BAB III PRINSIP AKUNTABILITAS
DALAM GOOD CORPORATE GOVERNANCE
A. Ruang Lingkup Good Corporate Governance
Corporate governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan
guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan
perundangan dan nilai-nilai etika.
105
Corporate governance adalah sistem yang mengatur, mengelola dan mengawasi proses pengendalian usaha untuk menaikkan nilai saham, sekaligus
sebagai bentuk perhatian kepada stakeholders, karyawan, kreditur, dan masyarakat sekitar. Good Corporate Governance berusaha menjaga keseimbangan diantara
pencapaian tujuan ekonomi dan tujuan masyarakat. Tantangan dalam Corporate governance adalah mencari cara untuk memaksimumkan penciptaan kesejahteraan
sedemikian rupa sehingga tidak membebankan ongkos yang tidak patut kepada pihak ketiga atau masyarakat luas.
106
Prinsip Dasar
GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Penerapan GCG perlu
105
Pasal 1 butir a, KEP-117M-MBU2002
106
Amin Widjaja Tunggal, Tata Kelola Perusahaan, Teori dan kasus, Jakarta : Harvarindo, 2008
Universitas Sumatera Utara
didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai
pengguna produk dan jasa dunia usaha. Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pilar adalah:
1. Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan yang
menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten
consistent law enforcement . 2.
Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha.
3. Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang
terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol sosial social control secara obyektif dan bertanggung
jawab.
Pedoman Pokok Pelaksanaan
107
A. Peranan Negara