Uji Prasyarat Eksperimen METODE PENELITIAN

47 Dalam penelitian ini butir angket dikatakan konsisten jika xy r ≥ 0,3 dan jika xy r 0,3 maka dikatakan tidak konsisten dan harus direvisi atau dibuang. c. Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini digunakan rumus alpha. Rumus alpha tersebut adalah sebagai berikut :                   2 t 2 i 11 s s 1 1 n n r Keterangan : 11 r : koefisien reliabilitas instrumen n : banyaknya butir instrumen 2 i s : variansi butir ke-i, i =1, 2,…,n 2 t s : variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba Budiyono, 2003 : 70 Menurut Budiyono 2003; 72 hasil pengukuran yang mempunyai koefisien reliabilitas 0,70 atau lebih cukup baik nilai kemanfaatnya dalam arti instrumennya dapat dipakai untuk melakukan pengukuran.

H. Uji Prasyarat Eksperimen

Persyaratan Eksperimen dalam penelitian ini adalah sampel memiliki kemampuan yang seimbang sehingga perlu dilakukan uji keseimbangan. Data yang digunakan adalah nilai Ulangan Akhir Semester 1 mata pelajaran matematika. Uji keseimbangan dalam menggunakan uji Anava satu jalan. 48 Sebelum dilakukan perhitungan uji Anava satu jalan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis variansi yaitu untuk mengetahui bahwa ketiga sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. 1. Uji Prasyarat Analisis Variansi Satu Jalan Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas digunakan uji Liliefors. 1 Hipotesis H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2 Taraf signifikan :  = 5 3 Statistik uji: = | − | dengan: z i = s X x i  Fz i = P Zz i ; ZN 0,1 Sz i = proporsi cacah Zz i terhadap seluruh z 4 Daerah kritik : DK ={LLL ;n } 5 Keputusan Uji H ditolak jika LDK H diterima jika L  DK Budiyono, 2009: 170 49 b. Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk uji homogenitas ini digunakan uji Bartlett, dengan prosedur sebagai berikut : 1. Hipotesis H : 2 2 3 2 2 2 1 .... k         populasi homogen 1 H : tidak semua variansi sama populasi tidak homogen 2. Statistik Uji   log f - RKG log f c 303 . 2 2 j 2 j s  dengan: 2  ~ 2  K – 1 k = Banyaknya populasi = Banyak sampel f = Derajat kebebasan untuk RKG = N – k 1 n s untuk kebebasan Derajat f j 2 j j    j = 1, 2,…,k N = Banyaknya seluruh nilai ukuran j n = Banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j c =              j 1 j f 1 1 - k 3 1 1 50 RKG =             2 j ss 1 j n j n 2 j X 2 j X j SS ; j f j SS 3. Taraf Signifikansi :  = 0,05 4. Daerah Kritik : DK =   1 ; 2 2 2 |   k     5. Keputusan Uji : DK jika ditolak H 2  obs  6. Kesimpulan : a Populasi-populasi homogen jika H o diterima b Populasi-populasi tidak homogen jika H o ditolak Budiyono, 2009:174-177 2. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan dilakukan untuk menguji tiga rerata populasi kelas ekperimen 1, eksperimen 2 dan kelas kontrol apakah mempunyai kemampuan yang seimbang. Untuk uji keseimbangan digunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama terhadap nilai Matematika Ulangan Akhir Semester 1 tahun pelajaran 20132014. Adapun model untuk data pada populasi pada analisis anava satu jalan dengan sel tak sama adalah: Adapun model untuk data pada populasi pada analisis anava satu jalan dengan sel tak sama adalah: X ij = + j + ij dengan : X ij = data ke-i pada perlakuan ke-j = rerata dari seluruh data j = j – = efek perlakuan ke-j pada variabel terikat 51 = − = deviasi data terhadap rerata populasinya yang beristribusi normal dengan rerata 0. i = 1, 2, 3, … ,n j ; j = 1, 2, 3, …, k k = cacah populasi cacah perlakuan, cacah klasifikasi Langkah-langkah uji keseimbangan sebagai berikut: a. Hipotesis : H : 1 = 2 = 3 populasi memiliki kemampuan awal yang sama H 1 : 1 = 2 atau 1 = 3 atau 2 = 3 populasi tidak memiliki kemampuan awal yang sama b. Taraf signifikansi :  = 5 c. Komputasi Berikut perhitungan komputasi yang akan dilakukan: = ∑ , − = ∑ − dan = ∑ , − ∑ Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besar-besaran 1, 2, dan 3, sebagai berikut. 1 = 2 = ∑ , 3 = ∑ Berdasarkan besaran-besaran itu, JKA, JKG, dan JKT, diperoleh dari: JKA = 3-1 JKG = 2-3 JKT = 2-1 52 Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat itu adalah: dkA = k-1 dkG = N-K dkT = N-1 Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh rerata kuadrat berikut: = = d. Statistik Uji Statistik uji yang digunakan adalah: = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi f dengan derajat kebebasan k-1 dan N-k. e. Daerah kritsis = : , f. Rangkuman Analisis Sebaiknya hasil-hasil komputasi disajikan dalam tabel rangkuman analisis variansi dengan format berikut. Tabel.3.5 Rangkuman Analisis Variansi Sumber JK DK RK F obs Perlakuan JKA k-1 RKA F tabel Galat JKG N-k RKG - - TOTAL JKT N-1 - - - g. Keputusan Uji H ditolak jika harga statistik uji F berada di dalam daerah kritis F  DK, H diterima jika harga statistik uji F berada di luar daerah kritis F  DK. Jika H ditolak berarti populasi mempunyai 53 rataan yang tidak sama populasi tidak seimbang, jika H diterima berarti populasi mempunyai rataan yang sama populasi seimbang. Budiyono, 2009: 198

