45
Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu proses yang tekanannya pada sesuatu yang dilakukan, dimana suatu perilaku dibentuk dan dikendalikan yang berpusat pada
tujuan yang telah direncanakan yang menimbulkan perubahan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan sebagai hasilnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran
narasumber teknis memegang peranan yang sangat penting, narasumber teknis melakukan berbagai jenis tindakan yang menggambarkan peranannya dalam
pembelajaran.Dalam hal ini tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Huntap Dongkelsari adalahmotivasi,
appersepsi, dan langkah-langkah. Langkah-langkah tersebut antara lain pemilihan program, melaksanaan program yang telah dipilih, dan pemantauan program.
3 Tahap Evaluasi. Pada tahap ini kegiatan pendidik adalah melakukan penilaian, yakni: a Proses pembelajaran yang dilakukan oleh narasumber teknis, dan hasil-hasil
intruksional. Penilaian atas proses pembelajaran bertujuan untuk mengkaji: 1 Kesesuaian kegiatan operasional pembelajaran dengan desain perencanaannya, dan 2
Efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. b Penilaian hasil bertujuan untuk mengkaji tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini tahapan evaluasi
yang dilakukan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Huntap Dongkelsari adalah evaluasi proses atau evaluasi yang dilakukan selama proses
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Wanita Tani KWT Putri Cempo di Huntap Dongkelsari.
Evaluasi atau penilaian selama proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk membantu pendamping dalam membuat rencana kegiatan
selanjutnya yang sesuai dengan hasil dari pemantauan monitoring sehingga mereka mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dari kegiatan yang telah mereka lakukan
46
dan mereka dapat melihat bagaimana keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi atau penilaian selama proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dilakukan
oleh pendamping maupun fasilitator. Dengan adanya program pemberdayaan itu
ingin dilihat hasil yang didapatkan setelah mengikuti program tersebut. Menurut Agus Syarif 2009: 21, pemberdayaan
berarti membekali atau memperlengkapi masyarakat dengan sumberdaya, peluang, pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk
menentukan masa depannya, dan untuk berpartisipasi dan mempengaruhi kehidupan masyarakatnya. Hasil dari mengikuti program pemberdayaan masyarakat melalui
kelompok wanita tani berupa peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan partisipasi perempuan di masyarakat, sehingga mereka mempunyai keterampilan baru yakni mereka
dapat melakukan usaha pengolahan makanan dari kegiatan yang telah mereka lakukan sebelumnya yakni budidaya jamur tiram. Hasil dari pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat melalui Kelompok Wanita Tani KWT Putri Cempo memberikan hasil yang positif bagi bagi para wanita tani yang telah mengikuti kegiatan ini.
47
Pendapatan masyarakat meningkat
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Erupsi Gunung
Merapi
Kemiskinan
Tidak memiliki pekerjaan yang tetap
Kehilangan harta benda
Perekonomian yang labil
Penyelenggaraan Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Wanita Tani
KWT Putri Cempo
Tahap Pelaksanaan Motivasi,
appersepsi,dan langkah-langkah.
Langkah-langkah tersebut
antara lain
pemilihan program,
melaksanaan program yang telah dipilih,
dan pemantauan program. Tahap Evaluasi
Evaluasi proses Tahap Perencanaan
Sosialisasi program,
penyiapanpendamping, penyiapan
alat dan
bahan, pembagian
kelompok, penyiapan
tempat, dan penyiapan materi.
Hasil dari
penyelenggaraan program
pemberdayaan masyarakat
memberikan hasil
yaitu berupa
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan
partisipasiperempuan di
masyarakat
48
D. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana persiapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di hunian tetap Huntap Dongkelsari?
b. Bagaimana perencanaan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di hunian tetap Huntap Dongkelsari?
c. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di hunian tetap Huntap Dongkelsari?
d. Bagaimana evaluasi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di hunian tetap Huntap Dongkelsari?
e. Bagaimana hasil pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di hunian tetap Huntap Dongkelsari?
49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian yang dimulai dari proses perumusan masalah hingga sampai pada
tahap penarikan kesimpulan. Ada dua macam pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kuantitatif merupakan wujud penelitian yang menuntut seorang peneliti menggunakan
angka-angka yang
diwujudkan dengan
menggunakan analisis
statistik.Sedangkan pendekatan kualitatif adalah peneliti bekerja menggunakan data-data yang diperoleh dari hasil informasi yang didapat serta keterangan yang didukung dengan
penjelasan data, FX Sudarsono dalam Mariska Tamara 2014. Berdasarkan pendekatan penelitian diatas, maka peneliti akan menggunakan
pendekatan kualitatif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat yang ada di
Hunian tetap Huntap Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan.
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena pada subyek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh
peneliti.Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data berupa orang, benda bergerak, ataupun proses tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan data.Maka sumber data adalah kata-kata atau tindakan orang yang diwawancara, sumber
50
data tertulis, dan foto.Subjek sasaran penelitian ini adalah pengelola, para pekerja sosial, dan peserta didik, Suharsimi Arikunto dalam Mariska Tamara 2014: 42.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pengurus dan anggota yang terlibat dalam penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat yang ada di
Huntap Dongkelsari.Alasan peneliti memilih subyek tersebut dikarenakan pengurus dan anggota terlibat langsung dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya
Kelompok Wanita Tani KWT Putri Cempo. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah Pengurus dan anggota Kelompok Wanita Tani KWT Putri Cempo yang ada
di Hunian Tetap Huntap Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan. Pemilihan sumber data ini dilakukan dengan teknik purposive.Menurut Sugiyono
dalam Ani Irmawati 2015: 55 purposive adalah penentuan subjek dengan pertimbangan tertentu.Jumlah sumber data ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang
diperlukan. Tabel 1. Subjek Penelitian
Informan Informasi yang ingin diperoleh
Pengurus Kelompok Wanita Tani KWT Putri Cempo
- Struktur
organisasi dalam
pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di HUNTAP Dongkelsari
- Perencanaan program pemberdayaan
masyarakat di HUNTAP Dongkelsari -
Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di HUNTAP Dongkelsari
- Evaluasi
program pemberdayaan
masyarakat di HUNTAP Dongkelsari Anggota Kelompok Wanita
Tani KWT Putri Cempo -
Hasil dari program pemberdayaan yang
dilaksanakan di
HUNTAP Dongkelsari
51
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Hunian tetap
HUNTAP Dongkelsari Kelurahan Wukirsari Cangkringan dengan alasan, tempat yang strategis dan mudah dijangkau peneliti sehingga memungkinkan kelancaran dalam
pelaksanaan penelitian. 2. Waktu Penelitian
Penelitian mengenai penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat pada korban erupsi merapi di Hunian Tetap HUNTAP Dongkelsari
Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan
November 2015 hingga Februari 2016.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Pengertian instrumen pengumpul data Dalam
penelitian kualitatif
instrumen utamanya
adalah peneliti
sendiri Sugiyono:2008. Namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka
kemungkinan akan dikembangkan instrumen peneliti sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui
observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan
membuat kesimpulan Sugiyono, 2009: 307. 2. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara, dan dokumentasi terstruktur yang dibuat sendiri oleh peneliti. Berdasarkan