Pengumpulan Data 1. Data Permintaan Produk

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Data Permintaan Produk Jenis produk parabola yang akan dijadikan objek penelitian yaitu didasarkan pada jumlah permintaan produk selama satu bulan. Adapun data jumlah permintaan parabola untuk setiap jenisnya pada bulan Mei 2011 dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1. Jumlah Permintaan Produk Parabola Selama Bulan Mei 2011 No Jenis Parabola Jumlah Permintaan Unit 1 8 QQ 550 2 8 BP-SAT 750 3 9 QQ 550 4 9 BP –SAT 1.400 5 10 QQ 750 6 10 BP-SAT 1.200 Jumlah 5.200 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

5.1.2. Data Jumlah Mesin

Data jumlah mesin yang diperoleh adalah berdasarkan dari jumlah mesin yang ada di lantai produksi yang digunakan dalam pembuatan parabola, mulai dari proses awal produksi hingga proses akhir produksi. Adapun data jumlah mesin yang terdapat dilantai produksi parabola dapat dilihat pada Tabel 5.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Jumlah Mesin yang digunakan Dalam Produksi Parabola No Jenis Proses Nama Mesin Jumlah Unit Jumlah Operator per unit 1 Pemotongan alluminium hollow Mesin Potong alluminium hollow 1 2 2 Pembuatan rangka dish Mesin roll bibir dan rangka siku 4 2 3 Pemeriksaan rangka dish Manual oleh operator - 1 4 Pembuatan jaring mesh Mesin pembuat mesh 5 1 5 Meratakan jaring mesh Mesin roll mesh 2 2 6 Pemeriksaan jaring mesh Manual oleh operator - 1 7 Pemotongan jaring mesh Mesin potong mesh 1 2 8 Pembuatan plat strip Mesin potong plat strip 1 2 9 Penyatuan komponen dish Mesin bor 5 1 10 Penyatuan dish dan mesh Mesin air rivet 5 2 11 Mencetak komponen mounting Mesin pon 4 2 12 Pemotongan plat besi Mesin potong plat 2 2 13 Pembuatan plat mounting Mesin hidrolik 5 1 14 Pencetakan tiang fokus Mesin potong 1 1 15 Pengelasan komponen mounting Mesin las 6 1 16 Galvanis mounting Manual oleh operator - 2 17 Penghalusan permukaan mounting Mesin gerinda 4 1 18 Penyatuan komponen mounting Manual oleh operator - 3 19 Pemeriksaan Quality control Manual oleh operator - 2 20 Pengepakan Manual oleh operator - 3 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

5.1.3. Data Aliran Proses

Adapun data aliran proses pembuatan parabola di PT. Bintang Persada Satelit berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat pada gambar 5.1. Universitas Sumatera Utara Suplier Bagian penerimaan Gudang Bahan Baku Proses Pemotongan alluminium hollow Proses Pembuatan rangka dish Inspeksi hasil pembuatan rangka dish Scrap Proses pembuatan jaring mesh Work in process 1 untuk perakitan Proses meratakan jaring mesh Inspeksi hasil perataan jaring mesh Scrap Proses pemotongan jaring mesh Work in process 2 untuk perakitan Proses pemotongan plat strip Proses penyatuan dish Proses penyatuan dish dan mesh Proses pembuatan komponen mounting Proses pemotongan plat besi Proses pencetakan tiang fokus Proses pengelasan komponen mounting Proses galvanis mounting Proses penghalusan permukaan mounting Proses penyatuan komponen mounting Proses pengepakan Gudang pruduk jadi pengiriman Gambar 5.1. Aliran Proses Pembuatan Parabola Proses inspeksi pada gambar di atas terdiri dari 3 jenis yaitu inspeksi pada proses pembuatan rangka , perataan mesh dan Quality Control . Pada tahap inspeksi pertama yang terdapat sesudah proses pembuatan rangka, jika hasil potongan yang tidak memenuhi persyaratan proses produksi maka akan dimasukkan ke tempat penampungan scrap, begitu juga untuk perataan mesh, sedangkan pada tahap inspeksi ketiga yaitu bagian Quality Control , jika produk Universitas Sumatera Utara jadi tidak memenuhi standarisasi perusahaan maka akan dijadikan sebagai barang reject . Perpindahan bahan baku dari gudang ke lantai produksi dan perpindahan produk jadi ke gudang dilakukan dengan menggunakan troli ukuran besar dan forklift sedangkan perpindahan yang terjadi selama proses manufaktur berlangsung dilakukan di atas troli besi. Adapun perpindahan yang dilakukan secara manual yaitu perpindahan ke bagian Quality Control hingga ke bagian pengepakan.

5.1.4. Penilaian

Rating F actor Operator Penilaian rating factor Rf dilakukan di lantai produksi terhadap operator yang bekerja secara manual dan operator yang bekerja dengan mesin pada saat memasukkan bahan load time dan mengeluarkan hasil kerja mesin unload time . Penilaian rating factor dilakukan untuk menentukan operator yang bekerja normal sehingga waktu kerja operator normal dapat diambil sebagai waktu proses. Adapun penilaian rating factor terhadap operator dengan menggunakan metode Westinghouse dapat dilihat pada Tabel 5.3.

5.1.5. Data Waktu Proses

Pengumpulan data waktu proses dilakukan dengan menggunakan metode stop watch time study dengan melakukan pegukuran sebanyak 10 kali. Data waktu yang diukur adalah waktu operator normal. Waktu yang diukur merupakan waktu siklus produk yang terdiri dari waktu siklus mesin, waktu siklus operator waktu muat, waktu pemeriksaan dan waktu perpindahan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating F aktor Terhadap Operator No Jenis Proses Mesin Ke Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total skor Mesin Operator normal 1 Pemotongan Alluminium Hollow 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 12 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Pembuatan rangka dish 1 1 Keterampilan GoodC1 +0,06 0,06 12,42 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,03 Usaha GoodC2 +0,02 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good 0,01 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,03 Usaha Good C1 +0,05 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Fair -0,02 3 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 4 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,02 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Avarage 0,00 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating F aktor Terhadap Operator Lanjutan No Jenis Proses Mesin Ke Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total skor Mesin Operator normal 3 Pemeriksaan rangka dish 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,04 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 4 Pembuatan jarring mesh 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,02 31,51 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 3 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 4 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 5 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 5 Meratakan jarring mesh 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 11 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 1 Keterampilan Good C1 +0,06 0,06 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating F aktor Terhadap Operator Lanjutan No Jenis Proses Mesin Ke Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total skor Mesin Operator normal 6 Pemeriksaan jarring mesh 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,03 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 7 Pemotongan jarring mesh 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 11 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 8 Pemotongan plat strip 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 12 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 9 Penyatuan komponen dish 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 31 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,03 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 3 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 4 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 5 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating F aktor Terhadap Operator Lanjutan No Jenis Proses Mesin Ke Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total skor Mesin Operator normal 10 Penyatuan dish dan mesh 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 11,41 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,03 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Good C2 +0,03 0,03 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 3 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,06 Usaha Good C1 +0,05 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Good C2 +0,03 0,04 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 4 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,0 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 5 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Goo +0,01 2 Keterampilan Good C2 +0,03 0,03 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating F aktor Terhadap Operator Lanjutan No Jenis Proses Mesin Ke Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total skor Mesin Operator normal 11 Mencetak komponen mounting 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,03 31,42 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,02 