8. Seksi Keamanan
Seksi keamanan tidak ikut serta menari atau manortor dilokasi gondang naposo karena mereka harus tetap siap sedia memantau pelaksanaan gondang
naposo. Pemantauan yang dilakukan di lokasi parkir para undangan yang datang dengan menggunakan sepeda motor maupun yang datang dengan mobil borongan.
Tujuan dari pemantauan tersebut agar tidak terjadi keributan pada saat gondang naposo berlangsung.
Seksi keamanan bertugas memantau pelaksanaan gondang naposo dari luar lokasi gondang. Hal ini dikarenakan, P. Surbakti, Spd selaku ketua umum
PERMUSIMDES bertugas memantau dan mengontrol jalannya pesta gondang naposo
tepat dilokasi gondang naposo. Akibatnya,
semua anggota PERMUSIMDES tidak bisa keluar masuk dari lokasi gondang dengan
sembarangan karena harus mendapat izin dulu dari P. Surbakti, Spd.
2. Pembukaan Gondang Naposo
Rombongan pemain musik berasal dari Tiga Dolok yang bernama Musik Udut Manik Raja. Alat-alat musik yang digunakan tidak lagi murni menggunakan
seperangkat alat musik gondang sabagunan seperti di daerah asal bona pasogit. Hal ini dikarenakan, penggunaan seperangkat alat musik gondang sabagunan
memiliki hubungan yang erat dengan kepercayaan tradisional orang Batak Toba. Dalam agama tradisional Batak Toba, gondang sabagunan di tempatkan sebagai
media komunikasi antar manusia dan Tuhan PenciptaDebata Mulajadi Na Bolon dan hal ini terkait dengan adat hasipelebeguan.
Universitas Sumatera Utara
Setelah masuknya ajaran agama kristen yang di bawa oleh Jerman Zending ke tanah batak
penggunaan gondang sabagunan
akhirnya dilarang
http:kairo.nainggolan.net?p=38. Gondang sabangunan diganti dengan menggunakan alat musik Brass band atau ensambel musik tiup sampai sekarang.
Demikian halnya alat musik yang digunakan dalam pelaksanaan gondang naposo di Desa Gajah tidak lagi murni menggunakan alat musik gondang sabagunan.
Alat musik gondang sabagunan yang digunakan hanya taganing seperangkat gendang yang terdiri dari 5 buah gendang dan hasapi yang dikombinasikan
dengan ensambel musik tiup dan alat musik modern yakni 1 buah seruling, 3 buah drum, dan 1 buah keyboard Hutajulu, 2006:7.
Rombongan pemain musik tiba dilokasi gondang pukul 15:10 Wib dan semua alat-alat musik langsung dipasang. Pemasangan semua alat-alat musik
serta perlengkapan lainnya memakan waktu satu jam. Akhirnya tepat pukul 16:15 Wib K.Sinambela selaku sekretaris umum merangkap seksi acara mulai
memanggil para orang tua atau natua-tua ni huta dari Serikat Jalan Siantar, Serikat Jalan Kisaran dan Serikat Jalan Gereja.
Para orang tua yang yang berkumpul dilokasi gondang hanya sekitar 20 orang. Hal ini dikarenakan, keterlambatan rombongan pemain musik tiba dilokasi
gondang sehingga sebahagian orang tua sudah pergi ke ladang untuk mamuro
9
9
Mamuro adalah kegiatan menjaga tanaman padi agar tidak dimakan burung. Kegiatan mamuro dilakukan sejak padi sudah keluar dan sampai panen.
