lxxv
5.2 Evaluasi Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja oleh PT. Sarana Agro Nusantara Belawan
5.2.1 Sosialisasi Program Jamsostek
Fenomena sosial yang berkaitan dengan pelaksanaan program Jamsostek yang dapat kita ketahui antara lain adalah, bahwa sangat jarang masyarakat Indonesia
membaca peraturan perundang-undangan. Demikian halnya dengan karyawan, biasanya jarang membaca peraturan perundang-undangan seperti halnya Undang-
Undang yang mengatur program Jamsostek. Oleh karena itu, sosialisai atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan, khususnya berkenaan dengan
pelaksanaan program Jamsostek sangatlah penting. Artinya, perusahaan tempat karyawan bekerja maupun PT. Jamsostek sebagai institusi pelaksana program
Jamsostek sangat perlu melakukan sosialisasi berkaitan dengan pelaksanaan program Jamsostek yang merupakan hak normatif hak yang diatur dan dilindungi hukum
karyawan. Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket dapat diketahui
bahwa sumber pertama informasi yang berkaitan dengan program Jamsostek yang diperoleh responden adalah perusahaan tempat mereka bekerja. Fakta seperti ini
berlaku bagi semua responden, yang berarti responden mendapatkan informasi tentang program Jamsostek untuk pertama kalinya adalah bersumber dari perusahaan
tempat mereka bekerja. Dengan kata lain, sebelum mendapat informasi tentang program Jamsostek dari PT. Sarana Agro Nusantara Belawan, semua responden
mengaku belum pernah menerima informasi tentang program Jamsostek. Data tersebut menunjukkan bahwa PT. Sarana Agro Nusantara Belawan telah
menjalankan fungsinya sebagai sumber informasi tentang program Jamsostek. Hal
lxxvi
ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang menyatakan bahwa perusahaan diwajibkan mendaftarkan karyawannya menjadi peserta program
Jamsostek, dimana sebagai langkah awal dari pelaksanaan program Jamsostek tersebut adalah sosialisasi. Melalui sosialisasi, maka karyawan akan memahami
bahwa hak mereka bukan hanya menerima gaji, melainkan juga menjadi peserta program Jamsostek dengan berbagai pelayanan yang mengikutinya.
Erat kaitannya dengan data tentang sumber pertama informasi tentang progam Jamsostek tersebut, melalui kuesioner juga diperoleh informasi, bahwa
seluruh responden menyatakan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan informasi di luar daripada PT. Sarana Agro Nusantara Belawan sebagai tempat dimana mereka
bekerja. Hal tersebut berlaku hingga saat ini. Dengan kata lain, PT. Sarana Agro Nusantara Belawan bukan hanya sebagai sumber pertama informasi tentang program
Jamsostek bagi responden, melainkan juga sebagai satu-satunya sumber informasi tentang program Jamsostek bagi mereka. Hal ini menggambarkan betapa penting dan
strategisnya perusahaan dalam rangka penyampaian informasi tentang program Jamsostek.
Melalui penyebaran angket selanjutnya juga diperoleh data bahwa seluruh responden menyatakan memahami dengan baik program Jamsostek setelah mendapat
informasi tentang program Jamsostek dari staf PT. Sarana Agro Nusantara Belawan. Dengan demikian PT. Sarana Agro Nusantara Belawan bukan berperan sebagai
sumber pertama dan satu-satunya sumber informasi tentang program Jamsostek bagi responden, melainkan juga memberikan informasi tentang program Jamsostek secara
benar sehingga keseluruhan responden menyatakan, setelah mendapat informasi tentang program Jamsostek mereka memahami secara umum tentang program
Jamsostek.