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Good C2 +0,03 0,04 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 3 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good 0,00 4 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,02 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 12 Pemotongan plat besi 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good + 0,01 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating F aktor Terhadap Operator Lanjutan No Jenis Proses Mesin Ke Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total skor Mesin Operator normal 2 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 11,21 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 13 Pembuatan plat mounting 1 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,03 41,51 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 3 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 4 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 5 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 14 Penbuatan tiang fokus 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 11 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 1 1 Keterampilan GoodC2 +0,03 0,03 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating F aktor Terhadap Operator Lanjutan No Jenis Proses Mesin Ke Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total skor Mesin Operator normal 15 Pengelasan komponen mounting 3 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 51,61 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 4 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 5 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 6 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 16 Galvanis mounting 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 2 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 17 Penghalusan permukaan mounting 1 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 21,41 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Average 0,00 3 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,03 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 4 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating F aktor Terhadap Operator Lanjutan No Jenis Proses Mesin Ke Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total skor Mesin Operator normal 18 Penyatuan kompnen mounting 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 1,2 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Average 0,00 3 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 19 Pemeriksaan quality qontrol 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 1 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 20 Pengepakan 1 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 1,3 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 2 Keterampilan Avarage 0,00 0,01 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Good +0,01 3 Keterampilan Avarage 0,00 0,00 Usaha Avarage 0,00 Kondisi Kerja Avarage 0,00 Konsistensi Avarage 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Produk Parabola 9 BP-SAT No Kegiatan-kegiatan Waktu Pengamatan Detik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Alluminium hollow disimpan di gudang bahan baku 460720 - - - - - - - - - 2 Pemindahan alluminium hollow ke lantai produksi 300 - - - - - - - - - 3 Pemotongan alluminium hollow dengan mesin potong 4,21 4,55 3,29 4,58 4,25 3,32 3,67 3,11 3,97 4,71 4 Pemindahan hasil potongan alluminium hollow ke pembuatan rangka dish secara manual 31,24 33,33 33,79 33,41 33,68 33,48 33,25 34,92 34,06 32,16 5 Pembuatan rangka dish dengan mesin roll 6,15 7,32 7,41 6,98 6,32 6,19 6,07 7,76 7,59 7,11 6 Pemeriksaan rangka dish secara manual 4,14 3,42 4,15 3,11 3,65 3,49 3,72 4,26 3,35 3,77 7 Komponen dish menunggu untuk dirakit di WIP 1 608,27 - - - - - - - - - 8 Pembuatan jaring mesh dengan mesin mesh 240,31 240,66 240,19 241,41 240,11 240,36 241,71 240,12 241,08 240,42 9 Pemindahan jaring mesh ke mesin roll mesh 13,72 14,01 13,19 14,74 13,48 13,99 13,07 14,59 14,21 13,78 10 Meratakan jaring mesh dengan mesin roll mesh 20,12 21,13 21,79 20,91 21,28 20,49 21,15 21,02 21,09 20,76 11 Pemeriksaan jaring mesh secara manual 4,73 4,51 3,20 4,18 4,05 3,33 3,62 3,37 3,99 4,21 12 Pemotongan jaring mesh dengan mesin potong mesh 20,32 21,03 21,72 20,93 21,09 20,47 21,11 21,24 21,01 20,81 13 Komponen mesh menunggu untuk dirakit di WIP 2 609,24 - - - - - - - - - 14 Pembuatan plat strip dengan mesin potong plat strip 4,01 4,14 3,89 4,10 4,06 3,76 3,91 3,81 3,97 4,19 15 Pemindahan plat strip ke proses perakitan mesh dan dish 6,35 7,02 7,11 6,94 6,82 6,89 6,87 7,36 7,29 7,12 16 Penyatuan komponen dish dengan mesin bor 41,29 43,13 43,71 43,46 42,83 43,41 43,25 44,91 