anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri. Berdasarkan pertimbangan, RUPS dapat mencabut atau menguatkan keputusan
pemberhentian sementara atau memberhentikan anggota Direksi yang bersangkutan. Apabila dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari tidak diadakan RUPS, maka
pemberhentian sementara tersebut menjadi batal. Bagi Perseroan Terbuka yang menyelenggarakan RUPS tersebut, maka berlaku ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.
58
a. Tata cara pengunduran diri anggota Direksi ;
Bahwasanya, dalam Anggaran Dasar diatur ketentuan mengenai :
b. Tata cara pengisian jabatan anggota Direksi yang lowong ;
c. Pihak yang berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili Perseroan dalam
hal seluruh anggota Direksi berhalangan atau diberhentikan untuk sementara. Dengan demikian, berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang, dan
kewajiban Direksi terhadap perseroan dan pihak ketiga bagi Komisaris.
3. Komisaris
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta
memberi nasihat kepada Direksi.
59
58
Pasal 106 UU no. 40 Tahun 2007
59
Pasal 1 angka 6 UU no. 40 Tahun 2007
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai
Universitas Sumatera Utara
Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi yang dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan. Dewan Komisaris terdiri atas 1 satu orang atau lebih. Apabila Dewan Komisaris yang terdiri atas lebih dari 1 satu orang anggota merupakan majelis dan
setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Perseroan yang kegiatan usahanya
berkaitan dengan menghimpun danatau mengelola dana masyarakat, Perseroan yang menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat atau Perseroan Terbuka
wajib mempunyai paling sedikit 2 dua orang anggota Dewan Komisaris.
60
Menurut penjelasan Pasal 108 ayat 4 UUPT, berbeda dari Direksi yang memungkinkan setiap anggota Direksi bertindak sendiri-sendiri dalam menjalankan
tugas Direksi, setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris, kevuali berdasarkan keputusan Dewan
Latar belakang pertimbangannya karena perseroan seperti itu diperlukan pengawasan yang
lebih ketat disbanding dengan PT lainnya, karena menyangkut kepentingan masyarakat umum.
Perkataan Komisaris mengandung pengertian baik sebagai organ PT maupun sebagai organ perseorangan. Sebagai organ PT, komisaris lazim disebut juga Dewan
Komisaris, sedangkan sebagai orang perseorangan disebut anggota Komisaris. Sebagai organ PT, pengertian Komisaris termasuk juga badan-badan lain yang
menjalankan tugas pengawasan khusus di bidang tertentu.
60
Pasal 108 UU no. 40 Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
Komisaris. Hal ini berarti bahwa komisaris yang lebih dari satu orang itu bersifat kolegial.
Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan
pailit, atau tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit, atau
orang yang pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5
lima tahun sebelum pengangkatan.
61
Dewan Komisaris pada umumnya bertugas untuk mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam mengurus perseroan serta memberikan nasihat-nasihat kepada
Direksi.
62
Tugas pengawasan itu bias berbentuk pengawasan preventif atau represif.
63
Pengawasan preventif ialah melakukan tindakan dengan menjaga sebelumnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang akan merugikan perseroan,
misalnya untuk beberapa perbuatan dari direksi yang harus dimintakan persetujuan Komisaris, apakah hal itu sudah dilaksanakan atau belum. Dalam hal ini Komisaris
harus selalu mengawasinya. Sedangkan pengawasan represif ialah pengawasan yang dimaksudkan untuk menguji perbuatan Direksi apakah semua perbuatan yang
61
Pasal 110 ayat 1 UU no. 40 Tahun 2007
62
Pasal 114 ayat 2 UU no. 40 Tahun 2007
63
Agus Budiarto, op.cit, hal 71
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh Direksi itu tidak menimbulkan kerugian bagi perseroan dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang dan anggaran dasar. Apakah nasihat-nasihat
dari Komisaris sudah diperhatikan betul oleh Direksi. Semua ini adalah pengawasan
preventif yang dilakukan oleh Komisaris.
Dewan Komisaris wajib :
64
a. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;
b. Melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya danatau
keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; dan c.
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
Dalam anggaran dasar dapat ditetapkan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam
melakukan perbuatan hukum tertentu tersebut beriktikad baik.
65
Maksudnya, merupakan tindakan pengurusan berupa memberikan persetujuan secara tertulis dari
Dewan Komisaris atau tindakan Dewan Komisaris mendampingi Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan
pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu. Yang berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang, dan kewajiban Direksi terhadap
Perseroan dan pihak ketiga.
66
64
Pasal116 UU no. 40 Tahun 2007
65
Pasal 117 UU no. 40 Tahun 2007
66
Pasal 118 UU no. 40 Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
Sebagai badan hukum, Perseroan Terbatas memenuhi persyaratan sebagai berikut :
67
a. Organisasi yang teratur
Organisasi yang teratur ini dapat dilihat dari adanya organ perusahaan yang terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham RUPS , Direksi dan Komisaris Pasal
1 ayat 2 Undang – Undang Perseroan Terbatas . Keteraturan Organisasi perusahaan dapat diketahui melalui ketentuan Undang – Undang Perseroan Terbatas,
Anggaran Dasar Perseroan, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, Keputusan Dewan Komisaris, Keputusan Direksi dan peraturan-peraturan perusahaan lainnya
yang dikeluarkan dari waktu ke waktu. b.
Harta Kekayaan yang dipisahkan Perseroan Terbatas mempunyai harta kekayaan sendiri yang dipisahkan dari
harta kekayaan pribadi perseroannya, berupa modal yang berasal dari pemasukan harta kekayaan lainnya baik berupa benda berwujud atau tidak berwujud yang
merupakan milik perseroan. Pasal 31 ayat 1 dan dihubungkan dengan Pasal 34 ayat 1 UUPT menegaskan bahwa harta kekayaan perseroan terdiri atas seluruh
nilai nominal saham yang dapat dilakukan dalam bentuk uang dan atau dalam bentuk lainnya.
67
Rachmadi Usman, Dimensi Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas Bandung : Alumni, 2004 , hal 50
Universitas Sumatera Utara
c. Mempunyai tujuan tertentu
Sebagai badan hukum yang melakukan kegiatan usaha, Perseroan Terbatas mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Karena itu, kegiatan usaha yang dijalankan
Perseroan Terbatas dilakukan dalam rangka mewujudkan maksud dan tujuan pendirian Perseroan Terbatas. Dalam Pasal 15 ayat 1 huruf b UUPT dinyatakan
bahwa maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ditetapkan dalam anggaran dasar.
Berhubung Perseroan Terbatas menjalankan perusahaan, kegiatan Perseroan Terbatas diharapkan dapat mendatangkan keuntungan atau laba.
d. Melakukan hubungan hukum sendiri
Sebagai badan hukum, perseroan melakukan sendiri hubungan hukum dengan pihak ketiga yang diwakili oleh pengurus yang disebut Direksi dan
Komisaris. Direksi bertanggungjawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di
luar pengadilan. Dalam melaksanakan kegiatannya tersebut, Direksi berada dalam pengawasan Dewan Komisaris yang dalam hal – hal tertentu membantu Direksi
dalam menjalankan tugasnya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
C. Kewenangan Direksi Peseroan dalam melaksanakan pengurusan