5
matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi contextual problem kemudian siswa akan mengidentifikasi masalah,
mencari informasi untuk menyelesaikan masalah melalui proses penyelidikan dan siswa diminta untuk membuat atau mengajukan masalah dengan solusi
pemecahan masalahnya.
Slameto 1995: 54 mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kreativitas. Mayesky Kemple and
Nissenberg, 2006: 67 mengatakan bahwa kreativitas merupakan hal yang pokok dalam pendidikan seorang anak karena akan mampu menentukan masa depan
dari anak tersebut. Akan tetapi, dalam bidang pendidikan kreativitas dan proses kreatif kurang begitu diperhatikan dalam pembelajaran. Guilford Utami
Munandar, 2012: 8 memberikan perhatian terhadap masalah kreativitas dalam pendidikan, menyatakan bahwa pengembangan kreativitas ditelantarkan dalam
pendidikan formal, padahal amat bermakna bagi perkembangan potensi anak secara utuh. Dalam pembelajaran lebih ditekankan pada hafalan dan mencari satu
jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan, sedangkan proses pemikiran tinggi termasuk kreativitas jarang dilatih sehingga siswa tidak berdaya
jika dituntut untuk memecahkan masalah yang memerlukan cara-cara baru.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, model
pembelajaran Learning Cycle 7E dengan pendekatan Problem Posing, Learning Cycle 7E atau model pembelajaran langsung?
2. Manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang atau rendah?
3. Pada masing–masing kategori kreativitas belajar matematika siswa tinggi, sedang dan rendah, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika
6
lebih baik, model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Problem Posing, Learning Cycle 7E atau model pembelajaran langsung?
4. Pada masing–masing penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Problem Posing, Learning Cycle 7E atau model pembelajaran
langsung, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang atau
rendah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika
lebih baik, model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Problem Posing, Learning Cycle 7E atau model pembelajaran langsung.
2. Untuk mengetahui manakah yang prestasi belajarnya lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang atau rendah.
3. Untuk mengetahui pada masing–masing kategori kreativitas belajar matematika siswa tinggi, sedang dan rendah, manakah yang memberikan
prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang diberi model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Problem Posing, Learning Cycle
7E atau model pembelajaran langsung.
4. Untuk mengetahui pada masing–masing penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan Problem Posing, Learning Cycle 7E atau model
pembelajaran langsung, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi,
sedang atau rendah.
D. Manfaat Penelitian