Usulan Perbaikan ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

PROSES PEMBUATAN MESH Tanggung Jawab Pelaksana : operator Prosedur Kerja 1. Nyalakan mesin perataan jaring mesh selama 20 menit untuk waktu set-up waktu persiapan mesin. 2. Masukkan jaring mesh yang telah dipotong ke mesin perataan dan dilakukan proses meratakan jaring mesh sesuai ketentuan yang ditetapkan. 3. Lakukan pengawasan selama proses perataan jaring mesh berlangsung. Apabila : a. Terjadi jaring mesh tidak rata atau jaring mesh tersangkut di mesin, segera matikan mesin dan atur kembali proses perataan. b. Mesin secara otomatis mati, segera laporkan ke Mandor dan catat waktu dan frekuensi kejadian tersebut. 4. Letakkan hasil perataan di tempat penampungan jaring mesh agar diperiksa hasil yang diperoleh. 5. Selama proses perataan jaring mesh berlangsung, lakukan pengelompokkan hasil perataan jaring mesh sesuai hitungan agar mudah dipindahkan ke proses selanjutnya. 6. Lakukan kembali langkah 1 – 5 untuk proses pemotongan berikutnya, dan selalu menjaga kebersihan di area mesin. 7. Matikan mesin jika proses pemotongan telah selesai dilakukan.

6.3. Usulan Perbaikan

6.3.1. Estimasi Hasil Peningkatan Kecepatan Proses

Dalam pengamatan awal yang dilakukan, proses kerja yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi parabola berjumlah 35 proses kerja. Setelah dilakukan perbaikan pada proses produksi tersebut, maka proses kerja yang baru Universitas Sumatera Utara berjumlah 33 proses kerja dengan mengeliminasi proses ke-4 dan ke-14 pada proses sebelumnya. Proses ke-4 yang dieliminasi adalah proses pemindahan hasil potongan alluminium hollow ke pembuatan rangka dish . Hal ini dikarenakan pada usulan perbaikan yang dirancang, departemen pemotongan alluminium hollow dengan bagian pembuatan rangka dish saling berdekatan sehingga tidak diperlukan lagi proses pemindahan karena proses telah berjalan secara langsung dari proses pemotongan alluminium hollow ke proses pembuatan rangka dish . Proses ke-14 yang dieliminasi adalah pemindahan plat strip ke proses perakitan mesh dan dish ke proses finishing . Proses ke-14 ini dapat dieliminasi pada proses produksi dikarenakan pada usulan perbaikan yang dirancang, departemen pembuatan plat strip dengan bagian penyatuan mesh dan dish saling berdekatan sehingga tidak diperlukan lagi proses pemindahan karena proses telah berjalan secara langsung dan berada pada daerah kerja yang saling berdekatan. Adapun urutan proses kerja baru untuk produksi parabola dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Urutan Proses Kerja Baru pada Produksi Parabola No Kegiatan-kegiatan Waktu Siklus Rata-rata detik Waktu Normal detik Waktu Baku detik 1 Alluminium hollow disimpan di gudang bahan baku 460,720 460,720 460,720 2 Pemindahan alluminium hollow ke lantai produksi 300 300 300 3 Pemotongan alluminium hollow dengan mesin potong 3,97 19,38 21,48 4 Pembuatan rangka dish dengan mesin roll 6,89 17,68 19,29 5 Pemeriksaan rangka dish secara manual 3,71 3,71 4,47 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Urutan Proses Kerja Baru pada Produksi Parabola Lanjutan No Kegiatan-kegiatan Waktu Siklus Rata-rata detik Waktu Normal detik Waktu Baku detik 6 Komponen dish menunggu untuk dirakit di WIP 1 608,27 608,27 608,27 7 Pembuatan jaring mesh dengan mesin mesh 240,64 248,47 249,64 8 Pemindahan jaring mesh ke mesin roll mesh 13,88 13,88 14,61 9 Meratakan jaring mesh dengan mesin roll mesh 20,97 29,47 30,63 10 Pemeriksaan jaring mesh secara manual 3,92 3,92 4,13 11 Pemotongan jaring mesh dengan mesin potong mesh 20,97 33,35 35,04 12 Komponen mesh menunggu untuk dirakit di WIP 2 609,24 609,24 609,24 13 Pembuatan plat strip dengan mesin potong plat strip 3,98 15,89 17,67 14 Penyatuan komponen dish dengan mesin bor 43,22 53,91 55,37 15 Penyatuan dish , mesh dan plat strip dengan mesin air rivet 44,74 57,32 59,04 16 Mencetak komponen mounting dengan mesin pon 33,13 43,48 45,16 17 Pemotongan plat besi dengan mesin potong plat 30,87 39,5 40,90 18 Pembuatan plat mounting dengan mesin hidrolik 40,95 56,67 58,81 19 Pemindahan plat mounting ke pencetakan tiang fokus menggunakan kereta dorong 73,23 73,23 77,08 20 Pencetakan tiang fokus dengan mesin potong 41,06 56,49 58,59 21 Pemindahan hasil cetakan tiang focus ke bagian pengelasan menggunakan kereta dorong 23,21 23,21 24,43 22 Pengelasan komponen mounting dengan mesin las 323,95 334,79 336,41 23 Pemindahan komonen mounting ke proses galvanis menggunakan kereta dorong 124,97 124,97 131,55 24 Galvanis mounting secara manual 9005,23 9005,23 10233,22 25 Pemindahan hasil galvanis ke proses penghalusan 121,64 121,64 128,04 26 Penghalusan permukaan mounting dengan mesin gerinda 316,72 618,39 663,47 27 Penyatuan komponen mounting secara manual 15,05 15,05 17,10 28 Proses Pemeriksaan Quality control 21,05 21,05 22,16 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Urutan Proses Kerja Baru pada Produksi Parabola Lanjutan No Kegiatan-kegiatan Waktu Siklus Rata-rata detik Waktu Normal detik Waktu Baku detik 29 Pemindahan komponen mounting ke bagian pengepakan menggunakan kereta mobil pick up 181,19 181,19 190,73 30 Proses pengepakan secara manual 20,93 20,93 25,84 31 Pemindahan komponen Mesh menggunakan Troli besar ke gudang produk 32 Pemindahan komponen mounting menggunakan mobil pick up ke gudang produk 141,13 141,13 141,13 33 Produk parabola disimpan di gudang produk jadi 360.000 360.000 360.000 Sesuai dengan usulan perbaikan yang telah diberikan, peningkatan kecepatan produksi diestimasi dan dihasilkan suatu keadaan value stream yang ideal. Peningkatan kecepatan ini dapat ditunjukkan dari process cycle efficiency baru dimana akan mengurangi waktu lead time proses. Selanjutnya, dari perhitungan ini akan dibuat suatu pemetaan aliran proses baru yang disebut juga ideal value stream mapping . Universitas Sumatera Utara PPC Pemotongan Allminium hollow P ur cha sing Gudang Produksi Ma r keting Gudang Bahan Baku CT :19.38 dtk CO : - Uptime : 98 1 Shift Pembuatan rangka dish CT : 17,68 dtk CO : - Uptime :98 1 Shift CT : 3.71 dtk CO : - Uptime : 100 1 Shift DAILY DAILY DAILY DAILY DAILY DAILY D A IL Y Inspeksi hasil rangka dish Pembuatan jaring mesh CT :248,47 dtk CO : - Uptime : 99 1 Shift Meratakan jaring mesh CT : 29,47 dtk CO : - Uptime : 100 1 Shift CT : 3,92 dtk CO : - Uptime : 98 1 Shift CT : 33,35 dtk CO : - Uptime : 100 1 Shift Inspeksi hasil perataan jaring mesh Pemotongan jaring mesh WIP 2 CO : - Uptime : 98 1 Shift Penyatuan dish WIP 1 Pemotongan plat strip CO : Uptime : 98 1 Shift CO : - Uptime : 98 1 Shift Penyatuan dish dan mesh pembuatan komponen mounting CO : - Uptime : 99 1 Shift Pemotongan plat besi CO : - Uptime : 99 1 Shift CO : - Uptime : 98 1 Shift CO : - Uptime : 98 1 Shift Pencetakan tiang fokus Pengelasan komponen mounting CO : - Uptime : 99 1 Shift Galvanis mounting Gudang Produk jadi CO : - Uptime : 99 1 Shift CO : - Uptime : 98 1 Shift CO : - Uptime : 98 1 Shift Pengepakan Qua lity Contr ol CO : - Uptime : 98 1 Shift Penyatuan komponen mounting 3 Day Daily Daily Order DAILY CT :15,89 dtk CT :57,32 dtk CT :53,91 dtk CT :43,48 dtk CT :39,50 dtk CT :54,69 dtk CT :135,81 dtk CT :9005,35 dtk CT :241,04 dtk CT :21,05 dtk CT :20,93 dtk CT :360000 dtk 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 3 2 3 1 1 2 1 2 21,48 dtk 19,29 dtk 21,48 dtk 249,64 dtk 30,63 bdtk 4,13 dtk 35,04 dtk 35,08 dtk 14,61 dtk 17,67 dtk 55,37 dtk 59,,04 dtk 45,16 dtk 40,90 dtk 77,08 dtk 58,59 dtk 24,43 dtk 336,41 dtk 131,55 dtk 10233,22 dtk 17,10 dtk 22,16 dtk 25,84 dtk 360.000 dtk 190,73 dtk Gambar 6.1. Value Stream Mapping Setelah Estimasi Universitas Sumatera Utara

