67
materi nama anggota tubuh bagian wajah. Untuk itu guru dan peneliti berdiskusi untuk melakukan siklus 1 dengan tindakan make a match
dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak tunarungu kelas dasar I di SLB Wiyata Dharma 1 Sleman. Perolehan skor
tersebut dapat dilihat dalam diagram skor sebagai sebagai berikut:
Gambar 3. Diagram Skor Pra tindakan Kemampuan Menulis Permulaan Kelas Dasar I SLB Wiyata Dharma 1 Sleman
2. Rencana Tindakan Siklus 1
Tahap perencanaan ini diawali dengan berdiskusi dengan guru.
Kegiatan ini
dilakukan untuk
menentukan skenario
pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan rancangan evaluasi. Semua aspek tersebut disusun dalam RPP rencana
BD IL
RG Skor Pra-tindakan
40 55
50 10
20 30
40 50
60
P en
cap ai
an H
as il
Pencapaian Hasil Pra tindakan Kemampuan Menulis Permulaan
68
pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan yaitu anak mampu menulis nama anggota tubuh yang didiktekan oleh guru
dengan menggunakan teknik pembelajaran make a match. Aspek yang menjadi acuan dalam menuliskan nama anggota tubuh yang didiktekan
oleh guru adalah ketepatan, kerapian, dan kecepatan dalam menulis. Materi pelajaran akan dibagi menjadi 4 pertemuan.
Pertemuan pertama, akan mengajarkan tentang menulis di udara nama anggota tubuh bagian wajah, menyalin tulisan nama anggota tubuh
bagian wajah, lalu menjodohkan gambar anggota tubuh bagian wajah dan tulisan anggota tubuh bagian wajah. Pertemuan kedua, akan
mengajarkan tentang menulis di udara nama anggota tubuh bagian wajah, menyalin tulisan nama anggota tubuh bagian wajah, lalu
menjodohkan gambar anggota tubuh bagian wajah dan tulisan anggota tubuh bagian wajah. Pertemuan ketiga, akan mengajarkan tentang
menulis di udara nama anggota tubuh bagian wajah, menyalin tulisan nama anggota tubuh bagian wajah, lalu menjodohkan gambar anggota
tubuh bagian wajah dan tulisan anggota tubuh bagian wajah. Pertemuan keempat, peneliti melaksanakan pasca tindakan siklus 1
terhadap materi yang telah dipelajari sehingga dapat diketahui capaian hasil belajar anak tunarungu kelas dasar I dalam kegiatan menulis
permulaan khususnya menulis nama anggota tubuh bagian wajah yang didiktekan oleh guru, dan pembelajaran ini termasuk dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
69
Langkah selanjutnya yaitu peneliti akan menyusun lembar observasi untuk mengetahui proses kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan menggunakan teknik pembelajaran make a match. Lembar observasi berisi beberapa aspek kinerja guru dan anak dalam kegiatan
belajar mengajar. Tahap selanjutnya dalam perencanaan siklus 1 adalah
mempersiapkan soal-soal pasca tindakan yang akan diberikan pada akhir pertemuan maupun akhir pelaksanaan siklus 1. Soal dibuat
berdasarkan materi yang diajarkan pada tindakan sebelumnya. Soal pasca tindakan terdiri dari 5 butir yang digunakan untuk mengukur
kemampuan menulis permulaan khususnya menulis nama anggota tubuh bagian wajah yang didiktekan guru.
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1