2.7. Proses Produksi
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber daya tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang ada.
Pada PT. Bintang Persada Satelit, jenis proses produksinya adalah
mass production
dikenal sebagai tipe produksi massal.
Mass production
dirancang untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar tetapi relatif sejenis. Mesin dan
peralatan yang digunakan dirancang untuk mampu menghasilkan produk dengan produktivitas yang tinggi. Disisi lain, keterampilan berproduksi dari manusia
dialihkan ke mesin sehingga tidak terlalu membutuhakan
skill
yang tinggi dari operator.
2.8. Standar Mutu BahanProduk
Produk yang dihasilkan dalam sebuah perusahaan harus memiliki standar mutu yang akan digunakan sebagai batasan, jaminan atau kendali dalam produksi.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Bintang Persada Satelit berupa parabola dengan spesifikasi berikut:
Tabel 2.5. Jenis Produk Parabola PT. Bintang Persada Satelit
Type
Produk Rangka
cm Bibir
cm Siku
cm Tinggi
Fokus cm Diameter
cm Kecekungan
cm
Mesh
cm Plat
Strip
8 QQ 123,5
186 186
97 237,5
43,2 60 x 120
116
8 BP 117
177 177
93 225
38,5 60 x 120
116
9 QQ 142
212 212
106,5 270
50 165 x 120
135
9 BP
142 212
212 106,5
270 50
165 x 120 135
10 QQ 152
226 226
106,5 288
55 175 x 120
145
Universitas Sumatera Utara
10 BP 147
220 220
106,5 278
53,5 175 x 120
145
Sumber: PT. Bintang Persada Sat
2.8.1. Bahan yang digunakan
Bahan bahan yang digunkan dalam proses produksi di PT. Bintang Persada Satelit dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan penolong dan bahan
tambahan.
2.8.1.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan ini memiliki persentase yang relatif
besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
PT. Bintang Persada Satelit menggunakan beberapa jenis bahan baku antara lain aluminium
coil
, plat besi, pipa besi, plat strip dan aluminium
hollow
. Aluminium
coil
digunakan untuk membuat komponen
dish
yang terdiri dari jaring
mesh
. Plat strip dan aluminium
hollow
digunakan untuk membuat komponen rangka dan bibir
dish
. Plat besi dan pipa besi digunakan untuk komponen
mounting
.
2.8.1.2. Bahan Penolong
Bahan Penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Adapun bahan-bahan penolong yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit antara lain:
1. Cat digunakan untuk mencetak merek parabola.
2. HCl digunakan untuk menghilangkan karat pada komponen
mounting
. 3.
Op digunakan untuk menghilangkan sisa minyakoli yang terdapat pada komponen
mounting
. 4.
Dimenson A digunakan sebagai pengilat pada komponen
mounting
. 5.
Dimenson B digunakan untuk menghilangkan noda dan kotoran pada komponen
mounting
. 6.
Batang kawat las digunakan untuk menyatukan masing-masing komponen baik komponen
mounting
dan komponen
dish
. 7.
Paku tembak digunakan untuk menyatukan antara
mesh
satu dengan
mesh
lainnya. 8.
Baut digunakan untuk melekatkan setiap bagian di parabola. Proses pembuatan parabola di PT. Bintang Persada Satelit terdiri dari
beberapa tahapan, antara lain: 1.
Proses pembuatan
dish
yang terdiri dari proses pembuatan rangka dan bibir
dish
kemudian proses pembuatan
mesh
dan proses pembuatan plat
strip
. 2.
Proses pembuatan
mounting
2.8.2. Uraian Proses
2.8.2.1. Proses Pembuatan
Dish
Pada proses ini
dish
dibuat melalui beberapa tahapan-tahapan untuk menjadi sebuah
dish
yang baik dan dapat digunakan. Adapun tahapan-tahapan dalam membuat
dish
adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pembuatan rangka dan bibir
dish
Pembuatan rangka dan bibir
dish
terdiri dari beberapa tahapan, antara lain : a. Pembuatan rangka
dish
Bahan baku pembuat rangka
dish
yaitu aluminium
hollow
dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 ft. Kemudian hasil potongan
aluminium
hollow
yang masih lurus tersebut kemudian di
roll
rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. Setelah
bengkok kemudian masing-masing hasil potongan aluminium
hollow
yang telah bengkok tersebut di karate untuk dapat disamakan ukuran bengkoknya.
