Prinsip Langkah-langkah LANDASAN TEORI

8. Environmental, Health and Safety EHS Adalah jenis pemborosan yang terjadi karena kelalaian memperhatikan hal- hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip EHS. 9. Not utilizing employees knowledge, skill and abilities Adalah jenis pemborosan sumber daya manusia SDM yang terjadi karena tidak menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan secara optimal.

3.6. Prinsip

Lean Thinking Lean Thinking diprakarsai oleh Toyota di Jepang. Lean Thinking menyaring intisari dari pendekatan Lean dalam lima prinsip utama dan menunjukkan bagaimana konsep bisa diperpanjang melampaui produksi otomotif ke perusahaan atau organisasi apapun, di sektor apapun, di negara manapun. Lima prinsip tersebut adalah: 10 1. Menentukan apa yang dapat atau tidak dapat meningkatkan value dipandang dari perspektif customer , bukan dari perspektif perusahaan sendiri. Fokus pada customer needs . 2. Mengidentifikasikan keseluruhan langkah yang perlu untuk mendesain, memesan dan memproduksi produk berdasarkan keseluruhan value stream untuk mengetahui pemborosan yang tidak memiliki nilai tambah. 10 http:www.petra.ac.id-puslitjournalsdir.php?DepartementID=IND Universitas Sumatera Utara 3. Melaksanakan langkah yang memberi nilai tambah pada value stream tanpa gangguan, perputaran, aliran balik backflow , menunggu waiting , maupun waste . 4. Membuat hanya yang diinginkan oleh customer pull system . 5. Mengusahakan kesempurnaan dengan menangani waste secara berkelanjutan dengan meniadakan pemborosan yang terjadi.

3.7. Langkah-langkah

Lean Thinking Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses Lean Thinking secara deskriptif umum adalah sebagai berikut: 1. Understanding Waste Pendefinisian waste merupakan langkah awal untuk bisa menuju ke arah Lean Thinking . Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di dalam internal perusahaan tetapi juga pihak eksternal yang berkaitan dengan perusahaan seperti halnya customer, supplier, dan distributor . Aktivitas dalam perusahaan dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Value Adding Activity : aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan memberikan nilai tambah produk atau jasa dilihat dari pandangan konsumen. Misalnya sub assembly, forging, painting . b. Non Value Adding Activity : aktivitas yang bagi customer tidak memberikan nilai tambah pada produk atau jasa dan aktivitas yang tidak diperlukan saat proses produksi. Pemborosan yang harus diminimalkan. Misalnya material handling, waiting time . Universitas Sumatera Utara c. Necessary Non Value Adding Activity : aktivitas yang di mata customer tidak memberikan nilai tambah pada produk atau jasa tetapi tetap diperlukan. 2. Setting the Direction Merupakan proses pembuatan garis besar program kerja yang nantinya menjadi arahan bagi manajemen perusahaan baik di tingkat atas maupun bawah dan akan mengatasi permasalahan seperti tidak adanya arahan, kurang jelasnya perencanaan dan sebagainya. 3. Understanding The Big Picture Merupakan penggambaran secara menyeluruh dari value stream yang terdapat dalam perusahaan. Melalui mapping ini bisa digunakan sebagai deskripsi singkat dalam menggambarkan aliran informasi yang terjadi dalam sistem kerja perusahaan sehingga dapat memberikan petunjuk bagi senior manager perusahaan dalam menindaklanjuti permasalahan yang timbul. Sebelum melalui detailed mapping maka perlu dikembangkan sebuah gambaran umum mengenai fitur-fitur kunci dari keseluruhan proses. Langkah ini akan membantu untuk: a. Membantu memvisualisasikan aliran. b. Membantu melihat dimana waste berada. c. Menyatukan kelima prinsip lean thinking. d. Membantu memutuskan dimana tim implementasi harus berada. e. Menunjukkan hubungan antara aliran fisik dan informasi. 4. Detailed Mapping Universitas Sumatera Utara Penggambaran detailed mapping dilakukan pada value stream yang berfokus pada proses yang bersifat value adding .

3.8. Metode DMAIC dalam