyarakat Desa Gajah terdiri dari beberapa suku bangsa seperti Batak Toba, Tapanuli Selatan, Karo, Jawa dan Nias. Setiap suku bangsa memiliki bahasa sendiri. Namun, dalam pergaulan hidup sehari-hari masyarakat menggunakan bahasa Indonesia meskipun ada beberapa masyarakat yang menggunakan bahasa daerahnya apabila bertemu dengan orang yang sesuku dengannya. Berikut adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan kelompok etnik. Tabel 6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Etnik No Kelompok Etnik Jumlah jiwa 1 2 3 4 5 Batak Toba Jawa Tapanuli Selatan Nias Karo 2.885 435 300 145 35 Jumlah 3.800 Sumber: Kantor Kepala Desa Gajah 2007

D. Sistem Religi

Masyarakat Desa Gajah pada umumnya beragama Kristen Protestan, Katolik dan sebagian lainnya menganut agama Islam. Di Desa Gajah terdapat bangunan gereja sebanyak 18 buah yaitu gereja HKBP Huria Kristen Batak Protestan , GPDI Gereja Pentakosta Di Indonesia , GPI Gereja Pantekosta Indonesia , dan HKI Huria Katolik Indonesia . Sedangkan, mesjid terdapat 2 Universitas Sumatera Utara buah dan surau atau musolla hanya 1 saja. Berikut tabel distribusi penduduk Desa Gajah menurut agama yang dianutnya. Tabel 7 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama No Agama Jumlah Jiwa 1. 2. 3. Kristen Protestan Katolik Islam 2.799 796 205 Jumlah 3.800 Sumber: Kantor Kepala Desa Gajah 2007 Masyarakat desa ini hidup beragama dengan toleransi yang cukup tinggi, mereka tidak mengindahkan perbedaan agama. Masyarakat lebih condong pada hubungan saling membantu dan akrab. Toleransi beragama cukup tinggi terlihat bahwa ternak babi tidak ada yang berkeliaran di sekitar desa tetapi semua babi di kandang. Disamping itu, pada hari-hari besar seperti hari Raya Idul Fitri umat Islam memberi kue kepada tetangganya yang beragama Kristen dan sebaliknya. Terdapat pula organisasi pemuda-pemudi dari berbagai agama yang ada di desa ini. Pada acara-acara pesta tertentu seperti pesta pernikahan, ulang tahun, sunatan dan lain sebagainya masyarakat saling mengundang tanpa membedakan agama. Di Desa Gajah juga terdapat organisasi pemuda-pemudi dari berbagai agama yang ada di Desa Gajah. Misalnya Organisasi Pemuda Pancasila PP, Ikatan Pemuda Karya IPK, dan Persatuan Muda-mudi Simpang Desa Gajah PERMUSIMDES. Setiap tahunnya PERMUSIMDES selalu merayakan ulang tahun dengan mengadakan gondang naposo. Pada saat gondang naposo berlangsung toleransi antar umat beragama sangat jelas terlihat. Hal ini karena, Universitas Sumatera Utara pada pelaksanaan gondang naposo semua anggota PERMUSIMDES tampa membedakan agama ikut terlibat dalam acara gondang naposo tersebut. Dulunya anggota PERMUSIMDES hanya etnik Batak Toba yang beragama Kristen. Namun, seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat mengakibatkan jumlah anggota PERMUSIMDES semakin banyak dan berasal dari agama dan kelompok etnik yang beragam.

E. Sistem Organisasi dan Kekerabatan