lxxvii
Melalui wawancara yang dilakukan dengan salah seorang responden diketahui, informasi tentang program Jamsostek dari staf PT. Sarana Agro Nusantara
Belawan menjadikan karyawan tersebut mengetahui tentang apa hak dan kewajiban mereka sebagai peserta program Jamsostek, bagaimana tata cara pendaftaran sebagai
peserta Jamsostek, apa kewajiban perusahaan tempat bekerja sehubungan dengan pelaksanaan program Jamsostek, dengan klinik dan rumah sakit mana PT. Jamsostek
bekerja sama atau di rumah sakit mana dan klinik mana karyawan dan keluarganya tersebut boleh mendapatkan pelayanan, dan lain-lain. Artinya, informasi tentang
program Jamsostek yang disampaikan staf PT. Sarana Agro Nusantara Belawan menjadi sesuatu yang berharga bagi mereka untuk menjadi peserta program
Jamsostek. Pertanyaan yang cukup menarik adalah, sejak kapan karyawan PT. Sarana
Agro Nusantara Belawan, yang dalam hal ini diwakili oleh 30 orang responden mendapat informasi tentang program Jamsostek. Data yang diperoleh melalui
penyebaran angket menjunjukkan bahwa semua responden menyatakan bahwa mereka mendapat informasi tentang program Jamsostek dari staf PT. Sarana Agro
Nusantara Belawan sejak mereka mulai bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Artinya, setelah mereka dinyatakan diterima sebagai karyawan dan mulai
datang ke perusahaan dalam status karyawan baru, mereka langsung diberikan informasi yang berkaitan dengan program Jamsostek.
Data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa PT. Sarana Agro Nusantara Belawan sangat menyadari betapa pentingnya program Jamsostek bagi karyawan
mereka. Perusahaan tersebut sadar, bahwa selalu ada kemungkinan karyawan mereka sakit atau mengalami kecelakaan, sehingga karyawan harus mendapatkan informasi
tentang program Jamsostek sejak dini. Bagaimanapun juga, informasi tentang
lxxviii
program Jamsostek merupakan langkah pertama dalam proses menjadikan karyawan mereka sebagai peserta program Jamsostek.
Program Jamsostek adalah program yang dinamis, dalam arti senantiasa terdapat kemungkinan perubahan, seperti perubahan tempat pelayanan kesehatan.
Aspek dinamis program Jamsostek juga berkaitan dengan saldo masing-masing peserta yang setiap bulannya diedarkan oleh PT. Jamsostek sebagai institusi
penyelenggara program Jamsostek. Oleh karena itu, sangat diperlukan media informasi yang berfungsi sebagai alat sosialisasi sehubungan dengan pelaksanaan
program tersebut. Melalui angket yang dibagikan kepada responden diperoleh data khususnya
yang berkaitan dengan perlunya media tersebut, bahwa seluruh responden menyatakan bahwa PT. Sarana Agro Nusantara Belawan menyediakan tempat atau
media informasi dalam rangka sosialisasi program Jamsostek. Dapat ditambahkan bahwa seluruh responden menyatakan, bahwa pada media yang ada, tersedia
informasi yang dianggap perlu, yang berkaitan dengan program Jamsostek. Melalui media tersebut, karyawan PT. Sarana Agro Nusantara Belawan dapat mengetahui
berbagai hal yang perlu diketahui tentang program Jamsostek. Dengan kata lain, berbagai informasi tentang pelaksanaan program Jamsostek yang dikirim oleh PT.
Jamsostek sebagai institusi penyelenggara kepada PT. Sarana Agro Nusantara Belawan oleh perusahaan kemudian diteruskan kepada karyawannya. Dalam rangka
efisiensi dan efektivitas penyampaian informasi tersebut maka pihak PT. Sarana Agro Nusantara Belawan menjadikan media tertentu sebagai alat.
Erat kaitannya dengan media informasi tentang program Jamsostek, melalui angket yang dibagikan kepada responden diperoleh data khususnya yang berkaitan
dengan jenis media yang disediakan perusahaan, bahwa tempat atau media tersebut
lxxix
adalah berupa white board. Pada media tersebut ditempel informasi yang berkaitan dengan program Jamsostek, sehingga siapa saja, termasuk karyawan baru langsung
mengetahui informasi yang penting berkaitan dengan program Jamsostek. Artinya, selain pemberian informasi secara langsung, PT. Sarana Agro Nusantara Belawan
juga menyampaikan informasi tentang program Jamsostek kepada karyawannya melalui tempat atau media tertentu, yakni berupa white board.
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Sumber Iuran sebagai
Peserta Jamsostek Pada Saat Sosialisasi Jamsostek Oleh Perusahaan No.
