Dari uji hipotesis 3 diketahui bahwa secara parsial hanya variabel struktur modal dan biaya ekuitas cost of equity berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebagai variabel
dependennya dengan menambahkan variabel kepemilikan asing sebagai variabel moderatingnya. Hal tersebut diketahui dengan melihat signifikansi p value dalam
Tabel 5.21, di mana p value kedua variabel tersebut lebih kecil dari 0.05.
5.3. Pembahasan
5.3.1. Pengaruh Struktur Modal, Biaya Ekuitas Cost of Equity dan
Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hasil regresi backward dalam model 1 menunjukkan tingkat signifikansi .000 dengan F hitung 8.723 yang berarti bahwa variabel struktur modal,
biaya ekuitas cost of equity dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh kepada nilai perusahaan. Koefisien regresi menunjukkan nilai konstanta
0.511, struktur modal 0.105, biaya ekuitas 1.198 dan pertumbuhan perusahaan 0.044, hal ini berarti setiap kenaikan 1 satuan struktur modal, 1 satuan biaya ekuitas dan 1
satuan pertumbuhan perusahaan secara simultan akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 1.858. Hasil pengujian parsial diketahui hanya struktur modal yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi struktur modal sebesar 0.104 dan nilai konstanta 0.894 dengan
signifikansi 0.000, yang berarti bahwa setiap adanya peningkatan hutang sebagai
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
sumber pendanaan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.998 satuan. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis 1
H
1
yang menyatakan bahwa struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara simultan tetapi secara
parsial hanya struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan temuan yang telah dilakukan oleh
Penelitian Dhankar dan Boora 1996 dengan judul Cost of Capital, Optimal Capital Structure and Value of Firm Empirical Study of Indian Companies yang menemukan
tidak adanya hubungan signifikan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Hasil penemuan ini konsisten dengan temuan Solihah dan Taswan 2002, yang
menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta periode tahun
1993 sampai dengan tahun 1997 atau secara tepatnya terjadi sebelum krisis moneter dan pada awal tahun terjadinya krisis moneter. Konsistensi hasil penelitian ini diduga,
pada tahun 1993 sampai tahun 1997 dan tahun 2004 sampai 2008 terjadi perubahan perekonomian di mana meningkatnya nilai rupiah terhadap kurs dollar, suku bunga
bank, tingkat inflasi sehingga berpengaruh pada peningkatan penggunaan hutang. Kebijakan hutang oleh penelitian terdahulu diukur dengan rasio dari total hutang
terhadap total ekuitas sedangkan nilai perusahaan diukur dengan rasio dari harga pasar perlembar saham terhadap nilai buku ekuitas perlembar saham. Alat analisis
yang digunakan adalah Structural Equation model. Solihah dan Taswan 2002 pengaruh kebijakan penggunaan hutang pada periode penelitian tahun 1993 sampai
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
tahun 1997 dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen, untuk dapat menghindari penggunaan investasi sia-sia
yang pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan meskipun tidak signifikan. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan temuan Hasnawati 2005, yang
menyatakan bahwa secara parsial keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan namun tidak signifikan pada 259 perusahaan di Jakarta Stock
Exchange dengan periode penelitian 2001. Tidak signifikannya hasil penelitian Hasnawati 2005 diduga, periode tahun 2001 merupakan periode setelah krisis
moneter. Namun periode penelitian yang singkat pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Stock Exchange memungkinkan hasil yang kurang mewakili keadaan
sampel yang diteliti, apalagi penelitiannya meneliti pada 259 perusahaan yang di dalamnya terdapat perbedaan karakteristik perusahaan, meskipun kebijakan hutang
oleh penelitian terdahulu diukur dengan rasio dari total hutang terhadap total ekuitas sedangkan nilai perusahaan diukur dengan rasio dari harga pasar perlembar saham
terhadap nilai buku ekuitas perlembar saham. Alat analisis yang digunakan adalah Structural Equation model. Namun hasil penelitiannya diduga sebagai dampak dari
keadaan setelah krisis moneter. Pengaruh penggunaan hutang secara positif meningkatkan nilai perusahaan namun tidak signifikan. Berdasarkan penelitian
terdahulu di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebelum dan sesudah krisis moneter antara periode tahun 1993 sampai tahun 2001 kebijakan penggunaan hutang oleh
manajemen perusahaan secara langsung dan positif meningkatkan nilai perusahaan meskipun tidak signifikan.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini juga mendukung Trade-Off Theory yang menyatakan bahwa dengan asumsi titik target struktur modal belum optimal peningkatan rasio
hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian, teori tersebut masih berlaku yang menjelaskan bahwa ketika struktur modal berada
diatas target titik optimum maka setiap peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Berdasarkan bukti empiris bahwa rata-rata penggunaan hutang pada
periode penelitian 2004 sampai dengan tahun 2008 bergerak fluktuatif yang ditunjuki oleh rasio DER dari tahun 2004 sampai tahun 2008 rata-rata sampel sebesar 5.645
tahun 2004, 6.038 tahun 2005, 5.393 tahun 2006, 5.988 tahun 2007 dan 5.339 pada tahun 2008.
