Definisi HIV Definisi AIDS

dikutip oleh sarwono dalam Bangun 2008 persepsi masyarakat tentang sehat dan sakit dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial budaya. Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kriteria medis yang objektif berdasarkan gejala yang tampak guna mendiagnosa kondisi fisik seseorang. Perbedaan persepsi masyarakat dan petugas kesehatan inilah yang sering menimbulkan masalah dalam melaksanakan program kesehatan. Kadang-kadang orang tidak pergi berobat atau menggunakan sarana kesehatan yang tersedia sebab ia merasa tidak mengidap penyakit. Masyarakat mulai menghubungi sarana kesehatan sesuai dengan pengalaman masa atau informasi yang diperoleh dari orang lain tentang tersedianya jenis-jenis layanan kesehatan. Pilihan terhadap sarana kesehatan itu dengan sendirinya didasari atas kepercayaan atau keyakinan akan kemajuan sarana tersebut.

2.5. HIVAIDS

2.5.1. Definisi HIV

HIV atau Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS Zein, 2006. Ketika virus ini masuk ke dalam tubuh, tidak timbul gejala apa-apa sehingga orang yang terinfeksi tampak sehat dan segar, walaupun virus tersebut telah berpotensi menular kepada orang lain. Virus ini membutuhkan waktu 5-10 tahun untuk menunjukkan gejala-gejalanya seperti batuk, flu dan diare yang sulit untuk disembuhkan, selain itu tubuh akan mudah terserang penyakit lainnya Lasmadiwati, 2005. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang disebut T- Limfosit atau “sel T-4” atau disebut juga “sel CD-4” Zein, 2006. Adapun yang menjadi fungsi sel ini adalah seperti saklar yang menghidupkan dan menghentikan kegiatan sistem kekebalan tubuh Lasmadiwati, 2005. Akibatnya sel darah putih akan semakin berkurang dan lama-kelamaan sistem kekebalan tubuh melemah Yatim, 2006

2.5.2. Definisi AIDS

AIDS merupakan singkatan dari Aquired Immune Deficiency Syndrome. Syndrome berarti kumpulan gejala-gejala atau tanda-tanda penyakit, Deficiency berarti kekurangan, Immune berarti kekebalan, dan Aquired berarti diperoleh atau didapat. AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah terserang penyakit-penyakit lain yang berakibat fatal. AIDS adalah sindroma penyakit yang pertama kali dikenal pada Tahun 1981. Sindrom ini menggambarkan tahap klinis akhir dari infeksi HIV. Beberapa minggu hingga beberapa bulan sesudah terinfeksi, sebagian orang akan mengalami penyakit self-limited mononucleosis-like akut yang akan berlangsung selama 1 atau 2 minggu. Orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan tanda atau simptom selama beberapa bulan atau tahun sebelum manifestasi klinis lain muncul. Berat ringannya infeksi opportunistic atau munculnya kanker setelah terinfeksi HIV, secara umum terkait langsung dengan derajat kerusakan sistem kekebalan yang diakibatkannya Chin, 2000. Kasus pertama AIDS di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh Departemen Kesehatan Tahun 1987 yaitu pada seorang warga negara Belanda di Bali. Sebenarnya sebelum itu telah ditemukan kasus pada bulan Desember 1985 yang secara klinis sangat sesuai dengan diagnosis AIDS di mana berdasarkan hasil tes Elisa yang tiga kali diulang menyatakan positif, namun hasil tes Western Blot yang dilakukan di Amerika Serikat menyatakan hasilnya negatif sehingga tidak dilaporkan sebagai kasus AIDS. Kasus kedua infeksi HIV ditemukan pada bulan Maret 1986 di RS Cipto Mangunkusumo, pada pasien hemofilia dan termasuk jenis non-progessor, artinya kondisi kesehatan dan kekebalannya cukup baik selama 17 tahun tanpa pengobatan dan sudah dikonfirmasi dengan Western Blot, serta masih berobat jalan di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2002 Djoerban, 2010. Prevalensi HIVAIDS di Indonesia secara umum masih rendah, tetapi Indonesia sudah digolongkan sebagai Negara dengan tingkat epidemik yang terkonsentrasi concentrated level epidemic yaitu adanya lebih dari 5 pada sub populasi tertentu misalnya penjaja seks dan penyalahgunaan NAPZA Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif lainnya. Tingkat epidemik ini menunjukkan tingkat perilaku berisiko yang cukup aktif menularkan penyakit di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemik akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok berisiko dengan populasi umum Depkes RI, 2006. Menurut Yatim 2006, pada orang dewasa AIDS dapat diduga apabila terdapat paling sedikit dua gejala mayor dan paling sedikit satu gejala minor tanpa sebab imunosupresi lain yang diketahui seperti kanker, malnutrisi atau penyebab lain. Gejala mayor, antara lain : a. Penurunan berat badan lebih dari 10 dalam waktu singkat b. Demam lebih dari satu bulan intenmiten atau kontinu c. Diare kronik lebih dari satu bulan. Gejala minor, antara lain : a. Batuk lebih dari satu bulan b. Kelainan kulit dan iritasi gatal c. Herpes simplecs kulit melepuh dan terasa nyeri yang menyebar dan bertambah parah d. Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan e. Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, yang teraba di bawah telinga, leher, ketiak dan lipat paha. f. Limfadenopati generalisasi

2.5.3. Stadium HIVAIDS

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Pencegahan Terhadap Kejadian HIV Pada Kalangan LSL Di Klinik IMS Dan VCT Veteran Medan Tahun 2015

4 50 152

Hubungan Faktor Pendukung dan Faktor Penguat Pekerja Seks Komersil Dengan Pemanfaatan Klinik VCT (Voluntary Conselling Testing)Di Wilayah Kerja Puskesmas Wisata Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

2 47 176

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Bidan Praktek Swasta Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa

0 43 72

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Postpartum Terhadap Ikterus Neonatorum Di Klinik Bersalin Tutun Sehati Tanjung Morawa

7 124 49

Pengaruh Pengetahuan Dan Persepsi Penderita Hiv/Aids Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tentang Penyakit AIDS Dan Klinik VCT Terhadap Tingkat Pemanfaatan Klinik VCT Tahun 2010

5 63 94

Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Pasien Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2009

0 39 138

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Persepsi Stakeholders Tentang Pelaksanaan Kemitraan Pertolongan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

5 49 97

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

Hubungan Perilaku Pencegahan Terhadap Kejadian HIV Pada Kalangan LSL Di Klinik IMS Dan VCT Veteran Medan Tahun 2015

0 0 34