. Setibanya di lokasi gondang seksi ulos langsung memberikan ulos kepada para
orang tua. Akhirnya tepat pukul 16:30 Wib acara pembukaan gondang naposo yakni mamungka gondang. Pada saat memungka gondang, naposo atau muda-
Universitas Sumatera Utara
mudi Simpang Desa Gajah belum bisa “pahunduli” maupun “manggalang pargonsi” artinya muda-mudi belum bisa menyambut musisi ke tempat yang telah
disediakan untuk musisi. Menurut cara tradisi Batak Toba pargonsi hanya dapat “masisisean” saling menyapa atau saling bertanya dengan pengetua dari suhut
pelaksana gondang naposo yakni Opuung Helen Gultom. Hal ini dikarenkan para orang tualah yang seniorlah yang memahami “ruhut-ruhut ni adat” atau
sendi-sendi adat. Pargonsi yang diundang itu lebih dahulu “masisisean” dengan
“hasuhuton” apa gerangan mereka diundang? Suhut atau Oppung Helen Gultom menjawab: bahwa pada saat ini para orang tua berniat memberikan kesempatan
bergembira bagi anak-anak mereka. Harapan orang tua, muda-mudi semakin dewasa mendapatkan jodoh bagi yang belum ada jodoh, manogu na di lambung,
mangilap di nadao
10
Pargonsi memainkan gondang sipitulili atau sipitu gondang tujuh gendang tanpa ada yang manortormenari. Tujuan dari gondang sipitu adalah
merupakan memohon lindungan dari Tuhan, memohon izin memainkan gondang artinya merapat ke yang dekat memanggil kepada yang jauh.
Kiranya generasi muda ini menjadi kebanggaan bagi orang tua, “panunduti” di harajaon “panorusi” di “hagabeon” artinya generasi pemimpin dan
pengembangan populasi klan. Manumpak Mulajadi dilehon hahipason dohot hapantason artinya diberi kesehatan dan kebijaksanaan oleh Tuhan. Inilah acara
mamuhai gondang atau membuka gondang.
10
Manogu na di lambung, mangilap di nadao artinya merapat ke yang dekat memanggil kepada yang jauh. Melalui gondang naposo diharapkan persaudaraan kepada orang-orang yang
terdekat semakin erat dan persaudaraan kepada orang-orang yang berasal dari desa tetangga dan desa yang lebih jauh lagi dapat terjalin dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
dan memohon lingdungan dari Tuhan. Setelah itu Oppung Helen Gultom membuat tua ni gondang dengan menyampaikan pidato:
“Ale amang pargonsi
11
11
Pargonsi adalah orang-orang yang memainkan ensambel musik gondang
nami, Dison ro do hami natua-tua ni huta akka ianakhon nami on
laho mambuat tua ni gondang asa resmi gondang on di bukka. Jadi bahen amang majo gondang alu-alu
Asa i alu-aluhon tu Amatta Debata”. Artinya:
“Wahai pemain musikmusisi kami, Di sini kami datang orang tua anak kami ini,
Mau membuat gondang pembuka agar gondang ini resmi dibuka, Jadi pemain musik kami mainkanlah dulu gondang alu-alu itu biar sampai
kepada Tuhan.
Musisi atau pemain musik memainkan gondang yang yang sesuai dengan gondang Alu-alu tu Amatta Debata seperti yang diminta. Gondang alu-alu tu
Amatta Debata dimainkan agar pargonsi membuat pemberitahuan secara musikal kepada Tuhan Tuhan Yang Maha Esa dan kepada khalayak ramai. Selanjutnya
Oppung Helen Gultom meminta pargonsi memainkan gondang mula-mula. “Ale amang pargonsi nami,
Nungga dialu-aluhon amang tu Amatta Debata, Saonari bahen amang majo gondang mula-mula i,
Universitas Sumatera Utara
Ai marmula do sude na adong di tano on”. Artinya:
“Wahai musisi kami, Sudah musisi sampaikan kepada Tuhan,
Sekarang musisi mainkanlah dulu gondang mula-mula itu, Karena semua yang ada di tanahbumi ini memiliki asal mula”.
Para orang tua dan muda-mudi Simpang Desa Gajah manortormenari sesuai dengan irama musik. Menurut sejarahnya tortor berasal dari suara langkah
kaki, karena bentuk rumah Batak Toba yang berbentuk panggung dan terbuat dari kayu. Oleh karena itu, akan menimbulkan suara “tur-tur” jika ada orang yang
berjalan di dalam rumah. Langkah kaki tersebut kemudian diiringi dengan suara gondang yang kemudian menjadi manortor dan dikenal dengan kara tor-tor
Hutasoit dalam Malau, 2007:2. Memainkan tortor mula-mula, waktu yang dibutuhkan untuk itu tidaklah
terlalu lama. Alasan penggunaan waktu sangat singkat adalah hanya untuk menyampaikan rasa hormat, sembah dan memberikan kabar kepada Tuhan
bahwasanya muda-mudi Simpang Desa Gajah hendak mengadakan suatu acara pesta yakni gondang naposo.
Gerakan tortor mula-mula bagi kaum laki-laki berbeda dengan gerakan untuk kaum perempuan. Gerakan tortor mula-mula kaum laki-laki yakni dengan
mengangkat kedua belah telapak tangan, dimana telapak tangan dirapatkan dan diletakkan di kening kepala dengan jari-jari tangan mengarah ke atas. Sedangkan,
Universitas Sumatera Utara
gerakan tortor mula-mula untuk kaum perempuan yakni dengan meletakkan telapak tangan dijantung hati dalam posisi menyembah. Selanjutnya daun kaki
atau jari-jari kaki dinaikkan dan diturunkan mengikuti irama musik gondang dan diikuti oleh gerak berirama sembah tangan yang diletakkan dikening kepala atau
dijantung hati. Tujuan dari gondang mula-mula adalah untuk mengemukakan
kepercayaan bahwa segala sesuatu itu memiliki asal mula. Gondang mula-mula juga merupakan wujud rasa hormat si peminta gondang kepada Tuhan dan
sesamanya. Selanjutnya Oppung Helen Gultom meminta gondang somba atau gondang sembah, yakni:
“Ale amang pargonsi nami, Nungga dibehen amang gondang mula-mula i
Saonari bahen amang majo gondang somba i Asa disomba hami Amatta Debata dohot naliat nalolo”.
Artinya: “Wahai musisi kami,
Sudah musisi mainkan gondang mula-mula itu, Sekarang musisi mainkanlah dulu gondang somba itu,
Biar kami sembah Allah Bapa bersama para hadirin”.
Musik dimainkan maka para orang tua dan muda-mudi manortor. Gerakan tortor somba untuk laki-laki adalah kedua belah tangan di angkat dan
telapak tangan disatukan dan ditaruh dikening kepala dan agak menunduk.
Universitas Sumatera Utara
Gerakan tortor somba atau tarian sembah untuk perempuan adalah dengan meletakkan telapak tangan dijantung hati dalam posisi menyembah. Selanjutnya
daun kaki atau jari-jari kaki dinaikkan dan diturunkan mengikuti irama musik gondang dan diikuti oleh gerak berirama sembah tangan yang diletakkan dikening
kepala atau dijantung hati. Bagi orang Batak Toba Gondang somba bertujuan untuk mengekspresikan
rasa hormat kepada Tuhan dan kepada para undangan yang hadir. Namun, dulunya tujuan dari gondang somba ini adalah untuk mengekspresikan rasa
hormat kepada kekuatan supranatural Malau, 2007:5. Perlu diperhatikan bahwa gondang somba hanya dilaksanakan pada saat membuka gondang dan menutup
gondang saja. Sedangkan, pada saat pelaksanaan gondang sesi isi acara gondang berlangsung gondang somba tidak pernah diminta oleh para penaripanortor.
Usai gondang somba, dilanjutkan dengan gondang liat-liat yang diminta oleh Oppung Helen Gultom, yakni:
“ Ale amang pargonsi nami, Nungga dibahen amang gondang somba i,
Saonari bahen amang majo gondang liat i, Asa liat gabe liat horas”.
Artinya: “Wahai musisi kami,
Sudah musisi mainkan gondang somba itu, Sekarang musisi mainkanlah dulu gondang liat itu,
Biar selamat sampai ke tujuan”.