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisa data yang digunakan adalah Anava dua jalan. Dua faktor yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek kolom, serta kombinasi efek baris dan efek kolom terhadap prestasi belajar adalah faktor A model mengajar dan faktor B kreativitas. Teknik analisis data ini digunakan untuk menguji semua hipotesis yang telah dikemukakan. Sebelum dilakukan perhitungan uji Anava dua jalan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis variansi dua jalan yaitu untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. b. Uji Prasyarat Analisis Variansi dua Jalan Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan metode Lilliefors dengan langkah-langkah yang sama pada uji normalitas yang digunakan dalam uji prasyarat Anava satu jalan pada uji prasyarat eksperimen. b. Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Prosedur uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett adalah sebagai berikut : Prosedur uji homogenitas hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan uji Bartlett seperti pada langkah uji homogenitas yang digunakan sebagai prasyarat Anava satu jalan. 54 2. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini digunakan uji hipotesis analisis variansi dua jalan seltak sama 3 x 3. Uji hipotesis yang dilakukan sebagai berikut: a. Model Data ijk ij j i ijk X           Keterangan : X ijk = data amatan ke-k pada baris ke-i kolom ke-j.  = rerata dari seluruh data amatan rerata besar. α i = µ i. – µ = efek baris ke-i pada variabel terikat β j = µ. j – µ = efek kolom ke-j pada variabel terikat  ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat.  ijk = deviasi data amatan terhadap rerata populasi  ij yang berdistribusi normal dengan rataan 0 i = 1, 2, 3 dengan : 1 = Model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan problem Posing 2 = Model pembelajaran Learning Cycle 7E 3 = Model pembelajaran langsung j = 1, 2, 3 dengan : 1 = kategori kreativitas belajar matematika tinggi 2 = kategori kreativitas belajar matematika sedang 3 = kategori kreativitas belajar matematika rendah k = 1, 2, …, n ij ; n ij = banyak data amatan pada sel ij b. Hipotesis H 0A :  i = 0 untuk setiap i= 1, 2, 3. tidak terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat 55 H 1A : paling sedikit ada satu  i yang tidak nol terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H oB :  j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3. tidak terdapat perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 1B : paling sedikit ada satu  j yang tidak nol terdapat perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 0AB :  ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3. dan j = 1, 2, 3. tidak terdapat interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1AB : paling sedikit ada satu  ij yang tidak nol terdapat interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat c. Komputasi 1 Komponen jumlah kuadrat n ij = banyaknya data amatan pada sel ij h n = rataan harmonis frekuensi seluruh sel   j i ij n pq 1 N = banyaknya data seluruh amatan ijk k ijk k ijk ij n X X SS 2 2           = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij AB = rataan pada sel ij   j ij i AB A = jumlah rataan pada baris ke – i   i ij j AB B = jumlah rataan pada kolom ke – j   j i ij AB G = jumlah rataan semua sel Sedangkan rumus untuk mencari komponen JK sebagai berikut: 56 1 = pq G 2 4 =  j i p B 2 2 =  j i j i SS 5=  j i j i AB 2 3 =  i i q A 2 2 Jumlah kuadrat JKA = n h [3-1] JKB = n h [4-1] JKAB = n h [1+5 – 3 - 4] JKG = 2 JKT = JKA +JKB + JKAB + JKG 3 Derajat Kebebasan dk dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkAB = p – 1 q – 1 dkG = N – pq dkT= N–1 4 Rerata kuadrat RKA = dkA JKA RKB = dkB JKB RKAB = dkAB JKAB RKG = dkG JKG d. Statistik Uji 57 F a = RKG RKA F b = RKG RKB F ab = RKG RKAB e. Daerah Kritik Daerah kritik untuk F a , DK a ={F | FF ;p -1, N – pq } Daerah kritik untuk F b , DK b ={F | FF ;q -1, N – pq } Daerah kritik untuk F ab , DK ab ={F| FF ;p -1q -1 N – pq } f. Rangkuman Uji g. Keputusan uji ditolak jika terletak di daerah kritis. Budiyono, 2009: 229-231 Tabel 3.6 Rangkuman Analisis variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber JK dk RK F obs F  Keputusan uji Baris A JKA dkA RKA F a F H 0A ditolak diterima Kolom B JKB dkB RKB F b F H 0B ditolak diterima Interaksi AB JKAB dkAB RKAB F ab F H 0AB ditolak diterima Galat JKG dkG RKG - - Total JKT dkT - - - Keterangan :F adalah nilai F yang diperoleh dari Tabel Budiyono, 2009: 228–231 3. Uji Komparansi Ganda Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesa nol ditolak. Untuk uji lanjutan setelah analisis variansi digunakan metode Scheffe karena 58 metode tersebut akan menghasilkan beda rerata dengan tingkat signifikansi yang kecil. a. Statistik Uji 1 Komparasi rerata antar baris Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar baris adalah: H : µ i. = µ j. Uji scheffe’ untuk komparasi rerata antar baris adalah:               . . 