Hasil penelitian ini sejalan dan memperkuat hasil temuan yang dilakukan oleh Wahyudi dan Hartini 2004, yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2003 dengan tahun 2002 sebagai komperasinya
dengan jumlah 168 perusahaan sebagai sampel. Konsistenan penelitian ini diduga, periode tahun 2005 dan 2006 keadaan perekonomian mulai kondusif sehingga setiap
penggunaan hutang sudah dapat mempengaruhi nilai perusahaan, meskipun keputusan pendanaan diukur dengan rasio dari total hutang terhadap total ekuitas
yang menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas, selanjutnya keputusan pendanaan diukur dengan
rasio dari total hutang terhadap total asset yang mengukur persentase dana yang disesuaikan oleh kreditur dalam membiayai aktiva perusahaan, lalu keputusan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
pendanaan diukur juga dengan rasio dari total hutang jangka panjang terhadap total ekuitas yang menunjukkan perbandingan antara klaim keuangan jangka panjang yang
digunakan untuk mendanai kesempatan investasi jangka panjang dengan pengembalian rate of return jangka panjang pula, keputusan pendanaan diukur juga
dengan rasio dari total hutang terhadap perkalian antara jumlah saham yang beredar dikalikan dengan closing price, sedangkan nilai perusahaan diukur dengan harga
pasar perlembar saham terhadap nilai buku perlembar saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil temuan yang telah dilakukan
oleh Sriwardany 2006, yang menyatakan bahwa struktur modal mempunyai pengaruh negatif terhadap harga perubahan harga saham, yang memberi arti bahwa
kebijakan struktur modal perusahaan yang lebih banyak menggunakan hutang maka akan terjadi penurunan harga saham pada 156 perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Jakarta periode penelitian tahun 2000 sampai tahun 2004. Inkonsistensi penelitian ini diduga keadaan perekonomian mulai kondusif sehingga setiap penggunaan hutang
sudah dapat mempengaruhi nilai perusahaan, meskipun struktur modal diukur dengan menggunakan hutang terhadap asset dan perubahan harga saham mencerminkan nilai
perusahaan. Adanya perbedaan karakteristik perusahaan lembaga keuangan khususnya bank juga menyebabkan inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya, bank
adalah lembaga keungan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi yang menghimpun dana masyarakat. Kenaikan dana masyarakat yang dihimpun akan
meningkatkan Debt to Equity Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan rata-rata Debt to Equity
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Ratio-nya 533.92-603.86. Sesuai dengan trade off theory maka dapat diambil kesimpulan bahwa struktur modal perusahaan lembaga keuangan di Indonesia belum
optimal. Periode penelitian tahun 2004 sampai tahun 2008 perekonomian secara
perlahan-lahan mulai berkembang dan secara signifikan penggunaan hutang atau kenaikan posisi hutang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, meskipun pengaruhnya
hanya sekitar 35.5-37.4 namun hasil penelitian ini bisa diprediksi bahwa kenaikan debt to equity ratio perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan.
Diduga struktur modal juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara tidak langsung, yang mana dalam penelitian ini tidak mengikutsertakan variabel tidak
langsung seperti hasil temuan yang dilakukan oleh Sugihen 2003 yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh tidak langsung negatif terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2000 dengan jumlah 98 perusahaan sebagai sampel. Struktur
modal diukur dengan menggunakan rasio dari ekuitas terhadap asset dan hutang terhadap asset, sedangkan nilai perusahaan diukur dengan menggunakan rasio dari
harga pasar perlembar saham terhadap nilai ekuitas perlembar saham. Alat analisis yang digunakan adalah dengan program aplikasi AMOS.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Pengamatan terhadap hutang, ekuitas dan asset ditunjukkan pada Tabel 5.22.
