5.2.4. Tahap
Improve
5.2.4.1.
People
Jenis pemborosan
waste
yang termasuk dalam area pemborosan ini adalah transportasi atau kegiatan pemindahan yang sebenarnya tidak diperlukan
dan operator yang menunggu atau hanya mengamati mesin yang sedang bekerja. Secara khusus, pendekatan yang dilakukan untuk mengurangi pemborosan ini
adalah penerapan manejemen tempat kerja dengan metode 5S
SeiriSort, SeitonStabilize, SeisoShine, SeiketsuStandardize,
dan
ShitsukeSustain
. Lebih lengkapnya akan dibahas pada BAB VI.
5.2.5. Tahap
Control
Pada tahap analisis diatas, yang menjadi permasalahan utama pada proses produksi parabola adalah proses pemotongan
alluminium hollow
dan proses pembuatan jarring
mesh
. Oleh karena itu, kecacatan produksi sering terjadi pada kedua proses tersebut. Kecacatan produksi yang terjadi selain disebabkan oleh
jenis bahan yang kurang bagus dan ketidaktelitian operator, juga disebabkan oleh tidak tersedianya suatu prosedur kerja SOP pada kedua proses tersebut.
5.3. Estimasi Hasil Peningkatan Kecepatan Proses
Dalam pengamatan awal yang dilakukan, proses kerja yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi parabola berjumlah 35 proses kerja. Setelah
dilakukan perbaikan pada proses produksi tersebut, maka proses kerja yang baru berjumlah 33 proses kerja dengan mengeliminasi proses ke-4 dan ke-15 pada
proses sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Proses ke-4 yang dieliminasi adalah proses pemindahan hasil potongan
alluminium hollow
ke pembuatan rangka
dish
. Hal ini dikarenakan pada usulan perbaikan yang dirancang, departemen pemotongan
alluminium hollow
dengan bagian pembuatan rangka
dish
saling berdekatan sehingga tidak diperlukan lagi proses pemindahan karena proses telah berjalan secara langsung dari proses
pemotongan
alluminium hollow
ke proses pembuatan rangka
dish
. Proses ke-15 yang dieliminasi adalah pemindahan plat strip ke proses perakitan
mesh
dan
dish
ke proses
finishing
. Proses ke-15 ini dapat dieliminasi pada proses produksi dikarenakan pada usulan perbaikan yang dirancang, departemen pembuatan plat
strip dengan bagian penyatuan
mesh
dan
dish
saling berdekatan sehingga tidak diperlukan lagi proses pemindahan karena proses telah berjalan secara langsung
dan berada pada daerah kerja yang saling berdekatan. Adapun urutan proses kerja baru untuk produksi parabola dapat dilihat pada Tabel 5.24
Tabel 5.24. Urutan Proses Kerja Baru pada Produksi Parabola
No Kegiatan-kegiatan
Waktu Siklus
Rata-rata detik
Waktu Normal
detik Waktu
Baku detik
1
Alluminium hollow
disimpan di gudang bahan baku
460,720 460,720
460,720 2
Pemindahan
alluminium hollow
ke lantai produksi
300 300
300 3
Pemotongan
alluminium hollow
dengan mesin potong
3,97 19,38
21,48 4
Pembuatan rangka
dish
dengan mesin
roll
6,89 17,68
19,29 5
Pemeriksaan rangka
dish
secara manual 3,71
3,71 4,47
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Urutan Proses Kerja Baru pada Produksi Parabola Lanjutan
No Kegiatan-kegiatan
Waktu Siklus
Rata-rata detik
Waktu Normal
detik Waktu
Baku detik
6 Komponen
dish
menunggu untuk dirakit di WIP 1
608,27 608,27
608,27 7
Pembuatan jaring
mesh
dengan mesin
mesh
240,64 248,47
249,64 8
Pemindahan jaring
mesh
ke mesin
roll mesh
13,88 13,88
14,61 9
Meratakan jaring
mesh
dengan mesin
roll mesh
20,97 29,47
30,63 10
Pemeriksaan jaring
mesh
secara manual 3,92
3,92 4,13
11 Pemotongan jaring
mesh
dengan mesin potong
mesh
20,97 33,35
35,04 12
Komponen
mesh
menunggu untuk dirakit di WIP 2
609,24 609,24
609,24 13
Pembuatan plat strip dengan mesin potong plat strip
3,98 15,89
17,67 14
Penyatuan komponen
dish
dengan mesin bor 43,22
53,91 55,37
15 Penyatuan
dish
,
mesh
dan plat strip dengan mesin
air rivet
44,74 57,32
59,04 16
Mencetak komponen
mounting
dengan mesin pon
33,13 43,48
45,16 18
Pembuatan plat
mounting
dengan mesin hidrolik
40,95 56,67
58,81 19
Pemindahan plat
mounting
ke pencetakan tiang fokus menggunakan kereta dorong
73,23 73,23
77,08 20
Pencetakan tiang fokus dengan mesin potong 41,06
56,49 58,59
21 Pemindahan hasil cetakan tiang focus ke
bagian pengelasan menggunakan kereta dorong
23,21 23,21
24,43
22 Pengelasan komponen
mounting
dengan mesin las
323,95 334,79
336,41 23
Pemindahan komonen
mounting
ke proses galvanis menggunakan kereta dorong
124,97 124,97
131,55 24
Galvanis
mounting
secara manual 9005,23
9005,23 10233,22
25 Pemindahan hasil galvanis ke proses
penghalusan 121,64
121,64 128,04
26 Penghalusan permukaan
mounting
dengan mesin gerinda
316,72 618,39
663,47 27
Penyatuan komponen
mounting
secara manual 15,05
15,05 17,10
28 Proses Pemeriksaan
Quality control
21,05 21,05
22,16 29
Pemindahan komponen
mounting
ke bagian pengepakan menggunakan kereta mobil
pick up
181,19 181,19
190,73
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Urutan Proses Kerja Baru pada Produksi Parabola Lanjutan
No Kegiatan-kegiatan
Waktu Siklus
Rata-rata detik
Waktu Normal
detik Waktu
Baku detik
30 Proses pengepakan secara manual
20,93 20,93
25,84 31
Pemindahan komponen
Mesh
menggunakan
Troli
besar ke gudang produk 161,68
161,68 189,70
32 Pemindahan komponen
mounting
menggunakan mobil
pick up
ke gudang produk 141,13
141,13 141,13
33 Produk parabola disimpan di gudang produk
jadi 360.000
360.000 360.000
Sebelum menghitung metrik
Lean
, terlebih dulu kegiatan baru tersebut harus diklasifikasikan sesuai dengan analisis
value
-
added
. Klasifikasi kegiatan- kegiatan dengan waktu baku setelah estimasi dapat dilihat pada Tabel 5.25.