6.3.2. Usulan Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas

Hasil peningkatan kualitas produk diestimasi dengan mereduksi 10 sampai 90 dari masing-masing jenis kecacatan produk pada tiap tahap inspeksi. Adapun estimasi hasil peningkatan kualitas pada kedua tahap inspeksi ini adalah sebagai berikut : 1. Usulan Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi I Setelah melakukan brainstorming dengan pihak perusahaan, maka presentase peningkatan yang mungkin dicapai perusahaan untuk tahap inspeksi I adalah 40 dimana pembagian proporsi presentase ini diperoleh dari beberapa usulan perbaikan. Tabel 6.2. Proporsi Persentase Perbaikan pada Tahap Inspeksi I No Usulan Perbaikan Persentase Peningkatan 1 Bahan baku 10 2 Penjadwalanperawatan mesin secara berkala 10 3 Pelatihan operator 10 4 Penerapan Metode 5 S 10 2. Usulan Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi II Setelah melakukan brainstorming dengan pihak perusahaan, maka presentase peningkatan yang mungkin dicapai perusahaan untuk tahap inspeksi II adalah 30 dimana pembagian proporsi presentase ini diperoleh dari beberapa usulan perbaikan. Tabel 6.3. Proporsi Persentase Perbaikan pada Tahap Inspeksi II No Usulan Perbaikan Persentase Peningkatan 1 Bahan baku 10 2 Penjadwalanperawatan mesin secara berkala 5 3 Pelatihan operator 5 4 Penerapan Metode 5 S 10 3. Usulan Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi III Universitas Sumatera Utara Setelah melakukan brainstorming dengan pihak perusahaan, maka presentase peningkatan yang mungkin dicapai perusahaan untuk tahap inspeksi III adalah 50 dimana pembagian proporsi presentase ini diperoleh dari beberapa usulan perbaikan. Tabel 6.4. Proporsi Persentase Perbaikan pada Tahap Inspeksi III No Usulan Perbaikan Persentase Peningkatan 1 Pelatihan operator 30 2 Penerapan Metode 5 S 20

6.3.3. Ringkasan Hasil Estimasi Sebelum dan Sesudah Usulan Perbaikan

Estimasi usulan perbaikan yang telah dilakukan memberikan peningkatan terhadap kecepatan produksi maupun kualitas produk. Adapun ringkasan hasil perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah estimasi dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5. Ringkasan Hasil Estimasi Sebelum dan Sesudah Usulan Perbaikan Metrik Lean Metrik Sebelum Sesudah Jumlah Kegiatan dalam Proses Produksi 35 proses 33 proses Manufacturing Lead Time 13.824,80 detik 13.782,79 detik Value-Added Time 11.941,82 detik 11.941,82 detik Non Value-Added Time 1.857,14 detik 1.814,71 detik Process Cycle Efficency 86,5 87,0 Process Velocity 0,235 prosesjam 0,222 prosesjam Perhitungan Tingkat Sigma Perbandingan Tingkat Sigma Tahap Inspeksi I Karakteristik CTQ Critical-To-Quality 3 3 DPMO 1.535 921 Tingkat Sigma 3,17 3,31 Tingkat Sigma 1,5 shift 4,46 4,61 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Ringkasan Hasil Estimasi Sebelum dan Sesudah Usulan Perbaikan Lanjutan Metrik Lean Metrik Sebelum Sesudah Perhitungan Tingkat Sigma Perbandingan Tingkat Sigma Tahap Inspeksi II Karakteristik CTQ Critical-To-Quality 3 3 DPMO 4.009 2.806 Tingkat Sigma 2,88 2,99 Tingkat Sigma 1,5 shift 4,16 4,27 Perbandingan Tingkat Sigma Tahap Inspeksi III Karakteristik CTQ Critical-To-Quality 4 4 DPMO 42.215 21.108 Tingkat Sigma 2,03 2,30 Tingkat Sigma 1,5 shift 3,23 3,53 Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN