Tabel 5.10. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi III anjutan
No Waktu
Tanggal Komponen
Parabola Jenis 9
BP-SAT Unit
Jenis Kecatatan Unit Total
Batang
mounting
rusak
Dish
rusak Baut
mounting
tidak pas
Mesh
rusak
11 13052011
52 2
3 2
4 11
12 14052011
60 1
2 1
2 6
13 16052011
62 1
3 2
3 9
14 18052011
65 3
1 2
4 10
15 19052011
56 2
3 1
2 8
16 20052011
52 4
1 1
2 8
17 21052011
57 3
4 1
2 10
18 23052011
59 2
2 3
3 10
19 24052011
54 3
1 4
3 11
20 25052011
60 2
3 5
3 13
21 26052011
60 2
2 4
3 11
22 27052011
54 1
3 4
2 10
23 28052011
58 1
2 3
1 7
24 30052011
58 2
4 2
3 11
25 31052011
56 1
1 2
3 7
Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
5.2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode DMAIC
Define-Measure-Analyze-Improve-Control
pada pendekatan
Lean Six Sigma
. Metode DMAIC ini digunakan sebagai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan
permasalahan yang terjadi di perusahaan.
5.2.1. Tahap
Define
5.2.1.1.
Project Statement
Pernyataan Proyek
Ada beberapa komponen dalam melaksanakan suatu pernyataan proyek yaitu sebagai berikut :
1.
Business Case
Masalah Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat pada saat ini, perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan cepat dan berkualitas
kepada para pelanggan. Akan tetapi, pada saat ini perusahaan memiliki permasalahan dalam waktu penyelesaian produksinya. Hal ini dikarenakan
banyaknya pemborosan dan kecacatan produk yang terjadi selama proses produksi berlangsung. Berdasarkan data jumlah permintaan produk, produk yang paling
banyak diminta pelanggan kepada perusahaan adalah Parabola Jenis 9 BP-SAT. Dalam memenuhi jumlah permintaan ini, perusahaan diharapkan dapat
menghasilkan produk Parabola Jenis 9 BP-SAT dengan cepat dan berkualitas tinggi sehingga loyalitas pelanggan terhadap perusahaan tetap terjaga dengan
baik. Oleh karena itu, yang menjadi objek penelitian ini adalah produk Parabola Jenis 9 BP-SAT.
2.
Problem Statement
Pernyataan Masalah Pernyataan masalah dalam perusahaan adalah banyaknya pemborosan
yang terjadi selama proses produksi parabola berlangsung. 3.
Project Scope
Ruang Lingkup Proyek Ruang lingkup dalam proyek penyelesaian masalah perusahaan adalah
produk Parabola Jenis 9 BP-SAT dengan data historis pada bulan Mei 2011. 4.
Goal Statement
Pernyataan Tujuan Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk meningkatkan
kecepatan proses dan kualitas produk dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah
non value added
dan meminimasi jumlah kecacatan produksi selama proses produksi parabola berlangsung melalui pendekatan
Lean Six Sigma
dengan menggunakan metode DMAIC.
Universitas Sumatera Utara
5.
Project Timeline
Batas Waktu Proyek Batas waktu pengerjaan penelitian ini dimulai dari bulan Mei 2011 sampai
bulan November 2011.
5.2.1.2.Pemilihan Produk
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan terdiri atas berbagai macam produk parabola dengan spesifikasi ukuran yang berbeda-beda. Walaupun produk
yang dihasilkan memiliki jenis yang berbeda-beda, akan tetapi proses produksi yang dilalui oleh setiap jenis produk parabola adalah sama. Produk parabola yang
dipilih sebagai objek penelitian adalah Parabola Jenis 9 BP-SAT. Pemilihan produk ini dilihat berdasarkan data jumlah permintaan pelanggan kepada
perusahaan pada bulan Mei 2011. Adapun grafik jumlah permintaan produk bulan Mei 2011 dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Histogram Jumlah Permintaan Parabola bulan Mei 2011
Universitas Sumatera Utara
Untuk memenuhi tingkat kebutuhan pelanggan yang tinggi akan produk Pintu Parabola Jenis 9 BP-SAT, maka perusahaan diharapkan dapat
menyelesaikan permasalahan yang sering terjadi pada proses produksi sehingga kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi oleh perusahaan dengan menghasilkan
produk dengan cepat dan berkualitas kepada para pelanggan.
5.2.1.3.Diagram SIPOC
Supplier-Input-Process-Output-Customer
Diagram SIPOC menggambarkan informasi mengenai
Supplier
,
Input
,
Process
,
Output
dan
Customer
yang terlibat dalam proses produksi Parabola Jenis 9 BP-SAT. Elemen-elemen yang digunakan dalam diagram SIPOC adalah sebagai
berikut : 1.
Supplier
: Gudang bahan baku, dan Gudang peralatan 2.
Input
:
Alluminium hollow, Alluminium coil,
Lempengan besi, Baut, Mur, dan Sablon
3.