44,01 42,19 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Produk Parabola 9 BP-SAT Lanjutan No Kegiatan-kegiatan Waktu Pengamatan Detik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 17 Penyatuan dish , mesh dan plat strip dengan mesin air rivet 44,21 45,19 45,78 45,06 44,81 43,90 43,95 44,51 44,93 45,12 18 Mencetak komponen mounting dengan mesin pon 31,21 33,19 33,91 33,47 22,86 33,45 33,75 34,01 43,31 32,18 19 Pemotongan plat besi dengan mesin potong plat 30,20 30,23 31,78 31,16 30,24 32,40 31,27 30,93 30,41 30,11 20 Pembuatan plat mounting dengan mesin hidrolik 40,84 40,82 41,31 40,49 41,13 41,11 40,75 41,21 41,08 40,79 21 Pemindahan plat mounting ke pencetakan tiang fokus menggunakan kereta dorong 71,99 73,19 73,11 73,04 72,81 73,48 73,21 74,90 74,31 72,29 22 Pencetakan tiang fokus dengan mesin potong 41,02 41,12 41,70 41,16 40,89 40,21 41,23 40,72 41,09 41,44 23 Pemindahan hasil cetakan tiang focus ke bagian pengelasan menggunakan kereta dorong 21,28 23,07 23,36 23,40 22,23 23,54 23,72 24,64 24,26 22,57 24 Pengelasan komponen mounting dengan mesin las 311,46 313,12 312,41 313,78 312,63 312,94 313,81 314,22 314,20 312,52 25 Pemindahan komonen mounting ke proses galvanis menggunakan kereta dorong 125,24 124,03 124,54 125,87 125,21 125,24 125,89 124,32 124,29 125,08 26 Galvanis mounting secara manual 9008,02 9005,16 9007,71 9008,11 9005,19 9003,29 9006,73 9000,82 9002,02 9006,41 27 Pemindahan hasil galvanis ke proses penghalusan 120,40 121,17 120,59 120,65 122,41 121,72 122,46 122,72 122,28 122,03 28 Penghalusan permukaan mounting dengan mesin gerinda 300,91 302,84 300,13 301,43 301,26 302,74 302,54 300,08 303,75 301,06 29 Penyatuan komponen mounting secara manual 241,18 241,10 241,54 241,19 240,78 240,61 241,15 240,27 241,12 241,41 30 Proses Pemeriksaan Quality control 21,17 21,62 21,71 21,26 20,39 20,22 21,12 20,78 21,01 21,24 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Parabola Pruduk 9 BP-SAT Lanjutan No Kegiatan-kegiatan Waktu Pengamatan Detik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 31 Pemindahan komponen mounting ke bagian pengepakan menggunakan kereta mobil pick up 181,97 181,91 181,33 181,76 180,81 180,86 181,72 180,23 181,18 180,14 32 Proses pengepakan secara manual 21,01 21,27 21,19 21,53 20,22 20,20 21,29 20,13 21,09 21,40 33 Pemindahan komponen Mesh menggunakan Troli besar ke gudang produk 161,08 161,62 161,53 161,41 160,56 160,32 161,53 160,27 161,90 161,78 34 Pemindahan komponen mounting menggunakan mobil pick up ke gudang produk 141,13 - - - - - - - - - 35 Produk parabola disimpan di gudang produk jadi 360000 - - - - - - - - - Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Waktu Muat pada Proses Pembuatan Parabola Jenis 9 BP-SAT No Kegiatan Muat Pengamatan ke detik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Mesin pembuat mesh 15,76 15,12 15,34 14,71 15,52 14,66 15,81 15,73 16,16 15,32 2 Mesin roll mesh 10,84 11,08 10,68 10,91 10,23 11,65 10,12 10,82 10,23 11,31 3 Mesin potong mesh 7,71 7,34 8,11 7,70 8,02 7,74 7,86 7,89 8,04 7,92 4 Mesin potong plat strip 8,56 9,04 8,39 8,78 8,83 8,69 7,98 8,42 8,31 7,95 5 Mesin las 12,14 12,17 12,54 12,31 12,62 12,42 12,52 12,53 12,19 12,36 6 Mesin bor 11,86 12,13 11,76 11,78 11,81 11,92 12,21 11,94 11,86 11,79 7 Mesin air rivet 10,15 10,25 10,37 11,01 10,57 10,46 10,92 10,68 11,12 11,41 8 Mesin gerinda 12,05 12,11 12,04 11,93 11,98 13,68 12,93 12,79 12,86 13,42 9 Mesin roll dish 10,74 10,12 9,34 9,73 10,32 10,86 10,22 10,73 11,12 10,34 10 Mesin bor rangka 8,75 8,54 8,36 7,62 8,31 9,09 8,91 9,06 9,13 8,54 11 Mesin potong hollow 15,31 16,64 15,28 15,85 15,44 16,23 15,73 15,74 15,42 15,53 12 Mesin potong plat pipa 14,81 15,19 15,15 14,92 15,66 15,47 15,67 15,89 15,75 15,74 13 Mesin hidrolik 10,72 11,01 10,79 10,48 10,17 11,38 10,74 11,35 11,09 10,67 14 Mesin pon 14,25 14,75 15,71 15,18 14,85 15,29 15,21 15,22 15,11 14,92 Selain terdapat waktu muat pada tiap proses yang menggunakan mesin, juga terdapat waktu set-up mesin. Waktu set-up merupakan waktu persiapan mesin, yaitu menghidupkan dan memanaskan mesin. Waktu Set-up masing- masing mesin dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Waktu Set-up pada Tiap Mesin No Jenis Mesin Waktu Set-up detik 1 Mesin pembuat mesh 6.000 2 Mesin roll mesh 3.600 3 Mesin potong mesh 6.000 4 Mesin potong plat strip 3.000 5 Mesin las 1.200 6 Mesin bor 1.200 7 Mesin air rivet 1.200 8 Mesin gerinda 1.200 9 Mesin roll dish 2.400 10 Mesin bor rangka 1.200 11 Mesin potong hollow 3.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Waktu Set-up pada Tiap Mesin Lanjutan No Jenis Mesin Waktu Set-up detik 12 Mesin potong plat 3.000 13 Mesin hidrolik 4.200 14 Mesin pon 6.000 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