b. Pembuatan bibir
dish
Bahan baku pembuat bibir
dish
yaitu aluminium
hollow
dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 ft. Kemudian hasil potongan
aluminium
hollow
yang masih lurus tersebut kemudian di
roll
rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. Setelah
bengkok kemudian masing-masing hasil potongan aluminium
hollow
yang telah bengkok tersebut di karate untuk dapat disamakan ukuran bengkoknya.
c. Pengeboran Setelah selesai di karate untuk menyamakan bengkoknya kemudian rangka
dan bibir
dish
tersebut dibor. Bor terdiri dari bor 1 dan bor 3. Proses pengeboran bor 1 digunakan untuk menyatukan
mounting
sedangkan pengeboran bor 3 digunakan untuk menyatukan parabola.
2. Pembuatan
mesh
Universitas Sumatera Utara
Bahan baku pembuat
mesh
yaitu aluminium
coil
dibentuk menggunakan mesin pembuat
mesh
. Lempengan aluminium
coil
dibentuk hingga menjadi lembaran jarring-jaring
mesh
. Ukuran
mesh
disesuaikan dengan spesifikasi parabola yang akan dibuat. Setelah menjadi jaring-jaring
mesh
kemudian dimasukkan ke dalam mesin
roll
agar menjadi lurus. Kemudian
mesh
tersebut dimasukkan ke dalam mesin potong dan dipotong menjadi dua bagian yang
akan berbentuk menjadi
mesh
segitiga. Setelah selesai
mesh
di cat untuk pemberian merek.
3. Pembuatan plat
strip
Plat
strip
dibuat menggunakan mesin pembentuk plat
strip
. Bahan baku aluminium dibentuk sesuai spesifikasi parabola yang akan dibuat.
4. Penyatuan komponen
dish
Setelah semua proses pembentuk komponen
dish
selesai, tahapan berikutnya adalah penyatuan rangka
dish
, bibir
dish
,
mesh
dan plat
strip
. Rangka dan bibir
dish
yang telah di bor dan di las dan membentuk empat keping bagian
dish
tersebut kemudian dipasang jaring
mesh
.
Mesh
-
mesh
disusun diatas empat keping bagian
dish
dan dipasang plat
strip
untuk menyatukan antara
mesh
yang satu dengan
mesh
yang lain. Setelah itu ditembak menggunakan paku tembak ke lubang-lubang dan kemudian dibor untuk menyatukan
mesh,
plat
strip
dengan rangka dan bibir
dish
.
2.8.2.2. Proses Pembuatan
Mounting
Pada proses pembutan
mounting
ada beberapa tahapan. Adapun tahapan- tahapan dalam membuat
mounting
adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pembuatan badan
mounting
Badan
mounting
dibuat dari bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm. Badan
mounting
terdiri dari botol siku, plat U siku, kuping siku,
mounting
siku, pipa
mounting
, kran hidrolik, dan tiang hidrolik. Adapun komponen pembuatan badan
mounting
adalah sebagai berikut : 2. Pembuatan tiang fokus
Tiang fokus dibuat sesuai ukuran spesifikasi parabola yang akan dibuat. Bahan baku pembuat tiang fokus adalah pipa besi ukuran ¾ x 1mm x 5,7 m.
Adapun komponen pembuatan tiang fokus adalah sebagai berikut :
a. Pipa besi ukuran 58 x 5,7 m dipotong untuk membuat kran tiang fokus
dengan panjang 3 cm. b.
Pipa besi ukuran 3 inch x 5,7 m dipotong untuk membuat botol tiang fokus dengan ukuran 16 cm.
c. Pipa besi ukuran 1 inch x 5,7 m dipotong untuk membuat pipa
mounting
ukuran 15 cm. d.
Plat besi ukuran 2,5 m dipotong untuk membuat tapak fokus ukuran 16 x 16,5 cm.
e. Plat
strip
ukuran 55 x 38 5,7 m dipotong. Plat
strip
dibuat untuk sandaran hidrolik dengan ukuran 18 cm. Plat
strip
dibentuk untuk menjadi besi siku lubang tiga polos panjang ukuran 13,5 cm.
3. Cetak dan pon Pada proses cetak dan pon ada beberapa komponen yang akan dicetak dan
pon. Adapun komponen yang dicetak dan pon adalah sebagai berikut : a.
Cetak dan pon pipa kran b.
