BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Data Permintaan Produk
Jenis produk parabola yang akan dijadikan objek penelitian yaitu didasarkan pada jumlah permintaan produk selama satu bulan. Adapun data
jumlah permintaan parabola untuk setiap jenisnya pada bulan Mei 2011 dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Jumlah Permintaan Produk Parabola Selama Bulan Mei 2011 No
Jenis Parabola Jumlah Permintaan
Unit
1 8 QQ
550 2
8 BP-SAT 750
3 9 QQ
550 4
9 BP –SAT
1.400 5
10 QQ 750
6 10 BP-SAT
1.200
Jumlah 5.200
Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
5.1.2. Data Jumlah Mesin
Data jumlah mesin yang diperoleh adalah berdasarkan dari jumlah mesin yang ada di lantai produksi yang digunakan dalam pembuatan parabola, mulai dari
proses awal produksi hingga proses akhir produksi. Adapun data jumlah mesin yang terdapat dilantai produksi parabola dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Jumlah Mesin yang digunakan Dalam Produksi Parabola No
Jenis Proses Nama Mesin
Jumlah Unit
Jumlah Operator
per unit
1 Pemotongan
alluminium hollow
Mesin Potong
alluminium hollow
1 2
2 Pembuatan rangka
dish
Mesin
roll
bibir dan rangka siku
4 2
3 Pemeriksaan rangka
dish
Manual oleh operator -
1 4
Pembuatan jaring
mesh
Mesin pembuat
mesh
5 1
5 Meratakan jaring
mesh
Mesin
roll mesh
2 2
6 Pemeriksaan jaring
mesh
Manual oleh operator -
1 7
Pemotongan jaring
mesh
Mesin potong
mesh
1 2
8 Pembuatan plat strip
Mesin potong plat
strip
1 2
9 Penyatuan komponen
dish
Mesin bor 5
1 10
Penyatuan
dish
dan
mesh
Mesin
air rivet
5 2
11 Mencetak komponen
mounting
Mesin pon 4
2 12
Pemotongan plat besi Mesin potong plat
2 2
13 Pembuatan plat
mounting
Mesin hidrolik 5
1 14
Pencetakan tiang fokus Mesin potong
1 1
15 Pengelasan komponen
mounting
Mesin las 6
1 16
Galvanis
mounting
Manual oleh operator -
2 17
Penghalusan permukaan
mounting
Mesin gerinda 4
1 18
Penyatuan komponen
mounting
Manual oleh operator -
3 19
Pemeriksaan Quality control
Manual oleh operator -
2 20
Pengepakan Manual oleh operator
- 3
Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
5.1.3. Data Aliran Proses
Adapun data aliran proses pembuatan parabola di PT. Bintang Persada Satelit berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat pada gambar 5.1.
Universitas Sumatera Utara
Suplier Bagian
penerimaan
Gudang Bahan Baku
Proses Pemotongan alluminium hollow
Proses Pembuatan rangka dish
Inspeksi hasil pembuatan
rangka dish Scrap
Proses pembuatan jaring mesh
Work in process 1 untuk perakitan
Proses meratakan jaring mesh
Inspeksi hasil perataan jaring
mesh Scrap
Proses pemotongan jaring mesh
Work in process 2 untuk perakitan
Proses pemotongan plat strip
Proses penyatuan dish
Proses penyatuan dish dan mesh
Proses pembuatan komponen mounting
Proses pemotongan plat besi
Proses pencetakan tiang fokus
Proses pengelasan komponen mounting
Proses galvanis mounting
Proses penghalusan permukaan mounting
Proses penyatuan komponen mounting
Proses pengepakan
Gudang pruduk jadi
pengiriman
Gambar 5.1. Aliran Proses Pembuatan Parabola
Proses inspeksi pada gambar di atas terdiri dari 3 jenis yaitu inspeksi pada proses pembuatan rangka
,
perataan
mesh
dan
Quality Control
. Pada tahap inspeksi pertama yang terdapat sesudah proses pembuatan rangka, jika hasil
potongan yang tidak memenuhi persyaratan proses produksi maka akan dimasukkan ke tempat penampungan
scrap,
begitu juga untuk perataan
mesh,
sedangkan pada tahap inspeksi ketiga yaitu bagian
Quality Control
, jika produk
Universitas Sumatera Utara
jadi tidak memenuhi standarisasi perusahaan maka akan dijadikan sebagai
barang reject
. Perpindahan bahan baku dari gudang ke lantai produksi dan perpindahan
produk jadi ke gudang dilakukan dengan menggunakan troli ukuran besar dan
forklift
sedangkan perpindahan yang terjadi selama proses manufaktur berlangsung dilakukan di atas troli besi. Adapun perpindahan yang dilakukan
secara manual yaitu perpindahan ke bagian
Quality Control
hingga ke bagian
pengepakan.
