xxvii
disatukan menjadi satu kajian. Istilah evaluasi program menunjukkan kepada kita bahwa evaluasi tersebut ditujukan pada program. Dengan kata lain, obyek yang
dievaluasi atau dinilai adalah program. Dengan demikian melalui evaluasi terhadap program tersebut diharapkan dapat diketahui bagaimana eksistensi program itu,
apakah progam itu berjalan dengan baik, tepat, berhasil, efisien, efektif atau justru sebaliknya.
2.2. Pengertian Jamsostek
Istilah jaminan dapat dimaknai pada suatu kondisi yang pasti. Kepastian dicapai dengan cara melakukan suatu upaya dalam bentuk intervensi terhadap
kondisi yang sebelumnya tidak pasti. Kondisi yang pasti sangat diperlukan dalam mencapai sesuatu, termasuk di antaranya taraf hidup manusia.
Terdapat berbagai kelompok masyarakat di kota mengalami hidup yang penuh dengan ketidakkepastian. Mayoritas penduduk perkotaan saat ini menghadapi
dilema. Di satu sisi mereka tidak memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang memadai, sebagaimana dibutuhkan dalam memenangkan persaingan mendapatkan
pekerjaan di perkotaan. Sedangkan di sisi lain, hidup di perkotaan bagi banyak orang dianggap sebagai suatu status, gengsi, sehingga walaupun menghadapi banyak
masalah, banyak penduduk miskin perkotaan tidak mau kembali ke desa. Kondisi kehidupan kaum miskin perkotaan merupakan dampak dari urbanisasi yang
senantiasa berjalan dengan derasnya Bintarto, 2002 : 43. Apa yang dikemukakan Bintarto adalah merupakan deskripsi kehidupan
masyarakat marginal perkotaan sebagai akibat ketimpangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan. Akibatnya masyarakat dengan pendidikan dan ketrampilan
yang sangat rendah tidak tertampung di pedesaan, sehingga terjadilah urbanisasi.
xxviii
Penduduk baru perkotaan mengalami kendala dalam menghadapi suasana kehidupan di lingkungan baru tersebut, namun karena gengsi dan perasaan malu sehingga tidak
mau kembali ke pedesaan. Dalam proses kehidupan selanjutnya kelompok masyarakat seperti ini mengalami ketidakpastian, karena pendapatan keluarga tidak
pasti, sedangkan biaya hidup di perkotaan cukup tinggi. Suasana ketidakpastian mungkin pula dialami para karyawan.
Meskipun mereka memiliki sumber pendapatan yang tetap, namun jumlahnya yang relatif kecil dibandingkan dengan biaya hidup di kota mengakibatkan karyawan dan
keluarganya tidak selalu memiliki tabungan. Dalam kondisi tidak ada tabungan, sedangkan mereka sakit, mengalami kecelakaan ataupun usia tua tentu akan
menghadapi masalah serius. Dalam kondisi seperti inilah diperlukan jaminan sosial. Setiap negara memiliki sistem jaminan sosial nasional. Sistem jaminan sosial
nasional merupakan upaya sistematik dari suatu negara dalam upaya mewujudkan kesejahteraan warganya. Secara ekonomis sistem jaminan sosial nasional memiliki
dampak ekonomi yang besar, karena hal tersebut merupakan instrumen mobilisasi dana masyarakat sehingga mampu membentuk tabungan nasional yang besar pula.
Jaminan sosial tenaga kerja merupakan upaya sistematik dalam upaya mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja atau karyawan melalui pengerahan tabungan yang
bersumber dari upah karyawan dan dana perusahaan dimana tabungan tersebut dikelola oleh satu badan yang merupakan BUMN yang dikenal dengan PT.
