Evaluasi Program Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja oleh PT. Sarana Agro Nusantara Belawan

xxiv BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Evaluasi Program

Secara sederhana evaluasi program terdiri dari dua kata, yaitu evaluasi dan program. Kedua kata atau konsep ini jika dipisahkan memiliki arti sendiri-sendiri. Namun jika digabungkan memiliki makna yang merupakan satu-kesatuan, dalam arti tertuju ke satu fenomena atau kegiatan. Jika dikaji secara administrasi maupun manajemen, evaluasi dapat dipandang sebagai salah satu unsur atau kegiatan di sana. Berbagai unsur sekaligus kegiatan dalam konsep administrasi dan manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengerahan, pengarahan, pengawasan, dan evaluasi. Artinya, evaluasi adalah kegiatan terakhir dalam suatu proses administrasi dan manajemen. Secara khusus evaluasi dapat diartikan sebagai kegiatan menilai, dengan cara mengetahui secara rinci atas kegiatan yang telah selesai dilaksanakan Sutarto, 2001: 37. Jika kita dalami makna evaluasi atau penilaian tersebut, maka melalui evaluasi diharapkan ada kategorisasi atas suatu kegiatan. Adapun kategorisasi itu misalnya, pernyataan yang menunjukkan bahwa kegiatan itu telah terlaksana dengan baik atau tidak, dengan berhasil atau tidak, dengan efektif atau tidak. Dengan demikian hasil evaluasi menjadi masukan atas perbaikan suatu kegiatan yang sudah dilaksanakan, apakah dari segi perencanaan, pengorganisasian, pengerahan, pengarahan, sampai pada pengawasan. Melalui masukan tersebut, maka di masa mendatang diharapkan kegiatan tersebut akan dapat dilaksanakan dan menghasilkan sesuatu yang baik. xxv Selanjutnya program dapat diartikan serangkaian ketetapan tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di masa mendatang, dimana kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memecahkan satu atau beberapa masalah atau mencapai satu atau beberapa tujuan. Program juga sering dimaksudkan sebagai tindakan antisipatif terhadap suatu keadaan yang ada atau diperkirakan ada, sehingga keadaan tersebut tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kehidupan manusia Gittinger, 2005 : 195. Apa yang dikemukakan oleh Gittinger merujuk pada proses manajemen pembangunan. Pengertian yang dirumuskannya menunjukkan bahwa program tersebut memiliki sifat mengikat, dalam arti wajib dilakukan. Program tersebut merupakan pilihan terbaik dari berbagai alternatif yang dianggap tepat dalam memecahkan masalah atau mencapai tujuan. Dengan demikian program merupakan suatu keputusan yang diambil dalam rangka memecahkan suatu masalah atau mencapai suatu tujuan. Lebih lanjut Gittinger mengemukakan bahwa menetapkan suatu program merupakan alternatif terbaik untuk lebih mudah mencapai suatu tujuan atau melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian, dalam merumuskan program setidaknya terkandung beberapa komponen berikut : a. Dipahami bagaimana kondisi yang sedang berlaku. b. Dipahami masalah-masalah yang sedang ada dan mengancam. c. Dipahami kebutuhan-kebutuhan, kepentingan-kepentingan, keinginan- keinginan dan tujuan-tujuan dari kelompok sasar program. d. Tersedia data mengenai potensi, kelemahan, peluang, dan tantangan internal dan eksternal. xxvi e. Ditetapkan kondisi yang diinginkan. f. Ditetapkan target-target capaian dalam masa tertentu Gittinger, 2005: 217. Apa yang dikemukakan oleh Gittinger menunjukkan bahwa merumuskan suatu program merupakan keputusan dan jalan terbaik dalam mencapai sesuatu tujuan dan memecahkan suatu masalah. Dengan adanya program diharapkan kegiatan yang akan dilaksanakan akan lebih terarah, lebih terkonsentrasi, dan akan lebih efisien dan efektif. Adanya program menjadikan suatu kegiatan itu dapat dilaksanakan secara lebih sistematis. Sebaliknya, tanpa program maka suatu kegiatan tidak akan terorganisir, sehingga akan menghabiskan lebih banyak sumber daya. Kadariah mengemukakan bahwa program adalah seperangkat proyek-proyek yang terkoordinir. Sedangkan proyek adalah unit terkecil dari suatu kegiatan. Dengan demikian proyek adalah bagian dari program. Dalam program berbagai kegiatan diatur dari berbagai sudut, seperti kapan dilaksanakan kegiatan itu, dimana tempat kegiatan itu dilaksanakan, dan bagaimana hubungan atau koordinasi dari kegiatan- kegiatan atau proyek-proyek itu Kadariah, 2007: 23. Pengertian program yang dikemukakan oleh Kadariah lebih menekankan pada proses dan item kegiatan yang terkandung dalam program tersebut. Dengan demikian satu program kemungkinan terdiri dari banyak kegiatan yang satu sama lain terkait secara timbal balik dan merupakan satu-kesatuan yang utuh dan terpadu karena diikat oleh sifat koordinasi, dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah dibahas secara tersendiri, evaluasi dan program dapatlah kiranya kita pahami bahwa kedua konsep tersebut memiliki hubungan yang erat dan dapat xxvii disatukan menjadi satu kajian. Istilah evaluasi program menunjukkan kepada kita bahwa evaluasi tersebut ditujukan pada program. Dengan kata lain, obyek yang dievaluasi atau dinilai adalah program. Dengan demikian melalui evaluasi terhadap program tersebut diharapkan dapat diketahui bagaimana eksistensi program itu, apakah progam itu berjalan dengan baik, tepat, berhasil, efisien, efektif atau justru sebaliknya.

2.2. Pengertian Jamsostek