5.1.4. Penilaian
Rating F actor
Operator
Penilaian
rating factor
Rf dilakukan di lantai produksi terhadap operator yang bekerja secara manual dan operator yang bekerja dengan mesin pada saat
memasukkan bahan
load time
dan mengeluarkan hasil kerja mesin
unload time
. Penilaian
rating factor
dilakukan untuk menentukan operator yang bekerja normal sehingga waktu kerja operator normal dapat diambil sebagai waktu proses.
Adapun penilaian
rating factor
terhadap operator dengan menggunakan metode
Westinghouse
dapat dilihat pada Tabel 5.3.
5.1.5. Data Waktu Proses
Pengumpulan data waktu proses dilakukan dengan menggunakan metode
stop watch time study
dengan melakukan pegukuran sebanyak 10 kali. Data waktu yang diukur adalah waktu operator normal. Waktu yang diukur merupakan waktu
siklus produk yang terdiri dari waktu siklus mesin, waktu siklus operator waktu muat, waktu pemeriksaan dan waktu perpindahan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Penilaian
Rating F aktor
Terhadap Operator No
Jenis Proses
Mesin Ke
Operator Faktor
Rating Kelas
Skor Penyesuaian
Total skor
Mesin Operator
normal
1 Pemotongan
Alluminium Hollow
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
12 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 2
Keterampilan
Average
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Average
0,00 2
Pembuatan rangka
dish
1 1
Keterampilan
GoodC1
+0,06 0,06
12,42 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 2
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 2
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,03
Usaha
GoodC2
+0,02 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
0,01 2
Keterampilan
Avarage
0,00 0,03
Usaha
Good C1
+0,05 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Fair
-0,02 3
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 2
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 4
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,02
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Good
+0,02 Konsistensi
Avarage
0,00 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Penilaian
Rating F aktor
Terhadap Operator Lanjutan No
Jenis Proses
Mesin Ke
Operator Faktor
Rating Kelas
Skor Penyesuaian
Total skor
Mesin Operator
normal
3 Pemeriksaan
rangka
dish
1 Keterampilan
Good C2
+0,03 0,04
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 4
Pembuatan jarring
mesh
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,02
31,51 Usaha
Good C2
+0,02 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 2
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 3
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 4
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 5
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 5
Meratakan jarring
mesh
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
11 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 2
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 2
1 Keterampilan
Good C1
+0,06 0,06
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 2
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Penilaian
Rating F aktor
Terhadap Operator Lanjutan No
Jenis Proses
Mesin Ke
Operator Faktor
Rating Kelas
Skor Penyesuaian
Total skor
Mesin Operator
normal
6 Pemeriksaan
jarring
mesh
1 Keterampilan
Good C2
+0,03 0,03
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 7
Pemotongan jarring
mesh
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
11 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 2
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 8
Pemotongan plat strip
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
12 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 2
Keterampilan
Average
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 9
Penyatuan komponen
dish
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
31 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
2 1
Keterampilan
Good C2
+0,03 0,03
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
3 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
4 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
5 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Penilaian
Rating F aktor
Terhadap Operator Lanjutan No
Jenis Proses
Mesin Ke
Operator Faktor
Rating Kelas
Skor Penyesuaian
Total skor
Mesin Operator
normal
10
Penyatuan
dish
dan
mesh
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
11,41 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,03
Usaha
Good C2
+0,02 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
2 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
2 Keterampilan
Good C2
+0,03 0,03
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
3 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,06
Usaha
Good C1
+0,05 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
2 Keterampilan
Good C2
+0,03 0,04
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
4 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,0 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
5 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Goo
+0,01
2 Keterampilan
Good C2
+0,03 0,03
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Penilaian
Rating F aktor
Terhadap Operator Lanjutan No
Jenis Proses
Mesin Ke
Operator Faktor
Rating Kelas
Skor Penyesuaian
Total skor
Mesin Operator
normal
11
Mencetak komponen
mounting
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,03
31,42 Usaha
Good C2
+0,02 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
2 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,02
Usaha
Good C2
+0,02 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Good C2
+0,03 0,04
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
3 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
0,00
4 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,02
Usaha
Good C2
+0,02 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Average
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 12
Pemotongan plat besi
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+
0,01
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Penilaian
Rating F aktor
Terhadap Operator Lanjutan No
Jenis Proses
Mesin Ke
Operator Faktor
Rating Kelas
Skor Penyesuaian
Total skor
Mesin Operator
normal
2 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
11,21 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 13
Pembuatan plat
mounting
1 1
Keterampilan
Good C2
+0,03 0,03
41,51 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
3 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 4
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
5 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 14
Penbuatan tiang fokus
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
11 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
1 1
Keterampilan
GoodC2
+0,03 0,03
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Penilaian
Rating F aktor
Terhadap Operator Lanjutan No
Jenis Proses
Mesin Ke
Operator Faktor
Rating Kelas
Skor Penyesuaian
Total skor
Mesin Operator
normal
15
Pengelasan komponen
mounting
3 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
51,61 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
4 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
5 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Average
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
6 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 16
Galvanis
mounting
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
2 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00 17
Penghalusan permukaan
mounting
1 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
21,41 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
2 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Average
0,00
3 1
Keterampilan
Good C2
+0,03 0,03
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