Process
: Pemotongan
alluminium hollow,
Pembuatan rangka
dish
, Pemeriksaan rangka
dish
, Pembuatan jarring
mesh
, Meratakan jarring
mesh
, Pemeriksaan jarring
mesh
, Pemotongan jarring
mesh
, Pemotongan plat strip, Penyatuan komponen
dish
, Penyatuan
dish
dan
mesh
, Mencetak komponen
mounting
, Pemotongan plat besi, Pembuatan plat
mounting
, Penbuatan tiang focus, Pengelasan komponen
mounting
, Galvanis
mounting
, Penghalusan permukaan
mounting
, Penyatuan kompnen
mounting
, Pemeriksaan
quality qontrol
dan Pengepakan 4.
Output
: Produk parabola
merk
BP-SAT 5.
Customer
: Gudang produk jadi
Universitas Sumatera Utara
Diagram SIPOC untuk proses produksi Parabola
merk
BP-SAT dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Supplier Input
Process output
Costumer
Gudang Bahan Baku
Gudang Peralatan
Alluminium hollow
Alluminium coil
Lempengan besi
Baut Mur
Sablon Pemotongan
Alluminium hollow
Pembuatan rangka
dish
Pemeriksaan rangka
dish
Pembuatan jarring
mesh
Meratakan jarring
mesh
Pemeriksaan jaring
mesh
Pemotongan jaring
mesh
Pemotongan plat strip Penyatuan kompomen
dish
Penyatuan
dish
dan
mesh
Mencetak komponen
mounting
Pemotongan plat besi Pembuatan plat
mounting
Pembuatan tiang fokus Pengelasan komponen
mounting
Galvanis
Mounting
Penghalusan permukaan
mounting
Penyatuan komponen
mounting
Quality control pemeriksaan
Pengepakan Produk
Parabola Gudang
Produk Jadi
Gambar 5.3. Diagram SIPOC Proses Produksi Parabola
merk
BP-SAT
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.4.
Voice of Customer
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Sebagian besar pelanggan dari produk parabola ini adalah pelanggan dalam negeri khususnya di pulau Jawa dan Sumatera dimana produk jadi yang
dihasilkan oleh perusahaan dipasarkan ke berbagai daerah pulau Jawa dan Sumatera. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu menjaga kualitas produk yang
akan dipasarkan tersebut. Kebutuhan pelanggan dan konsumen akhir dari perusahaan adalah kualitas parabola yang baik, yaitu bahan yang kuat, masa
pakai produk dan ukuran yang sesuai dengan spesifikasi tepat sehingga pelanggan merasa puas terhadap produk parabola yang dihasilkan oleh perusahaan.
Seluruh kebutuhan pelanggan ini dapat dijaga dengan baik oleh perusahaan melalui proses inspeksi yang ketat selama proses produksi
berlangsung. Selain itu, masih terdapat kebutuhan pelanggan yang cukup penting yaitu kedatangan pesanan produk parabola ke pihak pelanggan tepat pada
waktunya untuk menghindari berpindahnya pelanggan pada pesaing yang lain.
5.2.1.5.
Value Stream Mapping
Value stream mapping
adalah suatu penggambaran proses produksi perusahaan secara menyeluruh dimana setiap proses yang terdapat di dalamnya
dinilai apakah memberikan nilai tambah terhadap pelanggan atau tidak. Data yang digunakan dalam pembuatan
value stream
adalah data yang berkaitan dengan proses produksi beserta dengan waktunya yang diperoleh dari peta aliran proses.
Selain itu juga dilakukan pengamatan mengenai kegiatan perusahaan secara menyeluruh mulai dari pemesanan produk hingga produk siap dikirimkan kepada
pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengamatan yag dilakukan, kegiatan manufaktur pada proses produksi parabola terdiri dari bagian PPC,
purchasing
,
marketing
, gudang dan produksi dimana masing-masing dilaksanakan oleh seorang
supervisor
. Waktu dari setiap bagian produksi tersebut dilakukan secara harian. Pada kegiatan
purchasing
, bahan baku yang masuk setiap hari rata-rata berjumlah 42.000 untuk bahan baku
alluminium hollow
. Pada kegiatan produksi, pemotongan, perakitan dan pengepakan dikerjakan berdasarkan keputusan
supervisor
yang telah diinformasikan terlebih dahulu satu hari sebelum proses produksi dilaksanakan.
