66
3 Buku daftar anggota 4 Buku rencana kegiatan
5 Buku notulen 6 Buku keuangan
7 Buku simpan pinjam 8 Album foto kegiatan
Buku-buku administrasi tersebut digunakan untuk mengontrol dan mencatat seluruh kegiatan yang akan maupun yang telah dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani KWT
Putri Cempo. Sehingga para pengurus maupun anggota mengetahui program-program yang telah dilaksanakan dan dapat menjadi rujukan untuk program kegiatan selanjutnya
yang akan dilaksanakan kedepannya. Upaya Kelompok Wanita Tani KWT Putri Cempo dalam rangka meningkatkan kerukunan dan kegiatan sharing antar sesama anggota
dengan melakukan pertemuan rutin pada hari jumat pahing di setiap bulan yang dilaksanakan di masjid Al Hidayah dan secara bergiliran di rumah anggota.Dalam
pertemuan ini juga diberikan keterampilan atau pengetahuan sesuai yang dibutuhkan para anggota.
d. Program Kegiatan Kelompok Wanita Tani Putri Cempo
Kelompok wanita tani KWT Putri Cempo merupakan salah satu kelompok wanita tani yang sukses dalam melaksanakan pemberdayaan perempuan.Keberhasilan tersebut
dapat dilihat dari pelaksanaan program yang dijalankan oleh Kelompok Wanita Tani KWT Putri Cempo.Beberapa program yang ada di Kelompok Wanita Tani KWT Putri
Cempo antara lain: 1 Pengembangan Produk Olahan Jamur
2 Program pelatihan keterampilan
67
3 Kegiatan Arisan dan Simpan Pinjam 4 Kegiatan Sosial mengisi pelatihan
Program kegiatan yang dilaksanakan tersebut ditunjang oleh sumber daya lokal yang ada di lingkungan setempat.Saat ini Kelompok Wanita Tani KWT Putri Cempo
memiliki produk unggulan berupa macam-macam produk olahan jamur.Hal ini berdasarkan pada potensi sumber daya alam yang ada sangat menunjang untuk
melakukan kegiatan usaha yang mengarah kewirausahaan salah satu contohnya yaitu jamur tiram.
e. Sekilas Produk yang dihasilkan Kelompok Wanita TaniKWT Putri Cempo
Hunian tetap Huntap Dongkelsari merupakan salah satu dusun yang memiliki produksi jamur yang melimpah.Hal ini dikarenakan Huntap Dongkelsari memiliki dua
kubung jamur bantuan dari rekompak. Satu kubung jamur diisi sekitar 2000 sampai 3000 log jamur setiap kubungnya. Akan tetapi jamur tiram seringnya dijual ke pengepul jamur
kemudian dijual ke penjual sayur dan pasar.Selain itu juga jamur yang dihasilkan juga dijadikan produk olahan seperti keripik jamur.Tidak banyak dari anggotaKelompok
Wanita Tani KWT yang melakukan upaya pengolahan jamur tiram dikarenakan mereka sibuk dengan pekerjaan mereka. Namun ada beberapa orang
anggota yang dapat mengolah jamur sebagai makanan untuk catering maupun cemilan.
B. Data Penelitian
Sebuah penelitian tentunya membutuhkan data untuk membantu mengetahui deskripsi tentang penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat korban erupsi
Gunung Merapi yang ada di Huntap Dongkelsari.Sasaran penelitian ini adalah kelompok wanita tani.Kelompok yang saya pilih adalah kelompok wanita tani KWT Putri Cempo.
68
1. Pelaksanaan Program Pemberdayaan
Dalam suatu penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat tentunya membutuhkan perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi penilaian program.Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari terselenggaranya suatu program pemberdayaan masyarakat.Huntap Dongkelsari memiliki beberapa program
pemberdayaan masyarakat.Sesuai dengan pernyataan W “Program pemberdayaan masyarakat yang ada di Huntap Dongkelsari yaitu
kelompok ternak sapi dan kambing, kelompok wanita tani ada dua yakni kelompok wanita tani guyub rukun dan putri cempo, serta ukm merapi bangkit yang ada di
bekas desa yang mereka huni dulu.” CW 2, 19112015
Hal ini didukung oleh pernyataan SR “Ada banyak mbak programnya disini, ada kelompok ternak, kelompok wanita tani
kwt, ada usaha kecil menengah ukm juga.” CW 3, 23112015
Berdasarkan pernyataan tersebut didukung hasil pengamatan dapat diketahui bahwa ada
beberapa kegiatan
pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan
di Huntap
Dongkelsari.Kegiatan tersebut adalah kelompok ternak sapi dan kambing, kelompok wanita tani, dan usaha kecil menengah ukm.
a. Perencanaan Program Pemberdayaan
Perencanaan merupakan tahapan awal dalam program pemberdayaan masyarakat, yang menentukan bagaimana program yang akan dilaksanakan. Perencanaan program
pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain:
1 Sosialisasi Program
Sosialisasi program merupakan tahapan pertama yang dilakukan. Sosialisasi ini dilakukan untuk mengenalkan masyarakat pada program pemberdayaan yang akan
dilakukan. Sosialisasi program dilakukan oleh BPPKP Kabupaten Sleman bidang ketahanan pangan, melalui pendampingan dan penyuluhan pertanian terhadap kelompok
69
wanita tani yang akan mengikuti program pemberdayaan masyarakat, sehingga program yang dirancang sesuai dengan kondisi yang ada di huntap dan program dapat bermanfaat
bagi mereka serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pernyataan T selaku dukuh Huntap Dongkelsari
“Kemarin itu mbak banyak program-program pelatihan dari dinas pertanian dan disperindag itu mbak, yang saya rasa programnya itu dapat mengembangkan
potensi dan keterampilan masyarakat sini sehingga mereka dapat ilmu dan
pengalaman baru setelah mereka pindah ke huntap ini”. CW 1, 9112015 Sosialisasi program dalam menentukan program apa yang akan dilaksanakan,
dilakukan melalui diskusi bersama, seperti yang disampaikan oleh SR ketua kelompok wanita tani
“Awalnya kita diundang dikumpulkan gitu mbak soalnya ada dari dinas yang mau datang, setelah itu rembugan untuk membuat kelompok tani, saya didawuhi jadi
ketua kwt putri cempo kemudian setiap rapat jumat pahing itu ada perwakilan dari dinas mbak untuk sekedar diskusi dan melakukan pelatihan-pelatihan gitu mbak”.
CW 3, 23112015
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa sosialisasi program sangat penting dalam merencanakan sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat agar program
yang akan dilaksanakan efektif dan efisien.
2 Penyiapan Pendamping
Pendamping merupakan orang yang bertugas untuk membantu kelompok wanita tani dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat.Fungsi dari pendamping
adalah sebagai narasumber maupun fasilitator yang dapat memotivasi kelompok agar dapat lebih semangat dalam mengikuti kegiatan. Seperti yang diungkapkan W
“Ini mbak pihak dari rekompak dan dinas pertanian, ketapang, disperindag ini mbak yang biasanya kasih program-program pelatihan, kita cuma tinggal milih program
dan jalankan programnya saja”. CW 2, 19112015
Hal ini didukung pernyataan SR