Peran dan Tanggung-Jawab Buruh Bagasi

bagasi yang bekerja pada saat itu, akan dibagi rata. Dan yang membagikan perolehan pendapatan tersebut adalah mandor. Mengenai pendapatan dari masing- masing buruh bagasi yang sama dibagi rata, tidak ada masalah diantara sesama buruh bagasi dan begitu juga antara buruh bagasi dengan mandor. Ketika para buruh bagasi bekerja pada bagian kapal Ferry, mereka harus mengenakan baju kerja atau baju anggota yang berwarna kuning beserta dengan kartu pas. Baju kerja beserta kartu pas tersebut sebagai salah satu syarat atau bukti bahwa mereka bagian anggota buruh bagasi di pelabuhan belawan. Dan apabila buruh bagasi tidak membawa kartu pas maupun baju kerja, maka mereka tidak diperbolehkan untuk bekerja, karena itu sudah menjadi peraturan yang harus ditaati demi menjaga keamanan dan kelancaran kerja di pelabuhan serta dapat mempertahankan atau menjaga kedisiplinan kerja antara sesama buruh bagasi. Seperti biasa setelah mereka selesai bekerja, mereka istirahat sejenak lalu berkumpul seperti biasanya dan setelah itu mereka kembali pulang meninggalkan lokasi pekerjaan dan biasanya sampai batas jam 03.00 maupun jam 04.00 sore.

3.3.2. Peran dan Tanggung-Jawab Buruh Bagasi

Mengenai barang-barang penumpang kapal yang mereka angkat, para buruh bagasi harus bertanggung-jawab penuh untuk menjaga barang-barang yang mereka angkat atau pada saat mereka bekerja dan sebelumnya sudah ada kesepakatan atau negoisasi antara buruh bagasi dengan sipemilik barang tersebut yaitu mengenai kesepakatan harga. Mengenai nomor baju yang dikenakan oleh tiap-tiap buruh bagasi berfungsi sebagai penunjuk tanda pengenal agar lebih mudah diingat oleh sipemilik barang. Sipemilik barang, harus mengingat nomor Universitas Sumatera Utara bagasi yang dikenakan oleh salah satu anggota buruh bagasi yang telah mengangkat barang sipemilik tersebut, sehingga apabila sipemilik barang tersebut mencari sesuatu atau kehilangan barang, maka lebih mudah mencari anggota buruh bagasi yang telah mengangkat barang sipemilik tersebut. Dan yang mempertanggung-jawabkan apabila barang sipemilik tersebut hilang yaitu anggota buruh bagasi sipenjual jasa. Apabila barang sipemilik tersebut hilang dan tidak bisa ditemukan lagi, maka buruh bagasi yang menghilangkan barang tersebut, harus menggantinya baik itu berupa uang atau yang lain, tergantung kesepakatan antara sipenjual jasa buruh bagasi dengan sipembeli jasa pemilik barang. Dan sebaliknya apabila sipenjual jasa buruh bagasi tersebut tidak mempertanggung-jawabkan barang yang telah diangkatnya dan hilang begitu saja, maka sanksi buat mereka dikeluarkan dari pekerjaannya. Akan tetapi sampai saat ini, para buruh bagasi selalu mematuhi aturan-aturan yang berlaku demi mempertahankan pekerjaannya sebagai buruh bagasi dan untuk itu mereka wajib menggantinya karena itu sudah menjadi tanggung-jawab para buruh bagasi. Apabila ada pekerja asing yang masuk atau menyamar menjadi anggota buruh bagasi di tempat kerjaan mereka, maka mandor beserta para buruh bagasi berhak menuntut orang asing tersebut demi keamanan dan perlindungan dalam bekerja. Selain itu, apabila salah satu anggota buruh bagasi tersebut tidak mampu lagi untuk bekerja atau sudah tergolong tua maupun karena hal-hal lain, maka biasanya dioper sama keluarga maupun teman terdekat yang telah dipercayai untuk menggantikan pekerjaannya dengan tujuan untuk menghindari adanya tindak kejahatan maupun permasalahan dilingkungan kerja. Para anggota buruh bagasi tersebut boleh mengoper atau memberikan pekerjaannya kepada keluarga Universitas Sumatera Utara maupun teman terdekat dengan persyaratan harus melakukan pekerjaan yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, bertanggung-jawab dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum.

3.4. Sistim Pendapatan