2 . . . . 1 1 j i j i j i n n RKG X X F Keterangan: . . j i F  : nilai F obs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j .i X : rerata pada baris ke-i .j X : rerata pada baris ke-j RKG : rerata kuadrat galat dari perhitungan analisis variansi n i. : ukuran sampel baris ke-i n j. : ukuran sampel baris ke-j dengan daerah kritik DK = { F│ F p-1 pq N p F   ; 1 ;  } 2 Komparasi rerata antar kolom Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar kolom adalah: H : µ. i = µ. j Uji scheffe’ untuk komparasi rerata antar kolom adalah:               j i j i j i n n RKG X X F . . 2 . . . . 1 1 59 Keterangan: j i F . .  : nilai F obs pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j i X . : rerata pada kolom ke-i j X . : rerata pada kolom ke-j RKG : rerata kuadrat galat dari perhitungan analisis variansi n .i : ukuran sampel kolom ke-i n. j : ukuran sampel kolom ke-j dengan daerah kritik DK = { F│ F q-1 pq N p F   ; 1 ;  } 3 Komparasi rerata antar sel pada baris yang sama Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar sel pada baris yang sama adalah: H : µ ij = µ ik Uji scheffe’ untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang sama adalah: F ij-ik =             ik ij ik ij n n RKG X X 1 1 2 Keterangan: F ij-ik : nilai F hit pada pembandingan rerata pada sel ij dan rerata pada sel ik ij X : rerata pada sel ij ik X : rerata pada sel ik RKG : rerata kuadrat galat dari perhitungan analisis variansi n ij : ukuran sel ij n ik : ukuran sel ik dengan daerah kritik DK = { F F pq-1F α:pq-1,N-pq } 60 4 Komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama Hipotesis nol yang diuji pada komparasi rerata antar sel kolom yang sama adalah: H : µ ij = µ kj Uji scheffe’ untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah:               kj ij kj ij kj ij n n RKG X X F 1 1 2 Keterangan: kj ij F  : nilai F obs pada pembandingan rerata pada sel ij dan rerata pada sel kj ij X : rerata pada sel ij kj X : rerata pada sel kj RKG : rerata kuadrat galat dari perhitungan analisis variansi n ij : ukuran sel ij n kj : ukuran sel kj dengan daerah kritis DK = { F │F pq-1 pq N pq F   ; 1 ;  } Budiyono, 2009 : 215-217 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION, INKUIRI TERBIMBING DAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN BLORA.

0 0 12

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation) MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SMP MTs - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 3

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation) MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SMP MTs - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation) MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SMP MTs - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 24

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation) MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SMP MTs - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 54

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation) MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SMP MTs - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP, DISCOVERY LEARNING DAN PBL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN NGAWI PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA | Kurniaw

0 0 14

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROBLEM POSING DENGAN TEKNIK LEARNING CELL PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA PADA SISWA SMP KELAS VIII DI KABUPATEN SUKOHARJO | Supriyanti | 4827 10605 1 SM

0 0 10

EKSPERIMENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7E DENGAN PROBLEM POSING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN MESUJI LAMPUNG | Setiawan | 5327 11553 1 SM

0 1 11

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR TERHADAP PRESTASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA SURAKARTA - UNS Institutiona

0 0 21