Jamsostek Pesero Sulastomo, 2008 : 9. Lebih lanjut Sulastomo mengemukakan bahwa dengan akumulasi dana
melalui Sistem Jamina Nasional dapat diperkirakan dampak upaya sistematik tersebut sebagai berikut :
xxix
1. Penempatan dana dalam jumlah besar di bank akan berpeluang menurunkan bunga bank sehingga mendorong kegiatan pemberian
kreditinvestasi. 2. Dengan terbukanya peluang investasi, berarti membuka peluang bagi
perluasan lapangan kerja, mengurangi jumlah sektor nonformal sehingga mendorong kesertaan dalam program jaminan sosial nasional, dan
dampak penerimaan pajak juga akan meningkat. 3. Terbentuknya tabungan nasional yang besar juga akan berperan pada
kemampuan keuangan negara, kemandirian bangsa dan meningkatnya kemampuan domestik di dalam membiayai pembangunan.
Biaya pembangunan, dengan demikian juga relatif murah. 4. Di sektor kesehatan, akan terbuka peluang standarisasi, program
peningkatan mutu pelayanan kesehatan, pengendalian tarif pelayanan serta jumlahjenis serta harga obat-obat yang beredar. Selain itu, juga
berpeluang meningkatnya sarana kesehatan serta peningkatan kemampuan teknologi kedokteran di Indonesia Sulastomo, 2008: 31-32.
Salah satu dari kelompok masyarakat yang mendapat perhatian dalam sistem jaminan sosial nasional adalah tenaga kerja atau karyawan sehingga dikenal istilah
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek. Secara yuridis pengertian Jamsostek secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang No. 3 Tahun 1992
yaitu : ”Suatu perlindungan untuk tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan
sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia Sembiring,
2006 : 245”.
xxx
Pengertian Jamsostek secara resmi yang diatur dan ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 kemudian dapat diuraikan lebih rinci
sehingga ditemukan beberapa aspek dari Jamsostek tersebut, meliputi : 1.
Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal untuk tenaga kerja serta keluarganya.
2. Jamsostek merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah
menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempat mereka bekerja.
3. Dengan adanya upaya perlindungan dasar tersebut maka Jamsostek akan
memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan, sebagai pengganti atau seluruh penghasilan yang hilang.
4. Jamsostek menciptakan ketenangan kerja karena adanya upaya
perlindungan terhadap risiko ekonomi maupun sosial. 5.
Karena adanya upaya perlindungan dan terciptanya ketenangan tenaga kerja diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja dari para
karyawan. 6.
Dengan terciptanya ketenangan kerja pada akhirnya mendukung kemandirian dan harga diri manusia dalam menerima dan menghadapi
resiko sosial ekonomi www.yahoo.com Jamsostek, Jakarta diakses pada tanggal 24 September 2010 pukul 12.15.
Payaman Simanjuntak mengemukakan bahwa kehadiran Jamsostek merupakan tuntutan dari organisasi pekerja atau serikat buruh. Pada awal abad ke-
20, banyak negara di Eropa mengalami goncangan akibat pemogokan buruh industri.
xxxi
Aktivitas industri lumpuh total. Pemogokan yang dilakukan kaum buruh disebabkan tidak terpenuhinya hak-hak mereka, seperti upah yang terlalu rendah, hak berserikat
atau berorganisasi yang sering dikekang, tidak adanya jaminan pemeliharaan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua
Simanjuntak, 2002 : 2.
2. 3 Jenis-jenis Program Jamsostek
Berdasarkan uraian yang ditegaskan pada Pasal 6 Ayat 1 Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga kerja, dapat diketahui bahwa jenis-
jenis atau ruang lingkup jaminan sosial tenaga kerja meliputi : 1.
Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, 2.
Jaminan Kematian JK, 3.
Jaminan Hari Tua JHT, dan 4.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK RI, 1992 : 3. Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor : Per-24Menvi2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja ditegaskan, bahwa Jaminan Kecelakaan Kerja
JKK, terdiri dari : - Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja;
- Penggantian Upah Sementara Tidak Mampu Bekerja STMB; - Biaya perawatan medis;
- Santunan cacat tetap sebagian; - Santunan cacat total tetap;
- Santunan kematian;
xxxii
- Santunan berkala bagi yang meninggal dunia dan cacat total tetap; - Biaya rehabilitasi.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa pengobatan dan perawatan akibat kecelakaan kerja sesuai dengan biaya yang dikeluarkan olehuntuk :
1. Dokter
2. Obat
3. Operasi
4. Rontgen, laboratorium
5. Perawatan Puskesmas Rumah Sakit Umum Kelas I
6. Gigi
7. Mata
8. Jasa tabibsinshepengobatan tradisional yang mendapat izin resmi dari
instansi yang berwenang, dengan maksimum biaya Rp. 4.000.000,- Selain itu juga ditetapkan ongkos pengangkutan tenaga kerja dari tempat
kecelakaan kerja ke Rumah Sakit diberikan penggantian biaya sebagai berikut : 1.
Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan daratsungai maksimum sebesar Rp. 150.000,-
2. Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan laut maksimum sebesar Rp.
300.000,- 3.
Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan udara maksimum sebesar Rp. 400.000,-
Jaminan Kematian JK, terdiri dari : - Jaminan Kematian;
xxxiii
- Biaya pemakaman; - Santunan berkala.
Jaminan kematian dibayar sekaligus kepada Janda atau Duda atau Anak, dimana untuk santunan kematian adalah sebesar Rp. 3.000.000,- sedangkan biaya
pemakaman adalah sebesar Rp. 600.000,-. Sedangkan santunan berkala adalah sebesar Rp. 50.000,-bulan selama 24 bulan.
Jaminan Hari Tua JHT, terdiri dari keseluruhan iuran yang telah disetor beserta hasil pengembangannya. Jaminan Hari Tua dibayarkan kepada tenaga kerja
yang telah mencapai usia 55 tahun atau cacat total untuk selama-lamanya, dan dapat dilakukan :
a. Secara sekaligus apabila jumlah seluruh Jaminan Hari Tua yang harus
dibayar kurang dari Rp. 3.000.000, atau b.
Secara berkala apabila seluruh jumlah Jaminan Hari Tua mencapai Rp. 3.000.000,- atau lebih dan dilakukan paling lama lima tahun.
c. Pembayaran Jaminan Hari Tua secara berkala dilakukan atas pilihan
tenaga kerja yang bersangkutan. d.
Dalam hal tenaga kerja meninggalkan wilayah Indonesia untuk selama- lamanya, maka pembayaran Jaminan Hari Tua dilakukan sekaligus.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK, terdiri dari : - Rawat jalan tingkat pertama meliputi : pemeriksaan dan pengobatan
dokter umum dan dokter gigi, pemeriksaan diberikan tindakan medis sederhana.
- Rawat jalan tingkat lanjutan berupa pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
- Rawat Inap;
xxxiv
- Pertolongan persalinan; - Penunjang diagnostik berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi, EEG,
dan lain sebagainya. -
Pelayanan khusus berupa penggantian biaya prothese, orthose dan kacamata;
- Pelayanan gawat darurat; Berdasarkan surat keterangan dari dokter pemeriksaan dan atau dokter
penasehat PT. Jamsostek Persero menetapkan dan membayar semua biaya dan santunan paling lama 1 satu bulan sejak diterimanya pengajuan pembayaran
jaminan. Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, pembayaran santunan kematian dibayarkan kepada ahli warisnya.
Berdasarkan surat keterangan dari dokter pemeriksa dan atau dokter penasehat PT. Jamsostek Persero menetapkan akibat kecelakaan kerja dan
membayar santunan. Peserta berhak atas manfaat program Jaminan Sosial Tenaga Kerja setelah membayar iuran. Pembayaran iuran untuk bulan tertentu merupakan
jaminan untuk mendapatkan manfaat antara peserta mengalami risiko pada bulan berikutnya. Oleh sebab itu baik peserta maupun Penanggung Jawab
WadahKelompok, wajib menyetorkan iuran secara lunas kepada PT. Jamsostek Persero sesuai dengan waktu yang telah ditentukan Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia, 2006 : 4.
xxxv
2.4. Pengertian Karyawan