Tabel 5.25.
Value
-
Added
-
Time
dan
Non
-
Value
-
Added
-
Time
Setelah Estimasi No
Kegiatan-kegiatan
Non
-
Value
-
Added
Detik
Value
-
Added
Detik
1 Pemotongan
alluminium hollow
dengan mesin potong 21,48
2 Pembuatan rangka
dish
dengan mesin
roll
19,29 3
Pemeriksaan rangka
dish
secara manual 4,47
4 Komponen
dish
menunggu untuk dirakit di WIP 1
608,27
5 Pembuatan jaring
mesh
dengan mesin
mesh
249,64 6
Pemindahan jaring
mesh
ke mesin
roll mesh
14,61
7 Meratakan jaring
mesh
dengan mesin
roll mesh
30,63 8
Pemeriksaan jaring
mesh
secara manual 4,13
9 Pemotongan jaring
mesh
dengan mesin potong
mesh
35,04 10
Komponen
mesh
menunggu untuk dirakit di WIP 2 609,24
11 Pembuatan plat strip dengan mesin potong plat strip
17,67 12
Penyatuan komponen
dish
dengan mesin bor 55,37
13 Penyatuan
dish
,
mesh
dan plat strip dengan mesin
air rivet
59,04 14
Mencetak komponen
mounting
dengan mesin pon 45,16
15 Pemotongan plat besi dengan mesin potong plat
40,90 16
Pembuatan plat
mounting
dengan mesin hidrolik 58,81
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25.
Value
-
Added
-
Time
dan
Non
-
Value
-
Added
-
Time
Setelah Estimasi No
Kegiatan-kegiatan
Non
-
Value
-
Added
Detik
Value
-
Added
Detik
17 Pemindahan plat
mounting
ke pencetakan tiang fokus menggunakan kereta dorong
77,08
18 Pencetakan tiang fokus dengan mesin potong
58,59 19
Pemindahan hasil cetakan tiang focus ke bagian pengelasan menggunakan kereta dorong
24,43
20 Pengelasan komponen
mounting
dengan mesin las 336,41
21 Pemindahan komonen
mounting
ke proses galvanis menggunakan kereta dorong
131,55
22 Galvanis
mounting
secara manual 10.233,22
23 Pemindahan hasil galvanis ke proses penghalusan
128,04
24 Penghalusan permukaan
mounting
dengan mesin gerinda 663,47
25 Penyatuan komponen
mounting
secara manual 17,10
26 Proses Pemeriksaan
Quality control
22,16
27 Pemindahan komponen
mounting
ke bagian pengepakan menggunakan kereta mobil
pick up
190,73
28 Proses pengepakan secara manual
25,84
Total Waktu 1.814,71
11.941,82
Dengan menggunakan nilai waktu yang terdapat pada tabel di atas, maka dapat perhitungan nilai
process cycle efficiency
setelah estimasi adalah sebagai berikut:
Process Cycle Efficiency
= 79
, 782
. 13
11.941,82 = 0.87 = 87
Process cycle efficiency
setelah estimasi mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan dengan
process cycle efficiency
setelah diestimasi yaitu 87
.
Hal ini terjadi karena
non value-added time
mengalami pengurangan sedangkan
value added time
tetap
.
Pertambahan
process cycle efficiency
sebesar 0,50 ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa proses produksi parabola jenis 9 BP-SAT sudah lebih mendekati konsep
Lean
jika dibandingkan dengan proses sebelumnya. Adapun perhitungan
process lead time
untuk memproduksi jumlah permintaan produk parabola jenis 9 BP-SAT selama bulan Mei adalah sebagai berikut :
Rata-rata kecepatan penyelesaian = kerja
hari Jumlah
bulan per
Produksi Total
Rata-rata kecepatan penyelesaian =
har i unit
25 1650
Rata-rata kecepatan penyelesaian = 66 unithari
Process lead time
= an
Penyelesai Kecepatan
rata -
Rata WIP
proses dalam
di Produk
Jumlah
Process lead time
= unithari
66 unit
1400
=
21,21 hari
Process velocity
adalah kecepatan proses dalam memproduksi sejumlah barang dari awal hingga akhir. Perhitungan
process velovity
adalah sebagai berikut :
Process Velocity
= time
lead Proses
proses dalam
di terdapat
yang aktivitas
Jumlah
Process Velocity
= hari
21,21 proses
33
=
1,56 proseshari = 0,222 prosesjam
5.4. Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas