Letak Geografis, Administratif dan Sejarah Desa Gajah

BAB II GAMBARAN UMUM DESA GAJAH

A. Letak Geografis, Administratif dan Sejarah Desa Gajah

Desa Gajah merupakan sebuah desa yang terletak tidak jauh dari ibu kota Kecamatan Sei Balai yaitu kira-kira 15 km. Jarak Desa Gajah ke ibu kota kabupaten Asahan kira-kira 35 km. Sedangkan jarak Desa Gajah ke ibu kota propinsi sekitar 95 km. Oleh Kerena itu, Desa Gajah merupakan desa yang maju dan desa yang mudah dijangkau dengan prasarana transportasi darat. Menurut data yang diperoleh dari kantor kepada desa luas wilayah Desa Gajah sekitar 1.187 Ha. Sebagian besar wilayah Desa Gajah dimanfaakan sebagai ladang seluas kira-kira 240 Ha, persawahan kira-kira 360 Ha, perkebunan 85 Ha, pekuburan sekitar 20 Ha, dan tanah kosong sekitar 23 Ha selebihnya digunakan sebagai areal permukiman penduduk yakni seluas 459 Ha. Desa Gajah merupakan dataran rendah yang terletak pada ketinggian kira- kira 0,5 m dari permukaan laut. Suhu rata-rata pada siang hari sekitar 28 C-30 C. Hal ini sangat mempengaruhi pertanian di desa ini. Musim kemarau yang terjadi sangat panjang dari April sampai September. Pada bulan-bulan tersebur hujan turun hanya beberapa kali saja. Luas wilayah Desa Gajah adalah 1.187 Ha yang terdiri dari sepuluh dusun yakni ditandai dengan sebutan Dusun I hingga Dusun X. Masing-masing dusun dikepalai oleh kepala dusun yang berfungsi mempercepat proses administrasi. Universitas Sumatera Utara Pembagian atau susunan dusun yang ada di Desa Gajah tidak tersusun secara berurutan mulai dari Dusun I sampai dengan Dusun X. Secara administratif Desa Gajah berbatasan dengan desa lain yakni: - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kwalakasim - Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Durian - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sei Mentaram - Sebelah Timur berbatasan dengan Perwakilan Sei Balai Jika hendak pergi ke Desa Gajah, kita bisa menempuhnya dari kota Medan sekitar 3 sampai 4 jam, dari ibu kota kabupataen kira-kira 45 menit. Terminal angkutan menuju Desa Gajah berada di Kisaran dan untuk mencapai Desa Gajah kita bisa naik angkuttan pedesaan seperti ojek \ RBT dan anggkutan umum seperti mobil Merpati, Srimersing dan lain sebagainya. Menurut sejarahnya, Desa Gajah dulunya masih hutan belantara yang dihuni berbagai macam binatang termasuk Gajah. Daerah ini berbatasan dengan kebun Hapam. Menurut keterangan informan Kebun Hapam dulunya merupakan milik “Amerika Serikat” 7 Sekitar tahun 1952 masuklah masyarakat membuka lahan untuk persawaha. Orang pertama yang membuka lahan di Desa Gajah adalah Parsaoran Samosir yang bermigrasi dari Pulau Samosir. Tidak hanya kebun Hapam ternyata . Namun, terjadi pengalihan kepemilikan kepada M.Hutapea dan setelah itu Kebun Hapam dirubah namanya menjadi Kebun Banua Area. Pemilik kebun Hapam selalu resah akibat ulah Gajah yang sering merusak kebun mereka. 7 Menurut pemahaman peneliti Kebun Hapam adalah milik Belanda bukan “Amerika Serikat”. Hal ini terkait penjajahan yang dilakukan oleh pemerintah colonial Belanda di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Gajah juga merusak tanaman para masyarakat yang berada di lahan yang baru dibuka tersebut. Untuk mengatasi Gajah, masyarakat membangun sebuah podok untuk menjaga dan mangawasi kalau-kalau Gajah datang merusak tanaman mereka. Nama pondok itu mereka sebut Pondok Gajah yang akhirnya nama itu menjadi nama kampong yaitu Kampung Pondok Gajah. Kampung Pondok Gajah berubah menjadi Desa Gajah setelah terjadi pemekaran dari Kampung Durian sekitar tahun 1960. masyarakat akhirnya yang dulunya hutan berubah menjadi lahan persawahan. Gajah akhirnya pindah ke bagian dalam hutan dan ada juga yang dimasukkan ke penengkaran dan sejak saat itu gajah tidak pernah lagi muncul. Desa Gajah termasuk kecamatan Tanjung Tiram hingga tahun 1999. Terjadi pemekaran, Desa Gajah menjadi kecamatan Sei Balai hingga sekarang. Desa Gajah cukup strategis dengan kegiatan penduduknya sebagai petani sawah, hingga saat ini 80 masyarakat hidup dari hasil pertanian dan perkebunan. 20 diantaranya adalah sebagai pedagang dan pegawai negeri. Universitas Sumatera Utara

B. Demografi Penduduk dan Sistem Mata Pencaharian