4 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Penilaian
Rating F aktor
Terhadap Operator Lanjutan No
Jenis Proses
Mesin Ke
Operator Faktor
Rating Kelas
Skor Penyesuaian
Total skor
Mesin Operator
normal
18
Penyatuan kompnen
mounting
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
1,2 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Average
0,00
3 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 19
Pemeriksaan
quality qontrol
1 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
1 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01 20
Pengepakan 1
Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
1,3 Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
2 Keterampilan
Avarage
0,00 0,01
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Good
+0,01
3 Keterampilan
Avarage
0,00 0,00
Usaha
Avarage
0,00 Kondisi Kerja
Avarage
0,00 Konsistensi
Avarage
0,00
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Produk Parabola 9 BP-SAT No Kegiatan-kegiatan
Waktu Pengamatan Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
1
Alluminium hollow
disimpan di gudang bahan baku
460720 -
- -
- -
- -
- -
2 Pemindahan
alluminium hollow
ke lantai produksi
300 -
- -
- -
- -
- -
3 Pemotongan
alluminium hollow
dengan mesin potong
4,21 4,55
3,29 4,58
4,25 3,32
3,67 3,11
3,97 4,71
4 Pemindahan hasil potongan
alluminium hollow
ke pembuatan rangka
dish
secara manual 31,24
33,33 33,79
33,41 33,68
33,48 33,25
34,92 34,06
32,16 5
Pembuatan rangka
dish
dengan mesin
roll
6,15 7,32
7,41 6,98
6,32 6,19
6,07 7,76
7,59 7,11
6 Pemeriksaan rangka
dish
secara manual 4,14
3,42 4,15
3,11 3,65
3,49 3,72
4,26 3,35
3,77 7
Komponen
dish
menunggu untuk dirakit di WIP 1
608,27 -
- -
- -
- -
- -
8 Pembuatan jaring
mesh
dengan mesin
mesh
240,31 240,66
240,19 241,41 240,11
240,36 241,71
240,12 241,08 240,42 9
Pemindahan jaring
mesh
ke mesin
roll mesh
13,72 14,01
13,19 14,74
13,48 13,99
13,07 14,59
14,21 13,78
10 Meratakan jaring
mesh
dengan mesin
roll mesh
20,12 21,13
21,79 20,91
21,28 20,49
21,15 21,02
21,09 20,76
11 Pemeriksaan jaring
mesh
secara manual 4,73
4,51 3,20
4,18 4,05
3,33 3,62
3,37 3,99
4,21 12
Pemotongan jaring
mesh
dengan mesin potong
mesh
20,32 21,03
21,72 20,93
21,09 20,47
21,11 21,24
21,01 20,81
13 Komponen
mesh
menunggu untuk dirakit di WIP 2
609,24 -
- -
- -
- -
- -
14 Pembuatan plat strip dengan mesin potong plat
strip 4,01
4,14 3,89
4,10 4,06
3,76 3,91
3,81 3,97
4,19 15
Pemindahan plat strip ke proses perakitan
mesh
dan
dish
6,35 7,02
7,11 6,94
6,82 6,89
6,87 7,36
7,29 7,12
16 Penyatuan komponen
dish
dengan mesin bor 41,29
43,13 43,71
43,46 42,83
43,41 43,25
44,91 44,01
42,19
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Produk Parabola 9 BP-SAT Lanjutan No Kegiatan-kegiatan
Waktu Pengamatan Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
17 Penyatuan
dish
,
mesh
dan plat strip dengan mesin
air rivet
44,21 45,19
45,78 45,06
44,81 43,90
43,95 44,51
44,93 45,12
18 Mencetak komponen
mounting
dengan mesin pon
31,21 33,19
33,91 33,47
22,86 33,45
33,75 34,01
43,31 32,18
19 Pemotongan plat besi dengan mesin potong
plat 30,20
30,23 31,78
31,16 30,24
32,40 31,27
30,93 30,41
30,11 20
Pembuatan plat
mounting
dengan mesin hidrolik
40,84 40,82
41,31 40,49
41,13 41,11
40,75 41,21
41,08 40,79
21 Pemindahan plat
mounting
ke pencetakan tiang fokus menggunakan kereta dorong
71,99 73,19
73,11 73,04
72,81 73,48
73,21 74,90
74,31 72,29
22 Pencetakan tiang fokus dengan mesin potong
41,02 41,12
41,70 41,16
40,89 40,21
41,23 40,72
41,09 41,44
23 Pemindahan hasil cetakan tiang focus ke
bagian pengelasan menggunakan kereta dorong
21,28 23,07
23,36 23,40
22,23 23,54
23,72 24,64
24,26 22,57
24 Pengelasan komponen
mounting
dengan mesin las
311,46 313,12
312,41 313,78 312,63
312,94 313,81
314,22 314,20 312,52 25
Pemindahan komonen
mounting
ke proses galvanis menggunakan kereta dorong
125,24 124,03
124,54 125,87 125,21
125,24 125,89
124,32 124,29 125,08 26
Galvanis