Jumlah barang yang terdapat dalam proses ditentukan oleh jumlah produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Dalam proses produksi, terdapat
tiga WIP
Work in Process
yaitu komponen
hollow
rangka
dish
menunggu untuk dirakit WIP 1 , komponen
mesh
menunggu untuk dirakit WIP 2 dan mounting menunggu untuk di-pak WIP 3. Adapun gambar
value stream mapping
untuk 1 siklus proses produksi parabola dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PPC
Pemotongan Allminium hollow
P ur cha sing
Gudang Produksi
Ma r keting
Gudang Bahan Baku
CT :19.38 dtk CO : -
Uptime : 98 1 Shift
Pembuatan rangka dish
CT : 17,68 dtk CO : -
Uptime :98 1 Shift
CT : 3.71 dtk CO : -
Uptime : 100 1 Shift
DAILY DAILY
DAILY DAILY
DAILY DAILY
D A
IL Y
Inspeksi hasil rangka dish
Pembuatan jaring mesh
CT :248,47 dtk CO : -
Uptime : 99 1 Shift
Meratakan jaring mesh
CT : 29,47 dtk CO : -
Uptime : 100 1 Shift
CT : 3,92 dtk CO : -
Uptime : 98 1 Shift
CT : 33,35 dtk CO : -
Uptime : 100 1 Shift
Inspeksi hasil perataan jaring mesh
Pemotongan jaring mesh
WIP 2 CO : -
Uptime : 98 1 Shift
Penyatuan dish WIP 1
Pemotongan plat strip
CO : Uptime : 98
1 Shift CO : -
Uptime : 98 1 Shift
Penyatuan dish dan mesh
pembuatan komponen mounting
CO : - Uptime : 99
1 Shift Pemotongan plat
besi CO : -
Uptime : 99 1 Shift
CO : - Uptime : 98
1 Shift CO : -
Uptime : 98 1 Shift
Pencetakan tiang fokus
Pengelasan komponen mounting
CO : - Uptime : 99
1 Shift Galvanis mounting
Gudang Produk jadi
CO : - Uptime : 99
1 Shift CO : -
Uptime : 98 1 Shift
CO : - Uptime : 98
1 Shift Pengepakan
Qua lity Contr ol CO : -
Uptime : 98 1 Shift
Penyatuan komponen mounting
3 Day Daily
Daily Order DAILY
CT :15,89 dtk CT :57,32 dtk
CT :53,91 dtk
CT :43,48 dtk CT :39,50 dtk
CT :54,69 dtk CT :135,81 dtk
CT :9005,35 dtk
CT :241,04 dtk CT :21,05 dtk
CT :20,93 dtk CT :360000 dtk
2 2
1
1 2
1 2
2
2
3
3 2
3 1
1 2
1 2
55,37 dtk
59,,04 dtk
10233,22 dtk
360.000 dtk
Gambar 5.4.
Value Stream Mapping
untuk Proses Produksi Parabola
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Tahap
Measure
5.2.2.1.Perhitungan Data Waktu Siklus
Waktu siklus yang berhasil dikumpulkan akan diolah terlebih dahulu dengan beberapa pengujian yaitu uji keseragaman data dan uji kecukupan data.
Pengujian ini hanya dilakukan pada proses produksi dan tidak berlaku pada waktu penyimpanan di gudang, waktu pemindahan ke gudang dan waktu menunggu
WIP. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat keyakinan 95 dan tingkat ketelitian 5. Adapun pengujian terhadap waktu proses produksi adalah
sebagai berikut : 1. Uji Keseragaman Data
Pengujian keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu proses berada dalam batas kontrol atau tidak
out of control
pada peta kontrol. Adapun contoh pengujian keseragaman pada proses ketiga yaitu proses
pemotongan
alluminium hollow
dengan Mesin potong
hollow
adalah sebagai berikut :
ⁿ
10 471
... 58
, 4
29 ,
3 55
, 4
21 ,
4
_
X
10 70
, 39
_
X
97 ,
3
b. Perhitungan nilai standar deviasi
Universitas Sumatera Utara
1 10
97 ,
3 71
, 4
... 97
, 3
55 ,
4 97
, 3
21 ,
4
2 2
2
= 0,59 c. Perhitungan batas kontrol BKA dan BKB
BKA = 3,97 + 2 0,59 BKA = 3,97 - 2 0,59
BKA = 5,14 BKB = 2,79
Gambar 5.5. Peta Kontrol Waktu Siklus Proses Ketiga
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa semua data waktu siklus proses ketiga adalah seragam, yang artinya semua data berada dalam batas kontrol.
Selanjutnya, semua pengujian keseragaman untuk proses berikutnya dari proses ke-4 sampai ke-32 dapat dilakukan dengan cara yang sama. Adapun rekapitulasi
uji keseragaman waktu siklus dari proses ke-3 sampai ke-32 dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Rekapitulasi Uji Keseragaman Waktu Siklus dari Setiap Proses Produksi Parabola
Proses produksi
Ke Pengamatan ke detik
X BKB
BKA Ket
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
3 4.21
4.55 3.29
4.58 4.25
3.32 3.67
3.11 3.97
4.71 3.97
2.79 5.14 Seragam
4 31.24
33.33 33.79
33.41 33.68
33.48 33.25
34.92 34.06
32.16 33.33
31.31 35.35 Seragam
5 6.15
7.32 7.41
6.98 6.32
6.19 6.07
7.76 7.59
7.11 6.89
5.59 8.19 Seragam
6 4.14
3.42 4.15
3.11 3.65
3.49 3.72
4.26 3.35
3.77 3.71
2.94 4.47 Seragam
8 240.31
240.66 240.19
241.41 240.11
240.36 241.71
240.12 241.08
240.42 240.64
239.50 241.78 Seragam
9 13.72
14.01 13.19
14.74 13.48
13.99 13.07
14.59 14.21
13.78 13.88
12.78 14.98 Seragam
10 20.12
21.13 21.79
20.91 21.28
20.49 21.15
21.02 21.09
20.76 20.97
20.07 21.88 Seragam
11 4.73
4.51 3.20
4.18 4.05
3.33 3.62
3.37 3.99
4.21 3.92
2.88 4.96 Seragam
12 20.32
21.03 21.72
20.93 21.09
20.47 21.11
21.24 21.01
20.81 20.97
20.19 21.75 Seragam
14 4.01
4.14 3.89
4.10 4.06
3.76 3.91
3.81 3.97
4.19 3.98
3.70 4.27 Seragam
15 6.35
7.02 7.11
6.94 6.82
6.89 6.87
7.36 7.29
7.12 6.98
6.41 7.54 Seragam
16 41.29
43.13 43.71
43.46 42.83
43.41 43.25
44.91 44.01
42.19 43.22
41.25 45.19 Seragam
17 44.21
45.19 45.78
45.06 44.81
43.90 43.95
44.51 44.93
45.12 44.75
43.55 45.95 Seragam
18 31.21
33.19 33.91
33.47 22.86
33.45 33.75
34.01 43.31
32.18 33.13
23.34 42.92 Seragam
19 30.20
30.23 31.78
31.16 30.24
32.40 31.27
30.93 30.41
30.11 30.87
29.32 32.43 Seragam
20 40.84
40.82 41.31
40.49 41.13
41.11 40.75
41.21 41.08
40.79 40.95
40.45 41.46 Seragam
21 71.99
73.19 73.11
73.04 72.81
73.48 73.21
74.90 74.31
72.29 73.23
71.51 74.95 Seragam
22 41.02
41.12 41.70
41.16 40.89
40.21 41.23
40.72 41.09
41.44 41.06
40.25 41.87 Seragam
23 311.46
313.12 312.41
313.78 312.63
312.94 313.81
314.22 314.20
312.52 313.11
311.32 314.90 Seragam
24 125.24
124.03 124.54
125.87 125.21
125.24 125.89
124.32 124.29
125.08 124.97
123.67 126.27 Seragam
25 9008.02
9005.16 9007.71
9008.11 9005.19
9003.29 9006.73
9000.82 9002.02 9006.41 9005.35 9000.21
9010.48 Seragam
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Rekapitulasi Uji Keseragaman Waktu Siklus dari Setiap Proses Produksi Parabola Lanjutan
Proses produksi
Ke Pengamatan ke detik
X BKB
BKA Ket
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
26 120.40
121.17 120.59
120.65 122.41
121.72 122.46
122.72 122.28
122.03 121.64
119.90 123.39 Seragam
27 300.91
302.84 300.13
301.43 301.26
302.74 302.54
300.08 303.75
301.06 301.67
299.21 304.14 Seragam
28 241.18
241.10 241.54
241.19 240.78
240.61 241.15
240.27 241.12
241.41 241.04
240.28 241.79 Seragam
29 21.17
21.62 21.71
21.26 20.39
20.22 21.12
20.78 21.01
21.24 21.05
20.10 22.01 Seragam
30 311.46
313.12 312.41
313.78 312.63
312.94 313.81
314.22 314.20
312.52 313.11
311.32 314.90 Seragam
31 181.97
181.91 181.33
181.76 180.81
180.86 181.72
180.23 181.18
180.14 181.19
179.85 182.53
Seragam 32
21.01 21.27
21.19 21.53
20.22 20.20
21.29 20.13
21.09 21.40
20.93 19.86
22.01 Seragam
33 161.08
161.62 161.53
161.41 160.56
160.32 161.53
160.27 161.90
161.78 161.20
159.98 162.42
Seragam
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12. Rekapitulasi Uji Keseragaman Waktu Siklus Mesin dari Setiap Proses Produksi Parabola
Kegiatan Muat Mesin
Pengamatan ke detik X
BKB BKA
Ket 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Mesin pembuat mesh 15.76
15.12 15.34
14.71 15.52
14.66 15.81
15.73 16.16
15.32 15.76
14.44 16.38 Seragam
Mesin roll mesh 10.84
11.08 10.68
10.91 10.23
11.65 10.12
10.82 10.23
11.31 10.84
9.80 11.78 Seragam
Mesin potong mesh 7.71
7.34 8.11
7.7 8.02
7.74 7.86
7.89 8.04
7.92 7.71
7.39 8.28 Seragam
Mesin potong plat strip 8.56
9.04 8.39
8.78 8.83
8.69 7.98
8.42 8.31
7.95 8.56
7.78 9.21 Seragam
Mesin las 12.14
12.17 12.54
12.31 12.62
12.42 12.52
12.53 12.19
12.36 12.14
12.03 12.73 Seragam
Mesin bor 11.86
12.13 11.76
11.78 11.81
11.92 12.21
11.94 11.86
11.79 11.86
11.60 12.21 Seragam
Mesin air rivet 10.15
10.25 10.37
11.01 10.57
10.46 10.92
10.68 11.12
11.41 10.15
9.87 11.51 Seragam
Mesin gerinda 12.05
12.11 12.04
11.93 11.98
13.68 12.93
12.79 12.86
13.42 12.05
11.29 13.87 Seragam
Mesin roll dish 10.74
10.12 9.34
9.73 10.32
10.86 10.22
10.73 11.12
10.34 10.74
9.27 11.43 Seragam
Mesin bor rangka 8.75
8.54 8.36
7.62 8.31
9.09 8.91
9.06 9.13
8.54 8.75
7.70 9.56 Seragam
Mesin potong hollow 15.31
16.64 15.28
15.85 15.44
16.23 15.73
15.74 15.42
15.53 15.31
14.85 16.58 Seragam Mesin potong plat
14.81 15.19
15.15 14.92
15.66 15.47
15.67 15.89
15.75 15.74
15.425 14.66
16.19 Seragam Mesin hidrolik
10.72 11.01
10.79 10.48
10.17 11.38
10.74 11.35
11.09 10.67
10.84 10.09
11.59 Seragam Mesin pon
14.25 14.75
15.71 15.18
14.85 15.29
15.21 15.22
15.11 14.92
15.049 14.27
15.83 Seragam
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil rekapitulasi data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semua waktu siklus proses adalah seragam yaitu semua data berada dalam batas
kontrol
in control
. Selain itu, uji keseragaman juga dilakukan terhadap waktu muat tiap proses.
Berdasarkan rekapitulasi uji keseragaman untuk data muat mesin, maka dapat disimpulkan bahwa semua data waktu muat untuk setiap proses produsi
dengan mesin adalah seragam yaitu semua data berada dalam batas kontrol
in control
. Adapun rekapitulasi uji keseragaman waktu muat dari tiap proses yang menggunakan mesin dapat dilihat pada Tabel 5.12.
2. Uji Kecukupan Data Pengujian kecukupan data dilakukan setelah semua data waktu siklus dan
waktu muat tiap proses produksi dinyatakan seragam pada pengujian keseragaman. Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu
proses dan waktu muat yang dikumpulkan selama pengamatan telah memenuhi jumlah yang semestinya atau belum. Rumus yang digunakan dalam pengujian
kecukupan data adalah sebagai berikut:
Keterangan : N= jumlah data pengamatan yang diperlukan
N = jumlah data pengamatan yang dimiliki
Universitas Sumatera Utara
x
i
= data hasil pengamantan ke-i k = tingkat kepercayaan, bernilai 2 untuk tingkat keyakinan 95
s = tingkat ketelitian yang digunakan sebesar 5
Tabel 5.13. Uji Kecukupan Data Proses Ketiga
66 ,
39 66
, 39
40 ,
160 10
05 ,
2
2
N
N’ = 1,93
Pengamatan Ke
Waktu Siklus X X
2
1 4,21
17,7241 2
4,55 20,7025
3 3,29
10,8241 4
4,58 20,9764
5 4,25
18,0625 6
3,32 11,0224
7 3,67
13,4689 8
3,11 9,6721
9 3,97
15,7609 10
4,71 22,1841
Jumlah 39,66
160,398
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Dari Seiap Proses Produksi Parabola
Proses Ke N’
N Ket
3 1,932
10 Cukup
4 0,001
Cukup 5
0,265 Cukup
6 1,090
Cukup 8
0,00000014 Cukup
9 0,012
Cukup 10
0,002 Cukup
11 1,602
Cukup 12
0,001 Cukup
14 0,115
Cukup 15
0,049 Cukup
16 0,0004
Cukup 17
0,00013 Cukup
18 0,028
Cukup 19
0,001 Cukup
20 0,00003
Cukup 21
0,00004 Cukup
22 0,00008
Cukup 23
0,005 Cukup
24 0,0000001
Cukup 25
0,0000025 Cukup
26 0,0000000
Cukup 27
0,0000050 Cukup
28 0,0000003
Cukup 29
0,0000001 Cukup
30 0,002
Cukup 31
0,0000006 Cukup
32 0,0021661
Cukup 33
0,0000008 Cukup
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2.Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku
Perhitungan waktu normal adalah perkalian waktu siklus proses dengan
rating factor Rf
sehingga operator dapat bekerja dengan wajar dan normal. Untuk perhitungan waktu normal pada setiap proses yang menggunakan mesin
adalah waktu siklus mesin ditambah dengan waktu muat operator
load
dan
unload time
pada mesin tersebut yang telah dikalikan dengan
rating factor
. Perhitungan waktu baku adalah perhitungan waktu yang dibutuhkan seorang