Universitas Sumatera Utara
Musik dimainkan peminta gondang manortor. Pada saat gondang liat, para suhut pelaksana gondang yakni orang tua PERMUSIMDES, pembina dan
semua anggota PERMUSIMDES mangaliatmenggitari lokasi gondang sebanyak tujuh kali. Usai gondang liat, Oppung Helen Gultom kemudian meminta
gondang. “ Ale amang pargonsi nami,
Nungga di bahen amang gondang liat i, Saonari bahen amang majo gondang pasu-pasu i,
Lagu na gondang simonang-monang, Asa dipasu-pasu hami akka ianakhon nami on,
Anggiat hatop jumpang sirokkap ni tondi na, Nang anggiat sahat sude sinakkap ni roha na”.
Artinya: “Wahai musisi kami,
Sudah musisi mainkan gondang liat itu, Sekarang musisi mainkanlah dulu gondang pasu-pasu itu,
Biar kami berkati dulu anak kami ini, Semoga cepat dapat jodoh,
Dan semoga tercapai semua yang dicita-citakannya”.
Pada saat gondang pasu-pasu berlangsung para orang tua manortor ke arah semua anggota PERMUSIMDES untuk memberikan pasu-pasu berkat.
Caranya orang tua mengusap bagian kepala dan meletakkan ujung ulos ke bahu
Universitas Sumatera Utara
anggota PERMUSIMDES sebelah kiri. Gerakan tersebut biasanya dilakukan oleh pihak hula-hula
12
terhadap boru
13
yang mempunyai arti bahwa pihak hula-hula akan selalu melindungi pihak borunya. Ada juga orang tua yang mengusap kedua
tangannya ke pelipis. Gerakan tersebut biasanya dilakukan oleh orang yang semarga dongan sabutuha, orang tua mengusap bagian dagu biasanya dilakukan
pihak boru kepada hula-hulanya yang menunjukkan bahwa boru sangat menyayangi hula-hulanya Malau, 2007:3. Di samping itu, ada juga orang tua
yang mencium kedua pipi anggota PERMUSIMDES. Biasanya hal ini dilakukan oleh orang tua yang perempuan kepada anggota PERMUSIMDES yang
perempuan saja sebaliknya orang tua yang laki-laki mencium anggota PERMUSIMDES yang laki-laki saja.
Setelah itu orang tua kembali kebarisannya dan selanjutnya anggota PERMUSIMDES selaku anak datang marsomba menyembah para orang tua
sebagai wujud hormat. Setelah musik gondang berhenti semua yang manortor kembali kebarisannya semula. Selanjutnya Oppung Helen meminta gondang
hasahatan dengan mengatakan: “ Ale amang pargonsi nami,
Nungga dibahen amang gondang pasu-pasu i, Saonari bahen amang majo gondang hasahatan i,
Asa resmi acara gondang naposo on dibukka”.
12
Hula-hula adalah pihak dari keluarga istri atau pemberi istri.
13
Boruanak boru adalah pihak dari keluarga suami atau penerima istri
Universitas Sumatera Utara
Artinya: “Wahai musisi kami,
Sudah musisi mainkan gondang pasu-pasu itu, Sekarang musisi mainkanlah dulu gondang hasahatan itu,
Biar resmi acara gondang naposo ini dibuka”.
Musik dimainkankan dan peminta gondang manortor. Tortor hasahatan merupakan tortor penghujung suatu upacara ritual Batak Toba. Hasahatan berasal
dari kata “sahat” artinya sampai. Hasahatan berarti keseluruhan permintaan dan keinginan telah disampaikan kepada Tuhan dengan harapan bahwa permintaan
tersebut akan dikabulkan. Pada akhir sesi ini ditutup dengan mengatakan ‘horas’ atau selamat 3 kali sambil mengangkat ujung ulosnya ke atas.
3. Pelaksanaan Gondang Naposo