Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan Temperatur Penetrasi Cahaya Intensitas Cahaya pH Derajat keasaman DO Disolved Oxygen BOD Salinitas Kandungan Organik Substrat

2.4 Pengambilan Sampel Makrozoobenthos

Pengambilan sampel dibagi menjadi enam titik dgn cara membuat transek secara horizontal sepanjang 200 m dan dibagi menjadi tiga titik, dipinggir kiri, ditengah dan dipinggir kanan, lalu ditarik transek secara vertikal dari garis pantai sepanjang 50 m dan dibagi menjadi dua titik. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan surber net yang diletakkan di dasar perairan lalu disaring. Sampel yang didapat disortir lalu dibersihkan dengan air dan dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70 sebagai pengawet lalu diberi label. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi FMIPA USU dengan menggunakan buku identifikasi Edmonson 1963, Penak 1978 dan Dharma 1988

2.5 Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan

Pengukuran faktor fisik kimia perairan yang diukur dilakukan dengan menjadikan sampel air laut menjadi sampel komposit. Faktor fisik diukur pada setiap titik dan dirata-ratakan, hasil rata-rata menjadi nilai akhir dari faktor fisik kimia. Faktor fisik kimia perairan yang diukur mencakup:

a. Temperatur

Sampel air diambil dari dasar perairan dengan menggunakan ember. Kemudian dituang ke dalam Erlenmeyer dan diukur temperatur dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan kedalam air ± 10 menit kemudian dibaca skalanya.

b. Penetrasi Cahaya

Diukur dengan menggunakan keping secchi yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping secchi tidak terlihat, kemudian diukur panjang tali yang masuk ke dalam air.

c. Intensitas Cahaya

Diukur dengan menggunakan Lux meter yang diletakkan kearah datangnya cahaya, kemudian dibaca angka yang tertera pada Lux meter tersebut.

d. pH Derajat keasaman

Nilai pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil. Kemudian dibaca angka konstan yang tertera pada pH meter tersebut.

e. DO Disolved Oxygen

Disolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan metode Winkler, yaitu dengan memasukkan sampel air kedalam botol Winkler, kemudian dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Bagan kerja terlampir Lampiran B.

f. BOD

5 Biological Oxygen Demand Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan menggunakan metode Winkler. Sampel air diinkubasi selama lima hari pada suhu 20 o C kemudian diukur nilainya dengan metode Winkler dimana nilai BOD 5 didapat dari pengurangan DO awal – DO akhir. Bagan kerja terlampir Lampiran C.

g. Salinitas

Pengukuran salinitas dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer. Kemudian diambil sampel air sebanyak 1 tetes lalu ditetesi pada permukaan alat refraktometer, dilihat batas akhir pada skala.

h. Kandungan Organik Substrat

Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metoda analisis abu. Analisis kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir Lampiran D.

i. Kejenuhan Oksigen