operator untuk melakukan suatu pekerjaan dengan penambahan faktor
allowance
kelonggaran yang diberikan pada proses kerja tersebut. Adapun contoh perhitungan waktu normal dan waktu baku pada proses ketiga yaitu proses
pemotongan
alluminium hollow
dengan Mesin potong
hollow
adalah sebagai berikut :
Faktor penyesuaian
Rating Factor
: Rf = 1 Kelonggaran
Allowance
: All = 12 Waktu Normal Mesin Wnm = Waktu siklus mesin rata-rata
Waktu Normal Mesin Wnm = 3,97 detik Waktu Normal Muat Wno = Waktu muat rata-rata x Rf
Waktu Normal Muat Wno = 15,41 x 1 = 15,41 detik Maka Waktu Normal untuk proses ketiga adalah :
Wn = Waktu Normal Mesin + Waktu Normal Muat Wn = 3,97 + 15,41 = 19,38 detik
Waktu Baku Mesin Wbm = Waktu Normal Mesin Waktu Baku Mesin Wb
m
= 3,97 detik
Universitas Sumatera Utara
Waktu Baku Muat Wb
o
= Wno x
Allowance
100
100
Waktu Baku Muat Wb
o
= 15,41 x 12
100 100
= 17,51 detik
Maka Waktu Baku untuk proses ketiga adalah : Wb = Wb
m
+ Wb
o
Wb = 3,97 + 17,51 = 21,48 detik
Tabel 5.15. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku pada Setiap Proses Produksi Parabola
Proses Ke
Waktu Siklus
Mesin
rata- rata
Waktu Siklus
Operator Waktu
Muat Rf
Wn Mesin
Wn
m
Wn Muat
Wn
o
Waktu Normal
Wn All
Wb Mesin
Wb
m
Wb Muat
Wb
o
Waktu Baku
Wb
3 3,97
15,41 1
3,97 15,41
19,38 12
3,97 17,51
21,48 4
33,33 1
33,33 33,33
5 35,08
35,08 5
6,89 10,79
1 6,89
10,79 17,68
13 6,89
12,40 19,29
6 3,71
1 3,71
3,71 17
4,47 4,47
8 240,64
7,83 1
240,64 7,83 248,47
13 240,64
9,00 249,64
9 13,88
1 13,88
13,88 5
14,61 14,61
10 20,97
8,5 1
20,97 8,5
29,47 12
20,97 9,66
30,63 11
3,92 1
3,92 3,92
5 4,13
4,13 12
20,97 12,38
1 20,97
12,38 33,35
12 20,97
14,07 35,04
14 3,98
11,91 1
3,98 11,91
15,89 13
3,98 13,69
17,67 15
6,98 1
6,98 6,98
5 7,35
7,35 16
43,22 10,69
1 43,22
10,69 53,91
12 43,22
12,15 55,37
17 44,74
12,58 1
44,74 12,58
57,32 12
44,74 14,30
59,04 18
33,13 10,35
1 33,13
10,35 43,48
14 33,13
12,03 45,16
19 30,87
8,63 1
30,87 8,63
39,5 14
30,87 10,03
40,90 20
40,95 15,72
1 40,95
15,72 56,67
12 40,95
17,86 58,81
21 73,23
1 73,23
73,23 5
77,08 77,08
22 41,06
15,43 1
41,06 15,43
56,49 12
41,06 17,53
58,59 23
23,21 1
23,21 23,21
5 24,43
24,43 24
323,95 10,84
1 323,95 10,84
334,79 13
323,95 12,46
336,41
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku pada Setiap Proses Produksi Parabola Lanjutan
Proses Ke
Waktu Siklus
Mesin
rata- rata
Waktu Siklus
Operator Waktu
Muat Rf
Wn Mesin
Wn
m
Wn Muat
Wn
o
Waktu Normal
Wn All
Wb Mesin
Wb
m
Wb Muat
Wb
o
Waktu Baku
Wb
25 124,97
1 124,97
124,97 5
131,55 131,55
26 9005,23
1 9005,23 9005,23 12
10233,22 10233,22 27
121,64 1
121,64 121,64
5 128,04
128,04 28
316,72 301,67
1 316,72 301,67
618,39 13
316,72 346,75
663,47 29
15,05 1
15,05 15,05
12 17,10
17,10 30
21,05 1
21,05 21,05
5 22,16
22,16 31
181,19 1
181,19 181,19
5 190,73
190,73 32
20,93 1
20,93 20,93
19 25,84
25,84
5.2.2.3.Perhitungan Metrik
Lean
Setelah perhitungan data waktu baku diperoleh, maka selanjutnya dilakukan perhitungan metrik
Lean
yang terdiri atas perhitungan
manufacturing lead time
,
process cycle efficiency
,
process lead time
dan
process velocity
. Perhitungan metrik
Lean
dilakukan untuk mengetahui keadaaan pabrik dari sudut pandang
Lean
. Setelah mengetahui keadaan dari pabrik melalui metrik
Lean
, maka akan diberikan usulan berdasarkan prinsip-prinsip
Lean
untuk memperbaiki keadaan pabrik tersebut.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.4.Perhitungan
Manufacturing Lead Time
Manufacturing lead time
adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi dari awal sampai dengan akhir. Perhitungan
manufacturing lead time
ini dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh waktu proses kerja yang terdiri dari 30 proses kerja. Dalam Tabel 5.15. akan ditampilkan urutan proses
kerja beserta dengan waktu baku proses yang telah dihitung sebelumnya.
