54
2.5. Kerangka Berfikir
Komitmen Organisasi merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling mendorong reinforce antara satu dengan yang lain. Karyawan yang
komit terhadap organisasi akan menunjukkan sikap dan perilaku yang positif terhadap lembaganya, karyawan akan memiliki jiwa untuk tetap membela
organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen
karyawan terhadap organisasinya adalah kesetiaan karyawan terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta
mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai keputusan. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki
sense of belonging bagi karyawan terhadap organisasi. Komitmen organisasi adalah karakteristik pekerja yang diharapkan
dalam organisasi, yang secara umum didefinisikan sebagai keterkaitan antara individu-individu dan organisasi yang dicirikan oleh keterlibatan para
pekerja, upaya dan loyalitas organisasi. Loyalitas individu terhadap organisasi mendorong percepatan pencapaian sasaran organisasi. Komitmen
Organisasi bisa diterapkan dengan baik apabila variabel yang mendukung mempengaruhi sekali. Variabel yang di teliti disini yaitu budaya organisasi,
gaya kepemimpinan, dan kompensasi. Budaya organisasi merupakan pola pemikiran, perasaan dan tindakan
dari suatu kelompok sosial yang membedakan dengan kelompok sosial yang lain. Budaya organisasi juga merupakan salah satu variabel penting bagi
55
seorang pemimpin, karena budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai yang diakui dan menjadi pedoman bagi pelaku anggota organisasi. Budaya
organisasi sebagai hasil kesepakatan bersama akan menjadikan anggota organisasi tersebut mempunyai rasa tanggung jawab dalam
mengimplementasikan aspek-aspek penting budaya organisasi tersebut. Hal ini akan mendorong timbulnya itikad baik atau komitmen anggota terhadap
organisasi yang menaunginya. Gaya kepemimpinan berkenaan dengan cara–cara yang digunakan
oleh manajer untuk mempengaruhi bawahannya. Gaya Kepemimpinan merupakan Norma perilaku yang digunakan seorang manajer pada saat ia
mempengaruhi perilaku bawahannya. Jika kepemimpinan tersebut terjadi pada suatu organisasi formal tertentu, di mana para manajer perlu
mengembangkan karyawan, membangun iklim motivasi, menjalankan fungsi-fungsi manajerial dalam rangka menghasilkan kinerja yang tinggi
dan meningkatkan kinerja perusahaan, maka manajer perlu menyesuaikan gaya kepemimpinannya. Pemimpin adalah pemain utama yang menentukan
berhasil atau tidaknya suatu organisasi. Pemimpin dapat memberikan pengaruh dalam menanamkan disiplin bekerja para anggota organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya. Gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kreatifitas manajer dalam
melaksanakan tugasnya sebagai anggota organisasi. Karyawan yang komitmen terhadap organisasinya, akan menunjukkan sikap dan perilaku
yang positif terhadap organisasinya. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin
56
yang didukung adanya rasa komitmen terhadap organisasinya, maka akan sangat berpengaruh terhadap Keberhasilan organisasi. Menerapkan gaya
kepemimpinan yang relevan dengan tuntutan situasi atau dengan mengubah situasi agar sesuai dengan gaya kepemimpinannya. Hal ini akan mendorong
timbulnya itikad baik atau komitmen anggota terhadap organisasi yang menaunginya.
Kompensasi merupakan balas jasa yang wajib diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas partisipasi atau kontribusinya di dalam
kegiatan perusahaan. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di
antara karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Kemudian program kompensasi juga penting bagi perusahaan, karena hal itu mencerminkan
upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia atau dengan kata lain agar karyawan mempunyai loyalitas dan komitmen yang tinggi
pada perusahaan. Ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterima dapat
menimbulkan perilaku negatif karyawan terhadap perusahaan dan dampak job involvement
yang bisa dilihat dari menurunnya komitmen yang pada akhirnya akan menurunkan prestasi kerjanya Noe,1994 : 135.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut:
57
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Budaya Organisasi X
1
Robbin 2003:721 : 1.
Inovasi dan Pengambilan Resiko
2. Perhatian Yang Rinci
3. Orientasi Hasil
4. Orientasi Pada Manusia
5. Orientasi Tim
6. Keagresifan
7. Stabilitas
Gaya Kepemimpinan X
2
Daniel Goleman 2006:65 : 1.
Visioner 2.
Pembimbing 3.
Afiliatif 4.
Demokratis 5.
Komunikatif Komitmen Organisasi Y
Allen dan Meyer 1990:171 :
1. Affective
commitment 2.
Continuance Commitment
3. Normative
Commitment
Kompensasi X
3
Michael dan Harold 1993:44 :
1. Kompensasi Material
2. Kompensasi Sosial
3. Kompensasi Aktivitas
58
2.6. Hipotesis