mounting
secara manual 9008,02
9005,16 9007,71 9008,11 9005,19 9003,29 9006,73 9000,82 9002,02 9006,41 27
Pemindahan hasil galvanis ke proses penghalusan
120,40 121,17
120,59 120,65 122,41
121,72 122,46
122,72 122,28 122,03 28
Penghalusan permukaan
mounting
dengan mesin gerinda
300,91 302,84
300,13 301,43 301,26
302,74 302,54
300,08 303,75 301,06 29
Penyatuan komponen
mounting
secara manual 241,18
241,10 241,54 241,19
240,78 240,61
241,15 240,27 241,12 241,41
30 Proses Pemeriksaan
Quality control
21,17 21,62
21,71 21,26
20,39 20,22
21,12 20,78
21,01 21,24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Parabola Pruduk 9 BP-SAT Lanjutan No Kegiatan-kegiatan
Waktu Pengamatan Detik 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
31 Pemindahan komponen
mounting
ke bagian pengepakan menggunakan kereta mobil
pick up
181,97 181,91
181,33 181,76 180,81
180,86 181,72
180,23 181,18 180,14 32
Proses pengepakan secara manual 21,01
21,27 21,19
21,53 20,22
20,20 21,29
20,13 21,09
21,40 33
Pemindahan komponen
Mesh
menggunakan
Troli
besar ke gudang produk 161,08
161,62 161,53 161,41
160,56 160,32
161,53 160,27 161,90 161,78
34 Pemindahan komponen
mounting
menggunakan mobil
pick up
ke gudang produk 141,13
- -
- -
- -
- -
- 35
Produk parabola disimpan di gudang produk jadi
360000 -
- -
- -
- -
- -
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Waktu Muat pada Proses Pembuatan Parabola Jenis 9 BP-SAT No
Kegiatan Muat Pengamatan ke detik
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 Mesin pembuat
mesh
15,76 15,12 15,34 14,71 15,52 14,66 15,81 15,73 16,16 15,32 2
Mesin
roll mesh
10,84 11,08 10,68 10,91 10,23 11,65 10,12 10,82 10,23 11,31 3
Mesin potong
mesh
7,71 7,34
8,11 7,70
8,02 7,74
7,86 7,89
8,04 7,92
4 Mesin potong plat
strip
8,56 9,04
8,39 8,78
8,83 8,69
7,98 8,42
8,31 7,95
5 Mesin las
12,14 12,17 12,54 12,31 12,62 12,42 12,52 12,53 12,19 12,36 6
Mesin bor 11,86 12,13 11,76 11,78 11,81 11,92 12,21 11,94 11,86 11,79
7 Mesin
air rivet
10,15 10,25 10,37 11,01 10,57 10,46 10,92 10,68 11,12 11,41 8
Mesin gerinda 12,05 12,11 12,04 11,93 11,98 13,68 12,93 12,79 12,86 13,42
9 Mesin
roll dish
10,74 10,12 9,34 9,73 10,32 10,86 10,22 10,73 11,12 10,34
10 Mesin bor rangka 8,75
8,54 8,36
7,62 8,31
9,09 8,91
9,06 9,13
8,54 11 Mesin potong
hollow
15,31 16,64 15,28 15,85 15,44 16,23 15,73 15,74 15,42 15,53 12 Mesin potong plat pipa
14,81 15,19 15,15 14,92 15,66 15,47 15,67 15,89 15,75 15,74 13 Mesin hidrolik
10,72 11,01 10,79 10,48 10,17 11,38 10,74 11,35 11,09 10,67 14 Mesin pon
14,25 14,75 15,71 15,18 14,85 15,29 15,21 15,22 15,11 14,92
Selain terdapat waktu muat pada tiap proses yang menggunakan mesin, juga terdapat waktu
set-up
mesin. Waktu
set-up
merupakan waktu persiapan mesin, yaitu menghidupkan dan memanaskan mesin. Waktu
Set-up
masing- masing mesin dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Waktu
Set-up
pada Tiap Mesin No
Jenis Mesin Waktu
Set-up
detik 1
Mesin pembuat
mesh
6.000
2 Mesin
roll mesh
3.600
3 Mesin potong
mesh
6.000
4 Mesin potong plat
strip
3.000
5
Mesin las 1.200
6 Mesin bor
1.200
7 Mesin
air rivet
1.200
8
Mesin gerinda 1.200
9 Mesin
roll dish
2.400
10 Mesin bor rangka
1.200
11 Mesin potong
hollow
3.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Waktu
Set-up
pada Tiap Mesin Lanjutan No
Jenis Mesin Waktu
Set-up
detik 12
Mesin potong plat 3.000
13 Mesin hidrolik
4.200
14 Mesin pon
6.000
Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
5.1.6. Penetapan
Allowance
Kelonggaran
Dalam penelitian ini, peneliti juga menetapkan
allowance
untuk masing- masing proses produksi pembuatan parabola yang berdasarkan karakteristik
pekerjaannya. Nilai
allowance
yang diberikan untuk proses kerja beregu adalah sama. Adapun penetapan
allowance
kelonggaran terhadap tiap proses produksi pembuatan parabola dapat dilihat pada Tabel 5.7. Nilai
allowance
untuk pemindahan dari suatu proses ke proses berikutnya telah ditetapkan sebesar 5.