Tabel 5.16. Urutan Proses Kerja dan Waktu Baku No
Kegiatan-kegiatan Waktu Baku
Detik
1 Pemotongan
alluminium hollow
dengan mesin potong 21,48
2 Pemindahan hasil potongan
alluminium hollow
ke pembuatan rangka
dish
secara manual 35,08
3 Pembuatan rangka
dish
dengan mesin
roll
19,29 4
Pemeriksaan rangka
dish
secara manual 4,47
5 Komponen
dish
menunggu untuk dirakit di WIP 1 608,27
6 Pembuatan jaring
mesh
dengan mesin
mesh
249,64 7
Pemindahan jaring
mesh
ke mesin
roll mesh
14,61 8
Meratakan jaring
mesh
dengan mesin
roll mesh
30,63 9
Pemeriksaan jaring
mesh
secara manual 4,13
10 Pemotongan jaring
mesh
dengan mesin potong
mesh
35,04 11 Komponen
mesh
menunggu untuk dirakit di WIP 2 609,24
12 Pembuatan plat strip dengan mesin potong plat strip 17,67
13 Pemindahan plat strip ke proses perakitan
mesh
dan
dish
7,35 14 Penyatuan komponen
dish
dengan mesin bor 55,37
15 Penyatuan
dish
,
mesh
dan plat strip dengan mesin
air rivet
59,04 16 Mencetak komponen
mounting
dengan mesin pon 45,16
17 Pemotongan plat besi dengan mesin potong plat 40,90
18 Pembuatan plat
mounting
dengan mesin hidrolik 58,81
19 Pemindahan plat
mounting
ke pencetakan tiang fokus menggunakan kereta dorong
77,08 20 Pencetakan tiang fokus dengan mesin potong
58,59 21 Pemindahan hasil cetakan tiang focus ke bagian pengelasan
menggunakan kereta dorong 24,43
22 Pengelasan komponen
mounting
dengan mesin las 336,41
23 Pemindahan komponen
mounting
ke proses galvanis menggunakan kereta dorong
131,55 24 Galvanis
mounting
secara manual 10.233,22
25 Pemindahan hasil galvanis ke proses penghalusan 128,04
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Urutan Proses Kerja dan Waktu Baku Lanjutan No
Kegiatan-kegiatan Waktu Baku
Detik
26 Penghalusan permukaan
mounting
dengan mesin gerinda 663,47
27 Penyatuan komponen
mounting
secara manual 17,10
28 Proses Pemeriksaan
Quality control
22,16 29
Pemindahan komponen
mounting
ke bagian pengepakan menggunakan kereta mobil
pick up
190,73 30
Proses pengepakan secara manual 25,84
Total Manufacturing Lead Time
13.824,80
5.2.2.5.Perhitungan
Process Cycle Efficiency
Suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan program
Lean
apabila mempunyai nilai
process cycle efficiency
sebesar 30 yang artinya waktu proses untuk proses kerja atau kegiatan yang bernilai tambah mencapai 30 dari waktu
proses atau kegiatan secara keseluruhan. Dalam melakukan perhitungan nilai
process cycle efficiency
, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah pemisahan antara kegiatan atau proses kerja yang bernilai tambah berdasarkan sudut pandang
konsumen dengan kegiatan dan proses kerja yang bernilai tambah secara bisnis atau tidak bernilai tambah sama sekali. Dalam Tabel 5.17. akan ditampilkan
waktu yang bernilai tambah dan yang tidak bernilai tambah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17.
Value
-
Added
-
Time
dan
Non
-
Value
-
Added
-
Time
No Kegiatan-kegiatan
Non
-
Value
-
Added
Detik
Value
-
Added
Detik
1 Pemotongan
alluminium hollow
dengan mesin potong 21,48
2 Pemindahan hasil potongan
alluminium hollow
ke pembuatan rangka
dish
secara manual
35,08
3 Pembuatan rangka
dish
dengan mesin
roll
19,29 4
Pemeriksaan rangka
dish
secara manual 4,47
5 Komponen
dish
menunggu untuk dirakit di WIP 1
608,27
6 Pembuatan jaring
mesh
dengan mesin
mesh
249,64 7
Pemindahan jaring
mesh
ke mesin
roll mesh
14,61
8 Meratakan jaring
mesh
dengan mesin
roll mesh
30,63 9
Pemeriksaan jaring
mesh
secara manual 4,13
10 Pemotongan jaring
mesh
dengan mesin potong
mesh
35,04 11
Komponen
mesh
menunggu untuk dirakit di WIP 2 609,24
12 Pembuatan plat strip dengan mesin potong plat strip
17,67 13
Pemindahan plat strip ke proses perakitan
mesh
dan
dish
7,35
14 Penyatuan komponen
dish
dengan mesin bor 55,37
15 Penyatuan
dish
,
mesh
dan plat strip dengan mesin
air rivet
59,04 16
Mencetak komponen
mounting
dengan mesin pon 45,16
17 Pemotongan plat besi dengan mesin potong plat
40,90 18
Pembuatan plat
mounting
dengan mesin hidrolik 58,81
19 Pemindahan plat
mounting
ke pencetakan tiang fokus menggunakan kereta dorong
77,08
20 Pencetakan tiang fokus dengan mesin potong
58,59 21
Pemindahan hasil cetakan tiang focus ke bagian pengelasan menggunakan kereta dorong
24,43
22 Pengelasan komponen
mounting
dengan mesin las 336,41
23 Pemindahan komonen
mounting
ke proses galvanis menggunakan kereta dorong
131,55
24 Galvanis
mounting
secara manual 10.233,22
25 Pemindahan hasil galvanis ke proses penghalusan
128,04
26 Penghalusan permukaan
mounting
dengan mesin gerinda 663,47
27 Penyatuan komponen
mounting
secara manual 17,10
28 Proses Pemeriksaan
Quality control
22,16
29 Pemindahan komponen
mounting
ke bagian pengepakan menggunakan kereta mobil
pick up
190,73
30 Proses pengepakan secara manual
25,84
Total Waktu 1.857,14
11.941,82
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa besar waktu untuk kegiatan yang bernilai tambah berdasarkan pandangan pelanggan atau
customer
adalah 11.941,82 detik, sedangkan lama waktu untuk kegiatan yang tidak bernilai tambah
adalah 1.857,14 detik dan total waktu dari seluruh kegiatan yang mempunyai nilai sebesar 13.798,96 detik. Perhitungan
process cycle efficiency
adalah sebagai berikut :
Process Cycle Efficiency
= 96
, 798
. 13
11.941,82 = 0,865 = 86,5
5.2.2.6.Perhitungan
Process Lead Time
dan
Process Velocity
Process lead time
adalah metrik
Lean
yang digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk memproses sejumlah barang dari awal
hingga selesai. Adapun perhitungan
process lead time
untuk memproduksi jumlah permintaan produk parabola jenis 9 BP-SAT selama Bulan Mei adalah sebagai
berikut : Rata-rata kecepatan penyelesaian =
kerja hari
Jumlah bulan
per Produksi
Total
Rata-rata kecepatan penyelesaian =
har i unit
25 650
. 1
Rata-rata kecepatan penyelesaian = 66 unithari
Universitas Sumatera Utara
Process lead time
= an
Penyelesai Kecepatan
rata -
Rata WIP
proses dalam
di Produk
Jumlah
Process lead time
= unithari
66 unit
1.400
=
21,21 hari
Process velocity
adalah kecepatan proses dalam memproduksi sejumlah barang dari awal hingga akhir. Perhitungan
process velovity
adalah sebagai berikut :
Process Velocity
= time
lead Proses
proses dalam
di terdapat
yang aktivitas
Jumlah
Process Velocity
= hari
21,21 proses
35
=
1,65 proseshari = 0,235 prosesjam
5.2.2.7.Penentuan
Critical To Quality
CTQ
Critical To Quality
CTQ merupakan karakteristik kualitas yang mempengaruhi produk parabola baik pada saat dalam proses produksi maupun
pada saat digunakan oleh pelanggan. Adapun karakterisitik kualitas dari masing-
masing inspeksi yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Inspeksi I Pada tahap inspeksi I ini dilakukan pemeriksaan terhadap hasil
pemotongan
alluminium hollow
yang keluar dari mesin potong. Dari hasil pemeriksaan ini, terdapat tiga karakteristik kualitas pada hasil potongan tersebut
yaitu potongan tidak rata, ukuran tidak pas dan potongan
alluminium
patah.
Universitas Sumatera Utara
2. Tahap Inspeksi II Pada tahap inspeksi II ini dilakukan pemeriksaan terhadap hasil perataan
jaring
mesh
yang keluar dari mesin perataan
mesh
. Dari hasil pemeriksaan ini, terdapat tiga karakteristik kualitas pada hasil jaring
mesh
tersebut yaitu jaring
mesh
tidak rata, jaring
mesh
koyak dan jaring
mesh
putus. 3. Tahap Inspeksi III
Pada tahap inspeksi II
Quality Control
ini dilakukan pemeriksaan terhadap produk komponen parabola yang telah selesai dirakit dan dihaluskan
dalam proses produksinya.
5.2.2.8.Perhitungan Tingkat Sigma
Perhitungan tingkat sigma dilakukan untuk menyatukan ukuran kualitas yang terjadi pada setiap tahap inspeksi sehingga dapat membandingkan tahap
inspeksi mana yang berada dalam kondisi paling buruk. Selain itu, juga akan dilakukan perbaikan pada proses yang mana hasil tahap inspeksinya paling buruk.
1. Perhitungan Tigkat Sigma untuk Tahap Inspeksi I Perhitungan tingkat sigma pada tahap inspeksi I harus melalui beberapa
langkah seperti berikut : a. Jumlah total unit produksi yang dihasilkan = 1.056.758 unit
b. Total barang yang cacat = 4.867 unit