Tabel 5.22. Pengamatan Hutang, Ekuitas, Asset
Tahun Keterangan
Dalam Juta Rupiah Juta Lembar
2004 2005
2006 2007
2008
Total Debt Total Equity
Total Asset Jumlah Lembar Saham
yang Beredar Equity Pershare
Struktur Modal Pertumbuhan Perusahaan
Biaya Ekuitas Perusahaan Nilai Perusahaan
Rata-Rata Total Debt Rata-Rata Total Equity
Rata-Rata Total Aktiva Rata-Rata Jumlah Lembar
Saham yang Beredar Rata-Rata Equity Pershare
Rata-Rata Struktur Modal Rata-Rata Pertumbuhan
Perusahaan Rata-Rata Biaya Ekuitas
Perusahaan
Rata-Rata Nilai Perusahaan 787,775,230
97,511,770 885,287,000
155,805 626
8.08 0.083
2.55 1.39
23,871,977 2,954,902
26,826,879 10,339
285.81 5.64
0.29 0.077
1.29 885,168,202
993,550,059 1,221,356,152
1,402,502,188 102,298,342
128,439,453 145,665,203
159,872,275 987,466,544
1,121,989,512 1,367,021,355
1,562,374,463 171,583
188,946 180,184
219,016 596
680 808
730 8.65
7.74 8.38
8.77 0.115
0.136 0.218
0.143 3.04
4.05 3.17
2.60 1.31
1..70 2.03
1.23 26,823,279
30,107,578 37,010,792
42,500,066 3,099,950
3,892,105 4,414,097
4,844,614 29,923,229
33,999,682 41,424,890
47,344,681 11,324
13,040 12,986
15,719 273.75
298.47 339.92
308.20 6.04
5.39 5.99
5.34 0.15
0.22 0.28
0.16 0.092
0.122 0.095
0.078 1.17
1.39 1.74
1.17
Sumber: Lampiran 2, 3, 4 Total hutang tahun 2004 dibandingkan dengan total hutang tahun 2008
meningkat 78 lihat Tabel 5.23 dan diikuti dengan peningkatan nilai ekuitas yang dimiliki perusahaan tahun 2008 yang tercatat 64 dari nilai ekuitas tahun 2004.
peningkatan total asset sampai tahun 2008 diduga disebabkan adanya penambahan investasi yang dilakukan perusahaan yang ditunjukkan dengan peningkatan asset
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
tetap, tetapi persentase peningkatan asset tetap tidak sebanding dengan persentase peningkatan piutang pinjaman kepada masyarakat.
Peningkatan nilai ekuitas diduga disebabkan oleh peningkatan penjualan saham, terbukti dengan meningkatnya rata-rata jumlah saham yang beredar dengan
signifikan dari 155,805,000 lembar pada tahun 2004 menjadi 219,016,000 lembar pada tahun 2008.
Peningkatan jumlah hutang lancar meningkat diduga tambahan modal kerja yang digunakan untuk menjaga kelangsungan operasi perusahaan. Peningkatan
hutang lancar diduga berasal dari kredit pemasok, dana pihak ketiga, pinjaman bank, yang mana persentase peningkatan hutang lancar sejak tahun 2004 sampai dengan
tahun 2008 jauh lebih tinggi dari pada peningkatan hutang tidak lancar lihat Tabel 5.23.
Tabel 5.23. Pengamatan Hutang Lancar dan Hutang Tidak Lancar
Tahun Keterangan
dalam Juta Rupiah 2004
2005 2006
2007 2008
Hutang Lancar Hutang Tidak Lancar
512,053,900 275,721,331
575,359,331 695,485,041
854,949,306 981,751,532
309,808,871 298,065,018
366,406,846 420,750,656
Sumber: Lampiran 5, 6 Peningkatan jumlah hutang tidak lancar lihat Tabel 5.24 diduga disebabkan
oleh melemahnya nilai rupiah terhadap dollar dan akumulasi tunggakan bunga suku bunga yang tinggi. Melemahnya nilai rupiah terhadap dollar menyebabkan hutang
nilai rupiah terhadap dollar menjadi meningkat. Naiknya suku bunga Bank, dan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
belum naiknya pertumbuhan sektor ril mengakibatkan terjadinya pengendapan dana di industri keuangan baik bank dan lembaga keuangan bank mengakibatkan naiknya
posisi hutang perusahaan. Bukti empiris penelitian ini menemukan pengaruh secara langsung dan positif
antara struktur modal terhadap nilai perusahaan terjadi pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 meskipun pengaruh antara struktur modal terhadap nilai
perusahaan adalah lemah.
5.3.2. Pengaruh Struktur Modal, Biaya Ekuitas Cost of Equity dan