Tabel 5.7. Penetapan
Allowance
Terhadap Proses Produksi No
Jenis Proses Faktor
Allowance Allowance
Total
1 Pemotongan
Alluminium Hollow
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Penetapan
Allowance
Terhadap Proses Produksi Lanjutan No
Jenis Proses Faktor
Allowance Allowance
Total
2
Pembuatan rangka
dish
Kebutuhan pribadi : wanita 2
13
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
3
Pemeriksaan rangka
dish
Kebutuhan pribadi : Pria 1
17
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terus-menerus 6
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
4
Pembuatan jaring
mesh
Kebutuhan pribadi : Wanita 2
13
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Penetapan
Allowance
Terhadap Proses Produksi Lanjutan No
Jenis Proses Faktor
Allowance Allowance
Total
5
Meratakan jarring
mesh
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
6
Pemeriksaan jarring
mesh
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
7
Pemotongan jarring
mesh
Kebutuhan pribadi : Wanita 2
13
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
8
Pemotongan plat strip
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Penetapan
Allowance
Terhadap Proses Produksi Lanjutan No
Jenis Proses Faktor
Allowance Allowance
Total
9
Penyatuan komponen
dish
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
10
Penyatuan
dish
dan
mesh
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
11
Mencetak komponen
mounting
Kebutuhan pribadi : Pria 1
14
Tenaga yang dilakukan : Ringan 8
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
12
Pemotongan plat besi
Kebutuhan pribadi : Pria 1
14
Tenaga yang dilakukan : Ringan 8
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Penetapan
Allowance
Terhadap Proses Produksi Lanjutan No
Jenis Proses Faktor
Allowance Allowance
Total
13
Pembuatan plat
mounting
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
14
Penbuatan tiang focus
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
15
Pengelasan komponen
mounting
Kebutuhan pribadi : Wanita 2
13
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
16
Galvanis
mounting
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Penetapan
Allowance
Terhadap Proses Produksi Lanjutan No
Jenis Proses Faktor
Allowance Allowance
Total
17
Penghalusan permukaan
mounting
Kebutuhan pribadi : Wanita 2
13
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
18
Penyatuan kompnen
mounting
Kebutuhan pribadi : Pria 1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
19
Pemeriksaan
quality qontrol
Kebutuhan pribadi : Wanita 2
19
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terus-menerus 6
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
20
Pengepakan Kebutuhan pribadi : Pria
1
12
Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6
Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1
Gerakan kerja : Normal
Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1
Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup
1
Keadaan lingkungan : Sangat bising 1
Hambatan yang tak terhindarkan 1
Universitas Sumatera Utara
5.1.7. Data Atribut Kualitas Produk
Pengumpulan data atribut kualitas produk dalam penelitian adalah data jumlah kecacatan yang terjadi setiap hari pada proses produksi parabola.
Pengumpulan data kualitas ini dilakukan dengan cara penelusuran laporan hasil produksi harian dan jumlah barang sisa pada bulan Mei 2011. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan, ada dua jenis data kualitas yang terjadi selama proses produksi berlangsung yaitu inspeksi I pada hasil proses pemotongan, inspeksi II
pada hasil perataan jaring
mesh
dan inspeksi III pada bagian
Quality Control
. Adapun data kualitas pada ketiga proses pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I Jenis kecacatan yang terjadi pada tahap inspeksi I meliputi tiga jenis kecacatan
yaitu potongan tidak rata, ukuran tidak pas dan potongan
alluminium
patah. Data atribut kualitas pada tahap inspeksi I dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I
