23 Mencari jawaban dari soal yang diberikan guru
dari berbagai macam sumber Mengerjakan soal matematika dengan cara yang
berbeda dan mengembangkan rumus yang telah ada
Pada penelitian ini, penulis mengkategorikan kreativitas belajar menjadi tiga yaitu:
1. Kreativitas belajar matematika tinggi yaitu siswa yang memperoleh nilai tes lebih dari rata-rata ditambah setengah kali simpangan baku.
2. Kreativitas belajar matematika sedang yaitu siswa yang memperoleh nilai tes antara rata-rata ditambah setengah kali simpangan baku dan rata-rata
dikurangi setengah kali simpangan baku.
3. Kreativitas belajar matematika rendah yaitu siswa yang memperoleh nilai tes kurang dari rata-rata dikurangi setengah kali simpangan baku.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang tekait dengan learning cycle 7E adalah penelitian yang dilakukan oleh Polyiem et al, 2011 dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa Siswa yang belajar dengan menggunakan Learning Cycle 7E menunjukkan peningkatan prestasi belajar yang signifikan.
Persamaan dengan penelitian ini adalah model Learning Cycle 7E, namun perbedaannya yaitu pada penelitian ini meneliti Learning Cycle 7E dengan
pendekatan Problem posing. Siribunnam and Tayraukham 2009 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa siswa yang belajar dengan
menggunakan Learning Cycle 7E, prestasi belajar ilmu pengetahuan dan sikap terhadap belajar kimia lebih tinggi daripada siswa yang belajar
dengan pembelajaran KWL dan konvensional. Persamaan dengan penelitian ini adalah tentang Learning Cycle 7E, namun perbedaannya
yaitu pada penelitian tersebut meneliti tentang Learning Cycle 7E dan
24
KWL tetapi pada penelitian ini meneliti tentang Learning Cycle 7E dengan pendekatan Problem posing.
Penelitian yang terkait dengan problem posing yaitu penelitian yang dilakukan oleh Cankoy 2010 menyimpulkan bahwa siswa yang diberikan
pembelajaran problem posing based problem solving lebih baik dari pada siswa yang diberikan pembelajaran problem solving. Persamaan dengan
penelitian ini adalah tentang problem posing, namun perbedaannya yaitu pada penelitian tersebut meneliti tentang problem posing based problem
solving tetapi pada penelitian ini meneliti tentang Learning Cycle 7E dengan pendekatan Problem posing. Muchtadi 2012 dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan problem posing setting kooperatif memberikan prestasi belajar yang lebih
baik dari pada pembelajaran matematika dengan pendekatan problem posing tanpa setting kooperatif. Persamaan dengan penelitian ini adalah
tentang problem posing, namun perbedaannya yaitu pada penelitian tersebut meneliti tentang problem posing setting kooperatif tetapi pada
penelitian ini meneliti tentang Learning Cycle 7E dengan Problem posing.
Penelitian yang terkait dengan kreativitas yaitu penelitian yang dilakukan oleh Uyung Dwi Rahayu 2009 dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa siswa dengan kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan kreativitas
sedang dan rendah. siswa dengan kreativitas sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada rendah. Sedangkan penelitian
Satrio Wicaksono Sudarman 2012 dalam penelitiannya juga menyimpulkan bahwa siswa kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar
matematika yang lebih baik daripada siswa dengan kreativitas sedang dan rendah. Penelitian tersebut sesuai dengan penelitian ini karena pada
variabel bebasnya sama yaitu kreativitas belajar, namun perbedaannya terletak pada model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran
25
pada penelitian Wicaksono Sudarman tersebut adalah model RME dengan problem solving, sedangkan penelitian ini menggunakan model Learning
Cycle 7E dengan pendekatan Problem posing.
C. Kerangka Berpikir 1. Kaitan antara model pembelajaran dengan prestasi belajar.