Total barang yang cacat = 4.867 unit Jumlah total unit produksi yang dihasilkan = 82.062 unit b. Total barang yang cacat = 987 unit

2. Tahap Inspeksi II Pada tahap inspeksi II ini dilakukan pemeriksaan terhadap hasil perataan jaring mesh yang keluar dari mesin perataan mesh . Dari hasil pemeriksaan ini, terdapat tiga karakteristik kualitas pada hasil jaring mesh tersebut yaitu jaring mesh tidak rata, jaring mesh koyak dan jaring mesh putus. 3. Tahap Inspeksi III Pada tahap inspeksi II Quality Control ini dilakukan pemeriksaan terhadap produk komponen parabola yang telah selesai dirakit dan dihaluskan dalam proses produksinya. 5.2.2.8.Perhitungan Tingkat Sigma Perhitungan tingkat sigma dilakukan untuk menyatukan ukuran kualitas yang terjadi pada setiap tahap inspeksi sehingga dapat membandingkan tahap inspeksi mana yang berada dalam kondisi paling buruk. Selain itu, juga akan dilakukan perbaikan pada proses yang mana hasil tahap inspeksinya paling buruk. 1. Perhitungan Tigkat Sigma untuk Tahap Inspeksi I Perhitungan tingkat sigma pada tahap inspeksi I harus melalui beberapa langkah seperti berikut : a. Jumlah total unit produksi yang dihasilkan = 1.056.758 unit

b. Total barang yang cacat = 4.867 unit

c. Tingkat kecacatan defect per unit -DPU DPU = total cacat total unit produksi Universitas Sumatera Utara DPU = 4.867 1.056.758 DPU = 0,0046 d. Defect opportunities CTQ = 3 e. DPMO Defects Per Milion Opportunities DPMO = DPU Defect opportunities x 1.000.000 DPMO = 0,0046 3 x 1.000.000 DPMO = 1.535,20 DPMO ≈ 1535 Tabel 5.18. Perhitungan Tingkat Sigma untuk Tahap Inspeksi I DPMO 1.535 Tingkat Sigma 3,17 Tingkat Sigma 1,5 shift 4,46 Sumber : Tabel konversi nilai sigma Vincent Gaspers Berdasarkan hasil perhitungan tingkat sigma maka diperoleh nilai sigma untuk proses pemotongan pada mesin potong sebesar 3,17 sigma untuk sigma yang terletak tepat berada di tengah-tengah batas spesifikasi. 2. Perhitungan Tigkat Sigma untuk Tahap Inspeksi II Perhitungan tingkat sigma pada tahap inspeksi II harus melalui beberapa langkah seperti berikut :

a. Jumlah total unit produksi yang dihasilkan = 82.062 unit b. Total barang yang cacat = 987 unit

c. Tingkat kecacatan defect per unit -DPU DPU = total cacat total unit produksi DPU = 987 82.062 Universitas Sumatera Utara DPU = 0,0120 d. Defect opportunities CTQ = 3 e. DPMO Defects Per Milion Opportunities DPMO = DPU Defect opportunities x 1.000.000 DPMO = 0,0120 3 x 1.000.000 DPMO = 4.009,163 DPMO ≈ 4009 Tabel 5.19. Perhitungan Tingkat Sigma untuk Tahap Inspeksi II DPMO 4009 Tingkat Sigma 2,88 Tingkat Sigma 1,5 shift 4,16 Sumber : Tabel konversi nilai sigma Vincent Gaspers Berdasarkan hasil perhitungan tingkat sigma maka diperoleh nilai sigma untuk proses perataan jaring mesh pada mesin perataan jaring mesh sebesar 2,88 sigma untuk sigma yang terletak tepat berada di tengah-tengah batas spesifikasi. 3. Perhitungan Tigkat Sigma untuk Tahap Inspeksi III Perhitungan tingkat sigma pada tahap inspeksi III harus melalui beberapa langkah seperti berikut :

a. Jumlah total unit produksi yang dihasilkan = 1445 unit b. Total barang yang cacat = 244 unit