No Waktu
Tanggal Lempengan
alluminium hollow
Unit Jenis Kecatatan Unit
Total
Potongan tidak
rata Ukuran
tidak pas
Potongan
alluminium
patah
1 252011
42.500 71
104 23
198 2
352011 42.200
87 106
31 224
3 452011
43.152 83
98 25
206 4
552011 42.556
60 106
20 186
5 652011
41.880 76
111 31
218 6
752011 42.000
68 96
22 186
7 952011
42.524 62
98 21
181 8
1052011 42.100
66 98
22 186
9 1152011
42.596 81
84 21
186 10
1252011 42.198
74 102
24 200
11 13052011 43.002
69 114
27 210
12 14052011 42.260
70 89
23 182
13 16052011 42.496
58 104
23 185
14 18052011 42.590
82 98
20 200
15 19052011 41.598
88 104
28 220
16 20052011 41.220
101 88
21 210
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I Lanjutan
No Waktu
Tanggal Lempengan
alluminium hollow
Unit Jenis Kecatatan Unit
Total
Potongan tidak
rata Ukuran
tidak pas
Potongan
alluminium
patah
17 21052011 42.050
82 108
21 211
18 23052011 42.592
94 81
21 196
19 24052011 43.594
104 96
26 226
20 25052011 42.592
70 89
16 175
21 26052011 41.250
72 84
15 171
22 27052011 42.100
93 69
18 180
23 28052011 42.208
64 93
19 176
24 30052011 41.100
78 76
21 175
25 31052011 42.400
82 77
20 179
Sumber: PT. Bintang Persa da Satelit
2. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi II Jenis kecacatan yang terjadi pada tahap inspeksi II meliputi dua jenis
kecacatan yaitu jaring
mesh
tidak rata, jaring
mesh
koyak dan jarring
mesh
putus. Data atribut kualitas pada tahap inspeksi II dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi II
No Waktu
Tanggal Jaring
Mesh
Unit Jenis Kecatatan Unit
Total
Jaring
Mesh
tidak rata
Jaring
Mesh
koyak
Jaring
Mesh
putus
1 252011
3.260 21
12 4
37 2
352011 3.220
24 11
5 40
3 452011
3.122 28
8 4
40 4
552011 2.956
24 16
3 43
5 652011
3.880 22
14 6
42 6
752011 3.340
27 9
6 42
7 952011
3.528 23
18 5
46 8
1052011 3.100
36 11
7 54
9 1152011
3.546 29
19 9
57 10
1252011 3.192
20 10
4 34
11 13052011
3.022 18
9 8
35 12
14052011 3.260
17 13
8 38
13 16052011
3.480 20
14 9
43
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi II Lanjutan
No Waktu
Tanggal Jaring
Mesh
Unit Jenis Kecatatan Unit
Total
Jaring
Mesh
tidak rata
Jaring
Mesh
koyak
Jaring
Mesh
putus
14 18052011
3.592 23
10 5
38 15
19052011 3.548
18 14
6 38
16 20052011
3.230 25
12 5
42 17
21052011 3.150
16 9
6 31
18 23052011
3.596 22
13 7
42 19
24052011 3.192
18 6
8 32
20 25052011
3.190 21
9 4
34 21
26052011 3.256
18 4
10 32
22 27052011
2.980 19
12 12
43 23
28052011 2.900
24 13
6 43
24 30052011
3.120 23
6 4
33 25
31052011 3.402
18 7
3 28
Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
3. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi III Jenis kecacatan yang terjadi pada tahap inspeksi III meliputi dua jenis kecacatan
yaitu batang
mounting
rusak,
dish
rusak, baut
mounting
tidak pas dan
mesh
rusak. Data atribut kualitas pada tahap inspeksi III dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi III
No Waktu
Tanggal Komponen
Parabola Jenis 9
BP-SAT Unit
Jenis Kecatatan Unit Total
Batang
mounting
rusak
Dish
rusak Baut
mounting
tidak pas
Mesh
rusak
1 252011
60 2
2 3
4 11
2 352011
56 4
3 2
3 12
3 452011
58 3
2 3
4 12
4 552011
61 1
4 1
5 11
5 652011
58 2
1 1
3 7
6 752011
54 1
3 2
4 10
7 952011
57 3
3 3
2 11
8 1052011
58 2
3 3
2 10
9 1152011
62 2
2 3
2 9
10 1252011
58 2
1 3
3 9
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi III anjutan
No Waktu
Tanggal Komponen
Parabola Jenis 9
BP-SAT Unit
Jenis Kecatatan Unit Total
Batang
mounting
rusak
Dish
rusak Baut
mounting
tidak pas
Mesh
rusak
11 13052011
52 2
3 2
4 11
12 14052011
60 1
2 1
2 6
13 16052011
62 1
3 2
3 9
14 18052011
65 3
1 2
4 10
15 19052011
56 2
3 1
2 8
16 20052011
52 4
1 1
2 8
17 21052011
57 3
4 1
2 10
18 23052011
59 2
2 3
3 10
19 24052011
54 3
1 4
3 11
20 25052011
60 2
3 5
3 13
21 26052011
60 2
2 4
3 11
22 27052011
54 1
3 4
2 10
23 28052011
58 1
2 3
1 7
24 30052011
58 2
4 2
3 11
25 31052011
56 1
1 2
3 7
Sumber: PT. Bintang Persada Satelit
5.2. Pengolahan Data