5.1.6. Penetapan

Allowance Kelonggaran Dalam penelitian ini, peneliti juga menetapkan allowance untuk masing- masing proses produksi pembuatan parabola yang berdasarkan karakteristik pekerjaannya. Nilai allowance yang diberikan untuk proses kerja beregu adalah sama. Adapun penetapan allowance kelonggaran terhadap tiap proses produksi pembuatan parabola dapat dilihat pada Tabel 5.7. Nilai allowance untuk pemindahan dari suatu proses ke proses berikutnya telah ditetapkan sebesar 5. Tabel 5.7. Penetapan Allowance Terhadap Proses Produksi No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 1 Pemotongan Alluminium Hollow Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Penetapan Allowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 2 Pembuatan rangka dish Kebutuhan pribadi : wanita 2 13 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 3 Pemeriksaan rangka dish Kebutuhan pribadi : Pria 1 17 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terus-menerus 6 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 4 Pembuatan jaring mesh Kebutuhan pribadi : Wanita 2 13 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Penetapan Allowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 5 Meratakan jarring mesh Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 6 Pemeriksaan jarring mesh Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 7 Pemotongan jarring mesh Kebutuhan pribadi : Wanita 2 13 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 8 Pemotongan plat strip Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Penetapan Allowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 9 Penyatuan komponen dish Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 10 Penyatuan dish dan mesh Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 11 Mencetak komponen mounting Kebutuhan pribadi : Pria 1 14 Tenaga yang dilakukan : Ringan 8 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 12 Pemotongan plat besi Kebutuhan pribadi : Pria 1 14 Tenaga yang dilakukan : Ringan 8 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Penetapan Allowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 13 Pembuatan plat mounting Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 14 Penbuatan tiang focus Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 15 Pengelasan komponen mounting Kebutuhan pribadi : Wanita 2 13 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 16 Galvanis mounting Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Penetapan Allowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 17 Penghalusan permukaan mounting Kebutuhan pribadi : Wanita 2 13 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 18 Penyatuan kompnen mounting Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 19 Pemeriksaan quality qontrol Kebutuhan pribadi : Wanita 2 19 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terus-menerus 6 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 20 Pengepakan Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara

5.1.7. Data Atribut Kualitas Produk

Pengumpulan data atribut kualitas produk dalam penelitian adalah data jumlah kecacatan yang terjadi setiap hari pada proses produksi parabola. Pengumpulan data kualitas ini dilakukan dengan cara penelusuran laporan hasil produksi harian dan jumlah barang sisa pada bulan Mei 2011. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ada dua jenis data kualitas yang terjadi selama proses produksi berlangsung yaitu inspeksi I pada hasil proses pemotongan, inspeksi II pada hasil perataan jaring mesh dan inspeksi III pada bagian Quality Control . Adapun data kualitas pada ketiga proses pemeriksaan adalah sebagai berikut : 1. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I Jenis kecacatan yang terjadi pada tahap inspeksi I meliputi tiga jenis kecacatan yaitu potongan tidak rata, ukuran tidak pas dan potongan alluminium patah. Data atribut kualitas pada tahap inspeksi I dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I No Waktu Tanggal Lempengan alluminium hollow Unit Jenis Kecatatan Unit Total Potongan tidak rata Ukuran tidak pas Potongan alluminium patah 1 252011 42.500 71 104 23 198 2 352011 42.200 87 106 31 224 3 452011 43.152 83 98 25 206 4 552011 42.556 60 106 20 186 5 652011 41.880 76 111 31 218 6 752011 42.000 68 96 22 186 7 952011 42.524 62 98 21 181 8 1052011 42.100 66 98 22 186 9 1152011 42.596 81 84 21 186 10 1252011 42.198 74 102 24 200 11 13052011 43.002 69 114 27 210 12 14052011 42.260 70 89 23 182 13 16052011 42.496 58 104 23 185 14 18052011 42.590 82 98 20 200 15 19052011 41.598 88 104 28 220 16 20052011 41.220 101 88 21 210 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I Lanjutan No Waktu Tanggal Lempengan alluminium hollow Unit Jenis Kecatatan Unit Total Potongan tidak rata Ukuran tidak pas Potongan alluminium patah 17 21052011 42.050 82 108 21 211 18 23052011 42.592 94 81 21 196 19 24052011 43.594 104 96 26 226 20 25052011 42.592 70 89 16 175 21 26052011 41.250 72 84 15 171 22 27052011 42.100 93 69 18 180 23 28052011 42.208 64 93 19 176 24 30052011 41.100 78 76 21 175 25 31052011 42.400 82 77 20 179 Sumber: PT. Bintang Persa da Satelit 2. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi II Jenis kecacatan yang terjadi pada tahap inspeksi II meliputi dua jenis kecacatan yaitu jaring mesh tidak rata, jaring mesh koyak dan jarring mesh putus. Data atribut kualitas pada tahap inspeksi II dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi II No Waktu Tanggal Jaring Mesh Unit Jenis Kecatatan Unit Total Jaring Mesh tidak rata Jaring Mesh koyak Jaring Mesh putus 1 252011 3.260 21 12 4 37 2 352011 3.220 24 11 5 40 3 452011 3.122 28 8 4 40 4 552011 2.956 24 16 3 43 5 652011 3.880 22 14 6 42 6 752011 3.340 27 9 6 42 7 952011 3.528 23 18 5 46 8 1052011 3.100 36 11 7 54 9 1152011 3.546 29 19 9 57 10 1252011 3.192 20 10 4 34 11 13052011 3.022 18 9 8 35 12 14052011 3.260 17 13 8 38 13 16052011 3.480 20 14 9 43 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi II Lanjutan No Waktu Tanggal Jaring Mesh Unit Jenis Kecatatan Unit Total Jaring Mesh tidak rata Jaring Mesh koyak Jaring Mesh putus 14 18052011 3.592 23 10 5 38 15 19052011 3.548 18 14 6 38 16 20052011 3.230 25 12 5 42 17 21052011 3.150 16 9 6 31 18 23052011 3.596 22 13 7 42 19 24052011 3.192 18 6 8 32 20 25052011 3.190 21 9 4 34 21 26052011 3.256 18 4 10 32 22 27052011 2.980 19 12 12 43 23 28052011 2.900 24 13 6 43 24 30052011 3.120 23 6 4 33 25 31052011 3.402 18 7 3 28 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit 3. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi III Jenis kecacatan yang terjadi pada tahap inspeksi III meliputi dua jenis kecacatan yaitu batang mounting rusak, dish rusak, baut mounting tidak pas dan mesh rusak. Data atribut kualitas pada tahap inspeksi III dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi III No Waktu Tanggal Komponen Parabola Jenis 9 BP-SAT Unit Jenis Kecatatan Unit Total Batang mounting rusak Dish rusak Baut mounting tidak pas Mesh rusak 1 252011 60 2 2 3 4 11 2 352011 56 4 3 2 3 12 3 452011 58 3 2 3 4 12 4 552011 61 1 4 1 5 11 5 652011 58 2 1 1 3 7 6 752011 54 1 3 2 4 10 7 952011 57 3 3 3 2 11 8 1052011 58 2 3 3 2 10 9 1152011 62 2 2 3 2 9 10 1252011 58 2 1 3 3 9 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi III anjutan No Waktu Tanggal Komponen Parabola Jenis 9 BP-SAT Unit Jenis Kecatatan Unit Total Batang mounting rusak Dish rusak Baut mounting tidak pas Mesh rusak 11 13052011 52 2 3 2 4 11 12 14052011 60 1 2 1 2 6 13 16052011 62 1 3 2 3 9 14 18052011 65 3 1 2 4 10 15 19052011 56 2 3 1 2 8 16 20052011 52 4 1 1 2 8 17 21052011 57 3 4 1 2 10 18 23052011 59 2 2 3 3 10 19 24052011 54 3 1 4 3 11 20 25052011 60 2 3 5 3 13 21 26052011 60 2 2 4 3 11 22 27052011 54 1 3 4 2 10 23 28052011 58 1 2 3 1 7 24 30052011 58 2 4 2 3 11 25 31052011 56 1 1 2 3 7 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

5.2. Pengolahan Data