76
signifikansi
=0,05 ada perbedaan rerata prestasi belajar matematika siswa yang diberi model Learning Cycle 7E dengan
rerata prestasi belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran langsung.
b. Komparasi rerata antar kolom
Hasil perhitungan uji rerata antar kolom dengan taraf signifikansi
05 ,
disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Komparasi rerata antar kolom
H F
hit
2 F
0,5;2,275
Keputusan Uji
µ.
1
= µ.
2
84,996 6,057
H ditolak
µ.
1
= µ.
3
250,690 6,057
H ditolak
µ.
2
= µ.
3
56,902 6,057
H ditolak
dengan: µ.
1
: rerata prestasi belajar matematika siswa pada populasi siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika tinggi
µ.
2
: rerata prestasi belajar matematika siswa pada populasi siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika sedang
µ.
3
: rerata prestasi belajar matematika siswa pada populasi siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika rendah
Berdasarkan hasil perhitungan uji komparasi rerata antar kolom yang tersaji pada tabel 4.7 diperoleh F
.1-.2
= 84,996, F
.1-.3
= 250,690, F
.2-.3
= 56,902 dan DK = {F│F 6.057} sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada uji komparasi ganda antara kolom 1 dan kolom 2 diperoleh F
.1- .2
= 84,996 dan 2F
0,05,2,275
= 6,057, ternyata F
.1-.2
2F
0,05,2,275
sehingga F
.1-.2
DK dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti pada
tingkat signifikansi
=0,05 ada perbedaan rerata prestasi belajar matematika siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika
77
tinggi dengan rerata siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika sedang.
2. Pada uji komparasi ganda antara kolom 1 dan kolom 3 diperoleh F
.1- .2
= 250,690 dan 2F
0,05,2,275
= 6,057, ternyata F
.1-.2
2F
0,05,2,275
sehingga F
.1-.3
DK dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti pada
tingkat signifikansi
=0,05 ada perbedaan rerata prestasi belajar matematika siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika
tinggi dengan rerata siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika rendah.
3. Pada uji komparasi ganda antara kolom 1 dan kolom 3 diperoleh F
.2- .3
= 56,902 dan 2F
0,05,2,275
= 6,057, ternyata F
.2-.3
2F
0,05,2,275
sehingga F
.2-.3
DK dengan demikian H ditolak. Hal ini berarti pada
tingkat signifikansi
=0,05 ada perbedaan rerata prestasi belajar matematika siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika
sedang dengan rerata siswa yang memiliki kreativitas belajar matematika rendah.
E. Pembahasan Hasil Analisa Data 1. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa “Prestasi belajar matematika siswa pada model Learning Cycle 7E dengan
pendekatan Problem posing lebih baik daripada model Learning Cycle 7E dan pembelajaran langsung. Prestasi belajar matematika siswa pada model
Learning Cycle 7E lebih baik daripada pembelajaran langsung”.
Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama untuk efek utama faktor A model pembelajaran diperoleh nilai statistik uji
F
a
= 37,282 dan F
0,05,2,275
= 3,029, ternyata F
a
F
0,05,2,275
, sehingga F
a
∈ DK dengan demikian H
0A
ditolak. Karena H
0A
ditolak maka perlu dilakukan