BAB V PEMBAHASAN
Hasil analisis uji statistik regresi linier berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi tentang penyakit AIDS dan persepsi tentang
klinik VCT mempunyai pengaruh yang bermakna tingkat pemanfaatan klinik VCT, sedangkan perngetahuan tentang penyakit terhadap AIDS tidak berpengaruh terhadap
pemanfaatan klinik VCT.
5.1. Pengaruh Pengetahuan Tentang Penyakit AIDS dengan Tingkat Pemanfaatan Klink VCT
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, pengetahuan tentang penyakit AIDS tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat pemanfaatan klink VCT p=0,896
0,05. Hal ini tidak sejalan dengan teori Notoadmojo 2003, yang menyatakan bahwa tindakan seseorang terhadap masalah kesehatan pada dasarnya akan
dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang akan masalah tersebut. Robbins 2002, penafsiran dipengaruhi oleh karakteristik pribadi individu tersebut yang meliputi
sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan atau ekspektasi.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa tingginya pengetahuan responden adalah karena pemberian informasi yang secara terus-menerus oleh pihak
LSM dan kelompok dukungan sebaya misalnya dengan adanya Close Meeting yang dilakukan 1 X sebulan dan pembagian leaflet dan brosur kepada orang-orang yang
berisiko tinggi. Hal ini dapat dilihat ketika berkunjung ke rumah responden dan responden tersebut mengeluarkan semua brosur dan leaflet yang diberikan oleh LSM.
5.2. Pengaruh Persepsi Tentang Penyakit AIDS dengan Tingkat Pemanfaatan Klink VCT
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, persepsi tentang penyakit AIDS mempunyai pengaruh terhadap tingkat pemanfaatan klink VCT p=0,004 0,05. Hal
ini tidak sejalan dengan Khairurahmi 2008, menyatakan bahwa persepsi terhadap penyakit AIDS tidak berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan klinik VCT. Robbins
2002, penafsiran dipengaruhi oleh karakteristik pribadi individu tersebut yang meliputi sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan
pengharapan atau ekspektasi. Berdasarkan hasil wawancara, responden menyatakan bahwa masih merasa
malu dengan statusnya. Hanya sebagian kecil yang tidak malu lagi untuk mengungkapkan statusnya kepada publik. Hal ini dikarenakan orang-orang yang
terinfeksi dengan HIVAIDS sebagian besar disebabkan oleh perilaku yang menyimpang, ada juga yang mengatakan bahwa ada perubahan postur tubuh yaitu
tubuh menjadi kurus dan cekung. Ada juga responden yang masih menutupi status dari keluarga. Bahkan ketika ditanya apakah mereka dijauhi teman-teman mereka
menyatakan tidak tapi teman yang mereka maksud justru teman-teman komunitas saja. Mereka merasa risih dengan cara pandang masyarakat ketika mengetahui status
mereka. Dan mereka menyatakan bahwa seringkali masyarakat menganggap mereka sebagai sampah masyarakat.
5.3. Pengaruh Persepsi Tentang Klinik VCT Terhadap Tingkat Pemanfaatan Klinik VCT