Cetak dan pon
mounting
Universitas Sumatera Utara
c. Cetak dan pon pipa fokus
4. Pengelasan dan pembautan Komponen yang telah selesai dicetak dan pon kemudian di las dan di baut
untuk menyatukan semua komponen agar membentuk sebuah
mounting
. Adapun komponen yang di las dan di baut adalah sebagai berikut:
a. Botol siku
Komponen botol siku yang akan di las yaitu botol 16 cm, pegangan kuping, plat U lubang 2, dan tutup botol kemudian di baut 2.
b. Plat U siku
Komponen plat U siku yang akan di las yaitu besi siku polos, besi siku lubang 3, plat U lubang 4, tutup atas plat U dan tutup samping plat U.
c. Kuping siku
Komponen kuping siku yang akan di las yaitu kuping ukuran 2,5 x 5 kemudian di baut.
d.
Mounting
siku Komponen
mounting
siku yang akan di las yaitu paha siku, pipa
mounting
dan piring bawah siku.
e. Pipa
mounting
Komponen pipa
mounting
yang akan di las yaitu pipa 1 inch x 15 cm kemudian di baut.
f. Tiang fokus
Komponen tiang fokus yang akan di las yaitu tiang fokus semua ukuran dan tapak fokus.
5. Galvanis
Universitas Sumatera Utara
Pada proses ini semua komponen pembentuk
mounting
dilakukan galvanis. Galvanis merupakan proses pembersihan komponen pembentuk
mounting
dari karat dan oliminyak yang melekat pada komponen pembentuk
mounting
. Proses galvanis dimulai dari dimasukkannya komponen pembentuk
mounting
ke dalam larutan Hcl untuk menghilangkan karat yang melekat pada komponen pembentuk
mounting
. Kemudian setelah karatnya hilang komponen pembentuk
mounting
dimasukkan ke dalam larutan Op untuk menghilangkan oliminyak yang melekat pada komponen pembentuk
mounting
. Setelah komponen pembentuk
mounting
bersih kemudian dimasukkan ke dalam larutan dimension A agar komponen pembentuk
mounting
menjadi kilat. 6. Perakitan
Setelah komponen pembentuk
mounting
kilat maka proses selanjutnya adalah proses perakitan. Pada proses ini semua komponen pembentuk
mounting
di rakit dan disatukan.
Blok diagram pembuatan parabola dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Parabola di PT. Bintang Persada Satelit
2.8.3. Mesin dan Peralatan 2.8.3.1.Mesin Produksi
Adapun mesin produksi yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan proses produksinya antara lain:
1. Mesin pembuat
mesh
2. Mesin
roll mesh
3. Mesin potong
mesh
4. Mesin potong plat
strip
Universitas Sumatera Utara
5. Mesin las 6. Mesin bor
7. Mesin tembak paku keling
air rivet
8. Mesin gerinda 9. Mesin
roll
bibir dan rangka siku 10. Mesin bor rangka
11. Mesin potong
hollow
12. Mesin potong plat 13. Mesin hidrolik
14. Mesin pon
2.8.3.2.Peralatan
Equipment
Adapun peralatan yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain:
1. Gergaji potong 2. Meja
dish
3.
Trolley
4.
Forklift
5.
Pallet
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1.
Lean
Lean
adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan
waste
dan meningkatkan nilai tambah
value added
produk barang atau jasa agar memberikan nilai kepada pelanggan
customer value
.
1
APICS
Dictionary
2005 mendefenisikan
Lean
sebagai suatu filosofi bisnis yang berlandaskan pada minimisasi penggunaan sumber-sumber daya
termasuk waktu dalam berbagai aktivitas perusahaan.
Lean
berfokus pada identifikasi dan eliminasi aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah
non-value- adding activities
dalam desain, produksi untuk bidang manufaktur atau operasi untuk bidang jasa, dan
supply chain management
, yang berkaitan lansung dengan pelanggan.
2
Terdapat lima prinsip dasar
Lean
, yaitu : 1.
Mengidentifikasi nilai produk barang danatau jasa berdasarkan perspektif pelanggan, dimana pelanggan menginginkan produk barang
danatau jasa berkualitas superior, dengan harga yang kompetitif dan penyerahan yang tepat waktu.
2. Mengidentifikasi
value stream process mapping
pemetaan proses pada
value stream
untuk setiap produk barang danatau jasa.
1
Vincent Gaspersz,
The Executive Guide to Implementing Lean Six Sigma,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008, hlm.1.
2
Ibid, hlm. 1.
Universitas Sumatera Utara