sebanyak 27 orang 50 sementara yang mendengar dari petugas kesehatan ada sebanyak 13 orang 24,1.
4.2.5. Distribusi Kejelasan Informasi Yang Diberikan Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kejelasan Informasi Yang
Diberikan No
Kejelasan informasi f
Persentase 1
Jelas 32
59,3
2 Kurang jelas
22 40,7
Jumlah 54
100
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari segi kejelasan informasi yang didengar oleh responden ada sebanyak 32 orang 59,3 dan
sebanyak 22 orang 40,7.
4.2.6. Distribusi Bagaimana Cara Penyampaian Si Pemberi Informasi Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Cara Penyampaian Si Pemberi
Informasi No
Cara penyampaian pemberi informasi f
Persentase 1
Baik 41
75,9
2
Kurang baik 13
24,1
Jumlah 54
100
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 54 responden ada 41 orang 75,9 yang menyatakan cara penyampaian pemberi informasi adalah baik.
4.2.7. Deskripsi Pengetahuan Responden Tentang Penyakit HIVAIDS
Pengukuran penegetahuan responden tentang penyakit AIDS melalui 11 indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sebanyak 47 orang 87 yang
menjawab Human Immunodeficiency Virus. Berdasarkan jawaban yang diberikan tentang kepanjangan dari AIDS ada sebanyak 47 orang 87 yang menjawab
Aquired Immune Deficiency Syndrome. Berdasarkan pengetahuan tentang pengertian HIV ada sebanyak 48 orang 88,9 yang menjawab virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan akan menimbulkan AIDS. Berdasarkan pengetahuan tentang media virus HIV ada sebanyak 52 orang 96,3 yang menjawab
darah,cairan vagina, air mani. Berdasarkan pengetahuan tentang infeksi oportunistik HIV ada sebanyak 52 orang 96,3 yang menjawab Tb, radang kulit,radang jamur di
mulut. Berdasarkan pengetahuan responden tentang masa inkubasi HIV yaitu ada sebanyak 29 orang 53,7 yang menjawab 5-10 tahun, 24 orang 44,4 yang
menjawab 1-5 tahun. Berdasarkan pengetahuan responden tentang gejala-gejala tubuh yang terinfeksi HIV yaitu ada sebanyak 50 orang 92,6 yang menjawab penurunan
berat badan 10 dalam waktu singkat, demam selama 1 bulan lebih, diare kronik 1 bulan lebih, batuk 1 bulan lebih.
Berdasarkan pengetahuan responden tentang penularan virus HIV yaitu ada sebanyak 52 96,3 orang yang menjawab hubungan seks yang tidak aman,
penggunaan jarum suntik secara bergantian, transfuse darah. Berdasarkan pengetahuan responden tentang pencegahan penularan HIV yaitu 50 orang 92,6
yang menjawab menjauhi hubungan seks yang tidak aman, penggunaan jarum suntik secara bergantian, transfusi darah yang tidak steril. Berdasarkan pengetahuan
responden tentang kelompok orang yang berisiko tinggi untuk tertular yaitu ada sebanyak 52 orang 96,3 yang menjawab WPS dan pelanggannya, waria dan
pelanggannya, pengguna jarum suntik. Berdasarkan pengetahuan responden tentang pengobatan yang dapat dilakukan terhadap ODHA yaitu sebanyak 49 orang 90,7
yang menjawab pengobatan terhadap infeksi oportunistik, pengobatan terhadap
peningkatan kesehatan secara umum dan pengobatan ARV. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang Penyakit HIVAIDS
No Pertanyaan
f Persentase
1.
HIV merupakan singkatan dari apa? a. Human Immunodeficiency Virus
b. Human Immuno Virus c. tidak tahu
47 2
5 87,0
3,7 9,3
Jumlah 54
100 2.
AIDS merupakan singkatan dari apa? a. Aquired Immune Deficiency Syndrome
b. Aquired Immune Deficiency System c. tidak tahu
47 3
4 87,0
5,6 7,4
Jumlah 54
100 3.
Yang dimaksud dengan HIV? a. virus yang menyerang system kekebalan
tubuh manusia dan akan menimbulkan AIDS b. virus yang menyerang system kekebalan
tubuh manusia c. tidak tahu
48 6
88,9 11,1
Jumlah 54
100 4.
Virus HIV terdapat dalam …. a. darah,cairan vagina, air mani
b. darah c. tidak tahu
52 2
96,3 3,7
Jumlah 54
100 5.
Ketika tubuh terserang HIV maka tubuh akan rentan terkena penyakit lainnya,yaitu…..
a. tb, radang kulit,radang jamur di mulut b. tb
c. tidak tahu 52
2 96,3
3,7
Jumlah 54
100 6.
HIV membutuhkan waktu berapa lama hingga menunjukkan gejala-gejalanya?
a. 5-10 tahun b. 1-5 tahun
c. tidak tahu 29
24 1
53,7 44,4
1,9
Jumlah 54
100 7.
Yang menjadi gejala-gejala ketika tubuh sudah terinfeksi HIV adalah..
a. penurunan berat badan 10 dalam waktu
singkat, demam selama 1 bulan lebih, diare kronik 1 bulan lebih, batuk 1 bulan lebih
b. demam, diare c.tidak tahu
50 3
1 92,5
5,6 1,9
Jumlah 54
100 8.
HIV dapat menular melalui.. a. hubungan seks yang tidak aman, penggunaan
jarum suntik secara bergantian, transfuse darah b. hubungan seks yang tidak aman,
penggunaan jarum suntik secara bergantian c.tidak tahu
52 2
96,3 3,7
Jumlah 54
100 9.
Penularan HIV dapat dicegah melalui.. a. menjauhi hubungan seks yang tidak aman,
penggunaan jarumsuntik secara bergantian, transfuse darah yang steril
b. menjauhi hubungan seks yang tidak aman, penggunaan jarum suntik secara bergantian
c. tidak tahu
50 3
1 92,5
5,6 1,9
Jumlah 54
100 10. Kelompok orang yang termasuk dalam risiko
tinggi tertular HIV adalah… a. wanita pekerja seks dan pelanggannya, waria
dan pelanggannya, pengguna jarum suntik b. wanita pekerja seks dan pelanggannya,waria
dan pelanggannya c. tidak tahu
52 2
96,3 3,7
Jumlah 54
100 11. Pengobatan yang dapat dilakukan terhadap
penderita HIV adalah a. pengobatan terhadap infeksi oportunistik,
pengobatan terhadap peningkatan kesehatan secara umum dan pengobatan ARV
b. pengobatan untuk peningkatan kesehatan secara umum dan pengobatan ARV
c. tidak tahu 49
5 90,7
9,3
Jumlah 54
100
Variabel pengetahuan responden dibagi dalam 3 kategori yaitu buruk, sedang
dan baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada sebanyak 52 orang
96,3 yang memiliki pengetahuan yang baik sedangkan yang kategori sedang ada sebanyak 2 orang 3,7. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Distribusi Kategori Variabel Pengetahuan Responden tentang Penyakit AIDS
No Kategori pengetahuan
f Persentase
1 Sedang
2 3,7
2 Baik
52 96,3
Jumlah 54
100
4.2.8. Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Penyakit AIDS
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi responden terhadap penyakit AIDS adalah sebagai berikut 42 orang 77,8 menyatakan bahwa
AIDS menyatakan setuju bahwa AIDS adalah penyakit yang mematikan dan menimbulkan rasa malu. Persepsi responden tentang penyakit AIDS menyebabkan
nafsu makan hilang yaitu sebanyak 35 orang 64,8 yang menyatakan setuju. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi responden tentang
penderita AIDS akan dijauhi keluarga yaitu ada sebanyak 28 orang 51,9 menyatakan kurang setuju. Persepsi responden tentang penyakit AIDS akan
dikucilkan teman-teman yaitu 28 orang 51,9 yang menyatakan kurang setuju. Persepsi responden tentang penderita AIDS akan dicemooh masyarakat yaitu 27
orang 50 yang menyatakan kurang setuju. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.11. Distribusi Kategori Variabel Persepsi Responden tentang Penyakit AIDS
No Persepsi responden terhadap penyakit
AIDS F
Persentase 1
AIDS merupakan penyakit yang mematikan dan menimbulkan rasa malu
a. setuju b. kurang setuju
c. tidak setuju 42
8 4
77,8 14,8
7,4
Jumlah 54
100 2
AIDS membuat nafsu makan hilang a. setuju
b. kurang setuju c. tidak setuju
35 13
6 64,8
24,1 11,1
Jumlah 54
100 3
Penderita AIDS akan dijauhi keluarga a. setuju
b. kurang setuju c. tidak setuju
14 28
12 25,9
51,9 22,2
Jumlah 54
100 4
Penderita AIDS akan dikucilkan oleh teman-teman
a. setuju b. kurang setuju
c. tidak setuju 17
28 9
31,5 51,9
16,6
Jumlah 54
100 5
Penderita AIDS akan dicemooh masyarakat
a. setuju b. kurang setuju
c. tidak setuju 18
27 9
33,3 50,0
16,7
Jumlah 54
100
Variabel persepsi responden terhadap penyakit AIDS dibagi atas 3 kategori yaitu buruk, sedang dan baik. Berdasarkan persepsi responden terhadap penyakit
AIDS dapat diketahui bahwa 39 orang 72,2 berada dalam kategori buruk, 10 orang 18,5 dalam kategori sedang dan yang kategori baik hanya ada sebanyak 5
orang 9,3. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Distribusi Kategori Variabel Persepsi Responden Terhadap Penyakit AIDS
No Kategori persepsi terhadap penyakit
AIDS f
Persentase 1
Buruk 39
72,2
2 Sedang
10 18,5
3
Baik 5
9,3
Jumlah 54
100
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden melakukan pemeriksaan HIVAIDS di Puskesmas Tanjung Morawa yakni sebanyak
39 orang 72,2. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan klinik VCT yang dikunjungi No
Klinik VCT f
Persentase 1
Puskesmas Tanjung Morawa 39
72,2
2 Rumah Sakit Umum Lubuk Pakam
12 22,2
3 Lainnya RSUP Adam Malik, Pusat
Rehabilitasi 3
5,6
Jumlah 54
100
4.2.9. Deskripsi Persepsi Responden Tentang Klinik VCT 4.2.9.1. Deskripsi Pengetahuan Responden Tentang Klinik VCT
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi pengetahuan responden tentang klinik VCT yaitu sebanyak 44 orang 81,5 yang tidak tahu. Distribusi
pengetahuan tentang kegunaan klinik VCT yaitu 44 orang 81,5 yang menjawab tidak tahu. Distribusi pengetahuan reponden tentang kegiatan yang dilakukan dalam
klinik VCT yaitu sebanyak 37 orang 68,5 yang tidak tahu. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan mereka tentang orang-orang yang seharusnya
memanfaatkan klinik VCT yaitu sebanyak 37 orang 68,5 menjawab tidak tahu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.14
Tabel 4.14. Distribusi Kategori Variabel Pengetahuan tentang Klinik VCT No
Pengetahuan responden tentang klinik VCT
f Persentase 1
Yang diketahui tentang klinik VCT a. Tahu
b. kurang tahu c. Tidak tahu
6 4
44 11,1
7,4 81,5
Jumlah 54
100 2
Yang menjadi kegunaan klinik VCT adalah
a. Tahu b. Kurang tahu
c. Tidak tahu 5
5 44
9,3 9,3
81,4
Jumlah 54
100 3
Kegiatan yang dilakukan dalam klinik VCT
a. Tahu b. Kurang tahu
c. Tidak tahu 11
6 37
20,4 11,1
68,5
Jumlah 54
100 4
Orang-orang yang seharusnya memanfaatkan klinik VCT adalah
a. Tahu b. Kurang Tahu
c. Tidak tahu 13
4 37
24,1 7,4
68,5
Jumlah 54
100
Variabel persepsi responden terhadap penyakit AIDS dibagi atas 3 kategori
yaitu buruk, sedang dan baik. Berdasarkan persepsi responden terhadap penyakit AIDS dapat diketahui bahwa 48 orang 88,9 berada dalam kategori buruk, 4
orang 7,4 dalam kategori sedang dan yang kategori baik hanya ada sebanyak 2 orang 3,7. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Distribusi Kategori Variabel Pengetahuan tentang Klinik VCT No
kategori pengetahuan tentang klinik VCT
F Persentase
1 Buruk
38 70,4
2 Sedang
11 20,4
3 Baik
5 9,2
Jumlah 54
100
4.2.9.2. Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Pra tes
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi tentang informasi yang diberikan konselor sebelum testing ada sebanyak 32 orang
59,2 yang menyatakan baik. Distribusi frekuensi tentang informasi yang diberikan konselor seputar prosedur tes ada sebanyak 44 orang 81,5 yang menyatakan baik.
Distribusi frekuensi responden tentang informasi yang diberikan konselor seputar pengelolaan diri dalam menghadapi tes ada 25 orang 46,3 yang menyatakan
kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui distribusi frekuensi tentang
penjelasan yang diberikan konselor dalam menjalani hidup di masa depan yaitu sebanyak 37 orang 68,5 yang menyatakan baik. Distribusi frekuensi tentang
persepsi terhadap penguatan yang diberika konselor atas keputusan yang diambil yaitu sebanyak 42 orang 77,8 yang menyatakan baik. Distribusi frekuensi persepsi
tentang konseling yang diberikan konselor tentang seks yang aman yaitu sebanyak 45 orang 83,3 yang menyatakan baik. Demikian pula dengan distribusi frekuensi
persepsi responden tentang pemberian informed consent. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi
persepsi responden tentang kesabaran konselor dalam mendengarkan keluhan mereka yaitu sebanyak 32 orang 61,1 menyatakan kurang sabar. Distribusi
frekuensi persepsi responden terhadap kesediaan konselor memberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan yang dirasakan yaitu sebanyak 24 orang 44,4 yang
menyatakan kurang baik. Distribusi frekuensi persepsi responden tentang konselor mampu menjalin hubungan yang baik dengan klien yaitu sebanyak 26 orang 48,1
yang menyatakan kurang baik. Distribusi frekuensi persepsi responden tentang konsistensi konselor menjaga kerahasiaan status klien yaitu sebanyak 45 orang
83,3 menyatakan baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Terhadap Pra Tes No
Persepsi responden terhadap Pra Tes F
Persentase 1
Bagaimana informasi yang diberikan Konselor sebelum testing
a. baik b. kurang baik
c. tidak baik 32
21 1
59,2 38,9
1,9
Jumlah 54
100 2
Bagaimana informasi yang diberikan Konselor seputar prosedur tes
a. baik b. kurang baik
c. tidak baik 44
9 1
81,5 16,6
1,9
Jumlah 54
100 3
Bagaimana informasi yang diberikan konselor seputar pengelolaan diri dalam menghadapi
tes a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
21 25
8 38,9
46,3 14,8
Jumlah 54
100 4
Bagaimana penjelasan Konselor tentang cara bagaimana menghadapi hidup di masa yang
akan datang a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
37 16
1 68,5
29,6 1,9
Jumlah 54
100 5
Bagaimana penguatan yang diberikan oleh konselor untuk keputusan yang anda ambil?
Tes atau tidak a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
42 12
77,8 22,2
Jumlah 54
100 6
Bagaimana informasi yang diberikan Konselor tentang seks yang aman
a. baik 45
83,3
b. kurang baik c. tidak baik
9 16,7
Jumlah 54
100 7
Sebelum Menjalani tes, bagaimana penjelasan konselor tentang informed
consent a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
45 9
83,3 16,7
Jumlah 54
100 8
Bagaimana kesabaran Konselor dalam menangani dan mendengar keluhan anda
a. sabar b. kurang sabar
c. tidak sabar 12
33 9
22,2 61,1
16,7
Jumlah 54
100 9
Bagaimana dengan kesempatan yang diberikan konselor untuk menyampaikan
keluhan yang anda rasakan a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
23 24
7 42,6
44,4 13,0
Jumlah 54
100 10 Bagaimana hubungan anda dengan konselor
ketika proses pemeriksaan a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
16 26
12 22,2
48,1 29,7
Jumlah 54
100 11 Menurut anda bagaimana kerahasiaan status
anda dijaga oleh konselor a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
45 8
1 83,3
14,8 1,9
Jumlah 54
100
Variabel persepsi responden terhadap pra tes dibagi atas 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan persepsi responden terhadap pra tes dapat
diketahui bahwa 44 orang 81,5 berada dalam kategori tinggi, 10 orang 18,5 dalam kategori sedang. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.17. Distribusi Kategori Variabel Persepsi Terhadap Pra Tes No
Kategori persepsi terhadap pra tes f
Persentase 2
Sedang 10
18,5
3 Baik
44 81,5
Jumlah 54
100 4.2.9.3. Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Tes
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui distribusi frekuensi persepsi responden tentang konselor yang menganjurkan untuk tetap melakukan tes yaitu ada
sebanyak 33 orang 61,1 yang menyatakan ya. Distribusi frekuensi persepsi tentang tes dilakukan sesuai dengan prosedur yaitu sebanyak 47 orang 87 yang
menyatakan ya. Distribusi frekuensi persepsi tentang sebelum tes informasi seputar HIVAIDS di ulang kembali, 44 orang 81,5 menyatakan ya. Secara rinci dapat
dilihat pada tabel 4.18
Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Terhadap Tes No
Persepsi responden terhadap Tes f
Persentase 1
Konselor menyarankan anda untuk tetap melakukan tes
a. ya b. tidak
33 21
61,1 38,9
Jumlah 54
100 2
Tes yang dilakukan pada anda sesuai dengan prosedur
a. ya b. tidak
47 7
87,0 13,0
Jumlah 54
100 3
Sebelum tes,info seputar HIVAIDS diulang kembali
a. ya b. tidak
44 10
81,5 18,5
Jumlah 54
100
Variabel persepsi responden terhadap tes dibagi atas 3 kategori yaitu rendah,
sedang dan tinggi. Berdasarkan persepsi responden terhadap tes dapat diketahui
bahwa 2 orang 3,7 berada dalam kategori buruk, 23 orang 42,6 dalam kategori sedang dan yang kategori baik hanya ada sebanyak 29 orang 53,7 .
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.18
Tabel 4.19. Distribusi Kategori Variabel Persepsi Terhadap Tes No
Kategori persepsi Terhadap Tes f
Persentase 1
Buruk 11
20,4
2
Baik 43
79,6
Jumlah 54
100
4.2.9.4. Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Pasca Tes
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi responden tentang bagaimana cara penyampaian hasil tes ada sebanyak 38 orang 70,4 yang
menyatakan tidak baik. Persepsi responden tentang bagaimana bantuan konselor dalam membantu untuk beradaptasi dengan keadaan responden yaitu sebanyak 37
orang yang menyatakan tidak baik 68,5. Persepsi responden tentang kemampuan responden dalam menangani emosi yaitu 39 orang 72,2 yang menyatakan tidak
baik. Persepsi responden tentang dukungan yang diberikan konselor untuk menjalani hidup yaitu 35 orang 64,8 menyatakan tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi responden tentang konselor menyarankan agar keluarga turut dites ada sebanyak 35 orang
64,8 yang menyatakan tidak setuju. Persepsi responden tentang konselor mampu mengurangi kekhawatiran terhadap penyakit yaitu sebanyak 41 orang yang
menyatakan tidak baik 75,9. Persepsi responden tentang konselor memberi penjelasan dalam menangani penyakit yaitu 34 orang 62,9 yang menyatakan
tidak baik. Persepsi responden tentang konselor memberi dukungan untuk
mengurangi perilaku berisiko yaitu 36 orang 66,7 menyatakan tidak baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.19
Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Terhadap Pasca Tes No
Persepsi Terhadap Pasca Tes f
Persentase 1
Bagaimana cara penyampaian hasil tes oleh petugas kesehatan
a. baik b. kurang baik
c. tidak baik 4
12 38
7,4 22,2
70,4
Jumlah 54
100 2
Bagaimana dengan bantuan yang diberikan konselor dalam membantu
anda untuk beradaptasi dengan keadaan anda
a. baik b. kurang baik
c. tidak baik
6 11
37 11,1
20,4 68,5
Jumlah 54
100 3
Bagaimana kemampuan konselor dalam menangani emosi anda ketika
anda mengetahui status anda a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
6 9
39 11,1
16,7 72,2
Jumlah 54
100 4
Bagaimana peran Konselor dalam memberi dukungan untuk menjalani
hidup a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
6 13
35 11,1
24,1 64,8
Jumlah 54
100 5
Konselor menyarankan keluarga anda untuk memeriksakan diri
a. setuju b. kurang setuju
c. tidak setuju 8
11 35
14,8 20,4
64,8
Jumlah 54
100 6
Bagaimana kemampuan Konselor dalam mengurangi kekhawatiran anda
mengenai penyakit anda a. baik
5 9,3
b. kurang baik c. tidak baik
8 41
14,8 75,9
Jumlah 54
100 7
Bagaimana penjelasan Konselor dalam menangani penyakit
HIVAIDS a. jelas
b. kurang jelas c. tidak jelas
7 13
34 13,0
24,1 62,9
Jumlah 54
100 8
Bagaimana peran Konselor dalam mendorong anda untuk mengurangi
perilaku berisiko a. baik
b. kurang baik c. tidak baik
6 12
36 11,1
22,2 66,7
Jumlah 54
100
Variabel persepsi responden terhadap pasca tes dibagi atas 3 kategori yaitu
buruk, sedang dan baik. Berdasarkan persepsi responden terhadap pasca tes dapat diketahui bahwa 38 orang 70,4 berada dalam kategori buruk, 10 orang 18,5
dalam kategori sedang dan yang kategori baik hanya ada sebanyak 6 orang 11,1 . Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.21.
Tabel 4.21. Distribusi Kategori Variabel Persepsi Terhadap pasca tes No
kategori persepsi Terhadap Pasca Tes F
Persentase 1
Buruk 38
70,4
2
Sedang 10
18,5
3 Baik
6 11,1
Jumlah 54
100
4.2.9.5. Deskripsi Persepsi Terhadap Fasilitas Klinik VCT
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi responden terhadap jarak klinik VCT dengan tempat tinggalnya sebanyak 34 orang 63,0
menyatakan tidak jauh. Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap semua
fasilitas yang ada di klinik VCT yaitu sebanyak 32 orang 59,3 yang menyatakan kuran memadai dan 20 orang 37,0 yang menyatakan cukup memadai. Distribusi
frekuensi persepsi responden terhadap ada tidaknya ARV yaitu sebanyak 41 orang 75,9 menyatakan tidak setuju. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.22
Tabel 4.22. Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Terhadap Fasilitas Klinik
VCT No
Persepsi terhadap Fasilitas klinik VCT f
Persentase 1
Tanggapan terhadap lokasi klink VCT dengan tempat tinggal
a. Jauh
b. Cukup jauh c.
Tidak jauh 11
9 34
20,3 16,7
63,0
Jumlah 54
100 2
Tanggapan dengan fasilitas di klinik VCT a.
Memadai b.Cukup memadai
c. Tidak memadai
2 20
32 59,3
37,0 3,7
Jumlah 54
100 3.
Obat ARV tersedia di Klinik VCT a.
Setuju b.Kurang setuju
c. Tidak setuju
4 9
41 7,4
16,7 75,9
Jumlah 54
100
Variabel persepsi responden terhadap fasilitas klinik VCT dibagi atas 3
kategori yaitu buruk, sedang dan baik. Berdasarkan persepsi responden terhadap fasilitas klinik VCT dapat diketahui bahwa 36 orang 66,7 berada dalam kategori
buruk, 17 orang 31,5 dalam kategori sedang dan yang kategori baik hanya ada sebanyak 1 orang 1,9 . Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.23
Tabel 4.23. Distribusi Kategori Variabel Persepsi Terhadap fasilitas klinik VCT No
kategori persepsi Terhadap fasilitas klink VCT
f Persentase
1 Buruk
36 66,6
2
Sedang 17
31,5
3 Baik
1 1,9
Jumlah 54
100
4.2.10. Deskripsi Pemanfaatan Klinik VCT
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden memanfaatkan klinik VCT secara bervariasi, sebagiab besar memanfaatkan klinik VCT sebanyak 3
kali yaitu ada 19 orang 35,2. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.24.
Tabel 4.24. Distribusi Frekuensi Tingkat Pemanfaatan Klinik VCT No
Jumlah kunjungan penderita ke klinik VCT
f Persentase
1
4 7,4
2 1
1 1,9
3 2
7 13,0
4 3
19 35,2
5 4
9 16,7
6 5
1 1,9
7 6
3 5,6
8
7 2
3,7
9 8
2 3,7
10 9 2
3,7 11 10
1 1,9
12 11 1
1,9 13 12
2 3,7
Jumlah 54
100
4.3. Analisis Bivariat
Untuk menjelaskan hubungan variabel bebas pengetahuan dan persepsi penderita HIVAIDS tentang penyakit AIDS dan klinik VCT dengan variabel terikat
tingkat pemanfaatan klinik VCT digunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan hasil sebagai berikut :
1. Variabel persepsi terhadap penyakit AIDS ρ = 0,000, persepsi tentang klinik
VCT ρ = 0,000 menunjukkan hubungan yang secara signifikan dengan variabel tingkat pemanfaatan klinik VCT karena ρ 0,05.
2. Menurut Colton Hastono, 2001, melalui hasil uji statistik dari korelasi Pearson
dapat dilihat kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif sehingga ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Hubungan variabel persepsi responden tentang penyakit AIDS dengan
variabel tingkat pemanfaatan klinik VCT menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,744 yang berpola positif artinya semakin tinggi persepsi tentang
penyakit AIDS maka akan semakin tinggi pemanfaatan klinik VCT. b.
Hubungan variabel persepsi responden tentang klinik VCT dengan variabel tingkat pemanfaatan klinik VCT menunjukkan hubungan yang kuat r =
0,816 yang berpola positif artinya semakin tinggi persepsi tentang klinik VCT maka akan semakin tinggi pemanfaatan klinik VCT. Secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 4.25
Tabel 4.25. Hasil uji Statistik Korelasi Pearson No
Variabel Correlation
Coeffisien r
Sig ρ
1 Pengetahuan tentang penyakit AIDS
0,018 0,896
2 Persepsi tentang penyakit AIDS
0,744 0,000
3
Persepsi tentang klinik VCT 0,816
0,000 Salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk masuk pada uji analisis regresi
linier berganda, variabel numerik terutama varibel terikat harus berdistribusi normal. Apabila nilai uji statistik Kolgomorov Smirnov ρ 0,05 terutama variabel terikat,
maka data berdistribusi normal. Pada uji kolgomorov smirnov diperoleh data variabel terikat ρ = 0,001 maka data berdistribusi normal.
4.4. Analisis multivariat