Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas

menunjukkan bahwa proses produksi parabola jenis 9 BP-SAT sudah lebih mendekati konsep Lean jika dibandingkan dengan proses sebelumnya. Adapun perhitungan process lead time untuk memproduksi jumlah permintaan produk parabola jenis 9 BP-SAT selama bulan Mei adalah sebagai berikut : Rata-rata kecepatan penyelesaian = kerja hari Jumlah bulan per Produksi Total Rata-rata kecepatan penyelesaian = har i unit 25 1650 Rata-rata kecepatan penyelesaian = 66 unithari Process lead time = an Penyelesai Kecepatan rata - Rata WIP proses dalam di Produk Jumlah Process lead time = unithari 66 unit 1400 = 21,21 hari Process velocity adalah kecepatan proses dalam memproduksi sejumlah barang dari awal hingga akhir. Perhitungan process velovity adalah sebagai berikut : Process Velocity = time lead Proses proses dalam di terdapat yang aktivitas Jumlah Process Velocity = hari 21,21 proses 33 = 1,56 proseshari = 0,222 prosesjam

5.4. Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas

Hasil peningkatan kualitas produk diestimasi dengan mereduksi 10 sampai 90 dari masing-masing jenis kecacatan produk pada tiap tahap inspeksi. Adapun estimasi hasil peningkatan kualitas pada kedua tahap inspeksi ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi I Hasil estimasi pengurangan jumlah cacat, nilai DPMO dan level sigma sebelum dan setelah diestimasikan pada tahap inspeksi I dapat dilihat pada Tabel 5.26. Tabel 5.26. Hasil Estimasi Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi I No Jenis Kecacatan Total Kecacatan Unit 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 Potongan tidak rata 1.935 1.741,5 1.548 1.354.5 1.161 967,5 774 580,5 387 193,5 2 Ukuran tidak pas 2.373 2.135,7 1.898,4 1.661,1 1.423,8 1.186,5 949,2 711,9 474,6 237,3 3 Alluminium patah 559 503,1 447,2 391,3 335,4 279,5 223,6 167,7 111,8 55,9 Total Kecacatan Unit 4.867 4.380,3 3.893,6 3.406,9 2.920,2 2.433,5 1.946,8 1.460,1 973,4 486,7 DPMO 1535 1382 1228 1075 921 768 614 461 307 154 Level Sigma 3,17 3,20 3,23 3,27 3,31 3,37 3,43 3,50 3,61 3,79 Level Sigma 1,5 shift 4,46 4,50 4,53 4,59 4,61 4,67 4,73 4,81 4,93 5,11 2. Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi II Hasil estimasi pengurangan jumlah cacat, nilai DPMO dan level sigma sebelum dan setelah diestimasikan pada tahap inspeksi II dapat dilihat pada Tabel 5.27. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.27. Hasil Estimasi Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi II No Jenis Kecacatan Total Kecacatan Unit 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 Jaring mesh tidak rata 554 498,6 443,2 387,8 332,4 277 221,6 166,2 110,8 55,4 2 Jaring mesh koyak 279 251,1 223,2 195,3 167,4 139,5 111,6 83,7 55,8 27,9 3 Jaring mesh putus 154 138,6 123,2 107,8 92,4 77 61,6 46,2 30,8 15,4 Total Kecacatan Unit 987 888,3 789,6 690,9 592,2 493,5 394,8 296,1 197,4 98,7 DPMO 4.009 3.608 3.207 2.806 2.405 2.005 1.604 1.203 802 401 Level Sigma 2,88 2,91 2,95 2,99 3,03 3,09 3,16 3,24 3,35 3,54 Level Sigma 1,5 shift 4,16 4,19 4,23 4,27 4,32 4,38 4,45 4,51 4,66 4,85 3. Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi III Hasil estimasi pengurangan jumlah cacat, nilai DPMO dan level sigma sebelum dan setelah diestimasikan pada tahap inspeksi III dapat dilihat pada Tabel 5.28. Tabel 5.28.Hasil Estimasi Peningkatan Kualitas Tahap Inspeksi III No Jenis Kecacatan Total Kecacatan Unit 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 Batang Mounting rusak 52 46,8 41,6 36,4 31,2 26 20,8 15,6 10,4 5,2 2 Dish rusak 59 53,1 47,2 41,3 35,4 29,5 23,6 17,7 11,8 5,9 3 Baut mounting tidak pas 61 54,9 48,8 42,7 36,6 30,5 24,4 18,3 12,2 6,1 4 Mesh rusak 72 64,8 57,6 50,4 43,2 36 28,8 21,6 14,4 7,2 Total Kecacatan Unit 244 219,6 195,2 170,8 146,4 122 97,6 73,2 48,8 24,4 DPMO 42.215 37.994 33.772 29.551 25.329 21.108 16.886 12.665 8.443 4.222 Level Sigma 2,03 2,08 2,12 2,18 2,24 2,30 2,39 2,49 2,63 2,86 Level Sigma 1,5 shift 3,23 3,27 3,33 3,39 3,45 3,53 3,62 3,74 3,89 4,13 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH