Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

32 membantu mengamati keterlibatan anak dalam proses pembelajaran yang berhubungan dengan kemampuan motorik kasar. Adapun aspek yang akan diamati dari kemampuan motorik kasar dalam penelitian ini meliputi kemampuan berlari, teknik gerak lengan, dan teknik gerak kaki. 4. Refleksi Refleksi atau peristiwa perenungan adalah langkah mengigat kembali kagiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa Suharsimi Arikunto 2010: 19. Refleksi dilakukan pada akhir tiap siklus dan berdasarkan refleksi inilah dapat diketahui apakah tindakan yang diberikan sudah sesuai dengan harapan peneliti serta untuk mengetahui apakah diperlukan atau tidaknya tindakan siklus selanjutnya. Data yang telah diperoleh pada pada lembar instrumen observasi dianalisis kemudian peneliti bersama kolaborator melakukan refleksi terhadap hasil observasi yang bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi serta segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan. Refleksi ini juga bertujuan untuk menyusun rencana tindakan perbaikan untuk tindakan siklus selanjutnya apabila diperlukan. 33

F. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan Suharsimi Arikunto 2010: 175. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah antara lain. 1. Obsevasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mengamati kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal yang akan diamati dan diteliti. Observasi yang dilakukan guru untuk memantau siswa. Dalam pengamatan ini menggunakan lembar observasi tentang kemampuan motorik kasar anak dalam bermain permainan lari bolak balik memindahkan benda. Pengamatan yang dilakukan adalah seberapa besar kemampuan anak dalam berlari serta posisi teknik gerak lengan dan teknik gerak kaki saat berlari. 2. Dokumentasi Pada saat pelaksanaan tindakan hasil kegiatan di dokumentasikan agar terlihat jelas pelaksanaan tindakan ini yaitu dalam bentuk foto hasil penelitian, pengambilan foto diambil pada saat kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis 34 sehingga lebih mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2002: 136. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah bentuk check list. Check list merupakan daftar pedoman observasi yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengamati aspek apa saja yang akan diobservasi, berisikan daftar aspek yang akan diobservasi, sehingga tugas sebagai observer tinggal memberi tanda √ pada bagian yang diobservasi. Check list yang telah dibuat dilakukan terhadap anak dalam indikator kemampuan anak dalam melakukan gerakan berlari dengan melihat teknik gerak lengan dan teknik gerak kaki saat anak mempraktikan kegiatan lari bolak balik memindahkan benda. Dalam penelitian tindakan kelas ini instrumen yang digunakan adalah lembar observasi pada saat kegiatan. Lembar observasi bertujuan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan permainan lari bolak balik memindahkan benda untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak usia SD. Observasi dilakukan untuk memantau jalannya proses belajar mengajar, dengan menggunakan lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar, sehingga tergambar aktivitas guru dan anak selama kegiatan mengajar berlangsung. Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi pembelajaran motorik kasar. Lembar observasi digunakan peneliti sebagai pedoman ketika melakukan pengamatan untuk mendapatkan data yang akurat dalam pengamatan. Melalui data tersebut peneliti dapat melihat 35 apakah pengetahuan tentang gejala anak sudah mengalami peningkatan atau belum. Lembar obeservasi diisi berdasarkan pada aktivitas anak saat melakukan kegiatan pembelajaran. Anak yang sudah mampu memenuhi kriteria dengan baik diberikan skor tiga, anak yang mampu memenuhi kriteria sedang diberikan skor dua, dan anak yang kurang mampu memenuhi kriteria atau rendah diberikan skor satu. Adapun instrumen kisi- kisi, instrumen lembar observasi dan rubrik penilaian yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Variabel Sub variabel Indikator Kemampuan Motorik Kasar Kemampuan Berlari Teknik Gerak Lengan dan Teknik Gerak Kaki Tabel 2. Instrumen Oservasi Kemampuan Lari No Inisial Nama Kemampuan Berlari Keterangan 3 2 1 Keterangan : Cepat : 3 Tiga Kurang Cepat : 2 Dua Belum Cepat : 1 Satu Tabel 3. Instrumen Observasi Teknik Gerak Lengan No Inisial Nama Teknik Gerak Lengan Keterangan 3 2 1 36 Keterangan : Mampu : 3 Tiga Kurang Mampu : 2 Dua Belum Mampu : 1 Satu Tabel 4. Instrumen Observasi Teknik Gerak Kaki No Inisial Nama Teknik Gerak Kaki Keterangan 3 2 1 Keterangan : Mampu : 3 Tiga Kurang Mampu : 2 Dua Belum Mampu : 1 Satu Tabel 5. Rubrik Penilaian Kemampuan Berlari Skor Deskripsi Keterangan 3 Apabila anak dapat melakukan sesuai instruksi guru dan anak dapat berlari dengan waktu sangat singkat dengan posisi badan saat berlari condong kedepan. Anak dapat berlari dengan cepat dan melaksanakan instruksi guru dengan benar. 2 Anak kurang mampu berlari dengan waktu yang ditetapkan tetapi posisi badan saat berlari condong kedepan. Anak dapat lari tetapi waktu yang diperlukan lebih lama dalam melakukan kegiatan. 1 Apabila anak belum mampu mengikuti instruksi guru. Anak belum mau mengikuti kegiatan sesuai instruksi guru. Tabel 6. Rubrik Penilaian Teknik Gerak Lengan Skor Deskripsi Keterangan 3 Apabila anak mampu menekuk lengan dengan siku tertekuk di 90 derajat dan gerakan ayunan yang Anak yang pola gerakannya menekuk siku lengan kurang dari 90 derajat dan saat berlari sesuai dengan istruksi yang diberikan oleh guru dengan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN LARI BOLAK-BALIK PADA SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Al Fatah, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Tradisional Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Al Fatah, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENCRAK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Encrak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ii Keden Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENCRAK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Encrak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ii Keden Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL (ENGKLEK) DI RA AL-HIDAYAH BALEENDAH.

0 4 37

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi Sribit Delanggu Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi Sribit Delanggu Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 4 18

UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN ANAK MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK-BALIK DI TK B RA CHOIRUL FIKRI NGEMPLAK SLEMAN.

2 17 117

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUCING-KUCINGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TKIT AR-RAIHAN.

14 396 146