Umur Frekuensi
Persentase
1 Mengetahui secara menyeluruh
27 90,00
2 Mengetahui, tetapi tidak
menyeluruh 3
10,00
Jumlah 30
100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010
Pengetahuan atau pemahaman tentang program Jamsostek tentu harus mendalam, tidak sekadar tahu akan mekanisme atau yang lainnya, tetapi termasuk
masalah pembiayaan program. Data yang disajikan pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa mayoritas atau 27 orang atau 90,00 responden menyatakan mengetahui
secara menyeluruh perihal pembiayaan atau sumber yuran atas kesertaan karyawan pada program jamsostek. Mereka membuktikan pemahaman mereka dengan
menambahka keterangan bahwa untuk iuan biaya pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JK dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK
sepenuhnya ditanggung oleh pengusaha. Sedangkan iuran biaya Jaminan Hari Tua JHT 3,70 dari upah ditanggung oleh pengusaha sedangkan 2 dari upah
lxxx
ditanggung oleh karyawan. Juga dapat diketahui bahwa hanya tiga orang atau 10 responde yang menyatakan mengetahui, tetapi tidak menyeluruh. Artinya, mereka
mengetahui tetapi tidak rinci. Tidak ada responden yang menyatakan tidak mengetahui tentang sumber iuran biaya pelaksanaan program Jamsostek.
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Cukup Tidaknya Informasi Pertama
tentang Jamsostek dari Perusahaan Sebagai Bekal Mendaftarkan Diri sebagai Peserta Jamsostek
No. Umur
Frekuensi Persentase
1 Cukup
29 96,67
2 Kurang
1 3,33
Jumlah 30
100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010
Data yang disajikan pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya 29 orang atau 96,67 responden menyatakan bahwa informasi pertama tentang
program Jamsostek yang mereka terima dari perusahaan cukup menjadi bekal bagi mereka untuk mendaftarkan diri menjadi peserta Jamsostek. Hanya satu orang atau
3,33 dari responden yang menyatakan bahwa informasi tersebut masih kurang digunakan sebagai modal atau bekal untuk mendaftarkan diri menjadi peserta
program Jamsostek. Penulis tertarik atau hal tersebut, sehingga berupaya untuk mendapatkan penjelasan, dan diperoleh alas an bahwa karyawan kurangnya
informasi tersebut sesungguhnya karena dia kurang fokus dan lupa atas informasi tentang program Jamsostek yang telah disampaikan staf perusahaan. Untuk itu,
responden tersebut berupaya bertanya pada karyawan lainnya.
lxxxi
Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner diperoleh informasi bahwa seluruh responden menyatakan kesan “tertarik” terhadap program
Jamsostek setelah untuk pertama kali mendapatkan informasi tentang Jamsostek dari perusahaan tempat mereka bekerja. Tidak seorang pun responden yang memberikan
kesan kurang tertarik maupun tidak tertarik. Informasi ini mengindikasikan, bahwa selain Jamsostek itu memang diperlukan oleh perusahaan, tentu juga staf PT. Sarana
Agro Nusantara Belawan dalam melakukan sosialisasi program Jamsostek cukup baik dan komunikatif dalam memberikan informasi berkenaan dengan program
Jamsostek.
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Penting Tidak Pentingnya
Program Jamsostek bagi Mereka Setelah Mendapat Informasi dari Perusahaan
No. Penting Tidaknya
Frekuensi Persentase
1 Sangat Penting
23 76,67
2 Penting
7 23,33
Jumlah 30
100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9 dapat diketahui bahwa setelah mendapat penjelasan dalam rangka sosialisasi program Jamsostek, mayoritas
responden, tegasnya 23 orang atau 76,67 responden menyatakan program Jamsostek tersebut sangat penting bagi mereka sebagai karyawan. Sedangkan 7 orang atau
23,33 responden menyatakan bahwa program Jamsostek penting bagi mereka. Dapat ditambahkan, bahwa tidak seorang pun dari responden menyatakan yang
program Jamsostek itu kurang penting, tidak penting atau sangat tidak penting bagi
lxxxii
mereka. Selain menyatakan sangat penting dan penting, responden juga menambahkan alasan atas jawaban mereka, dimana mereka menyadari bahwa suatu
ketika karyawan dan keluarga mereka suatu saat mungkin sakit, mengalami kecelakaan, meninggal dan memasuki hari tua. Oleh karena itu pelayanan dan
santunan dana melalui program Jamsostek akan menjadi sesuatu yang sakit penting dan berharga bagi mereka dalam menghadapi peristiwa tersebut.
5.2.2 Pendaftaran Peserta Jamsostek