26
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menulis
Permulaan
Menurut Lerner dalam Mulyono Abdurrahman 2003: 227 faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menulis permulaan adalah
sebagai berikut : a.
Motorik Anak yang perkembangan motoriknya belum matang akan
mengalami kesulitan dalam menulis. Tulisannya tidak jelas, terputus-putus, tidak mengikuti garis.
b. Perilaku
Anak yang tidak dapat diam atau anak yang perhatiannya mudah teralihkan,menyebabkan
pekerjaannya terhambat
termasuk pekerjaan menulis.
c. Persepsi
Anak yang terganggu persepsinya dapat menimbulkan kesulitan dalam menulis. Seperti terjadi omisi dalam penulisan kata, dan
sebagainya. Jika presepsi auditori terganggu, mungkin anak akan dapat mengalami kesulitan untuk menulis kata-kata yang
diucapkan. d.
Memori Anak tidak mampu mengingat apa yang akan ditulis. Kesulitan
tersebut menyangkut sulit untuk mengingat huruf atau kata.
27
e. Kemampuan cross modal
Anak tidak mampu mengingat cara membuat huruf atau simbol- simbol matematik.
f. Penggunaan tangan yang dominan
Kesulitan belajar menulis sering terkait dengan cara anak memegang pensil atau anak mengalami kidal yaitu menulis
dengan menggunakan tangan kiri. g.
Kemampuan memahami instruksi Anak yang sulit memahami instruksi baik secara visual maupun
verbal akan mengalami kesulitan dalam menyalin tulisan berdasarkan apa yang telah diperintahkan guru.
Berdasarkan pemaparan diatas, faktor tersebut juga dialami oleh anak tunarungu. Hambatan pendengaran yang dialami oleh anak
tunarungu menyebabkan mengalami kesulitan dalam menulis permulaan seperti menulis kata yang didiktekan oleh guru, selain itu
juga karena faktor motorik, persepsi, memori, perilaku, kemampuan cross modal, penggunaan tangan yang dominan, dan kemampuan
memahami instruksi.
28
5. Pentingnya Menulis untuk Anak Tunarungu
Menulis adalah hal yang sangat penting bagi seseorang begitupun juga untuk anak tunarungu. Menurut Suparno 2001: 43
tulisan bagi anaktunarungu merupakan hal sangat penting dan sebagai suatu modal dalam berkomunikasi, terutama bagi anak tunarungu
yang komunikasi verbalnya kurang baik. Dengan adanya tulisan yang baik, akan sangat membantu anak tunarungu dalam berkomunikasi.
Anak tunarungu adalah anak yang mengalami hambatan pada pendengarannya yang menyebabkan sulit menerima rangsangan
atau informasi yang berwujud bunyi suara. Perolehan bahasa anak tunarungu diperoleh melalui tulisan kemudian dibahasakan baik
secara oral maupun isyarat. Dalam penerimaan bahasa anak tunarungu lebih mengedepankan fungsi indra visual.
Menurut Haenudin 2013: 72 pentingnya menulis bagi anak tunarungu adalah bentuk komunikasi secara tulisan. Anak
tunarungu yang mengalami hambatan pendengaran dan kekakuan pada pita suara komunikasinya menggunakan bahasa tulis dan bahasa
isyarat. Menulis adalah hal yang sangat penting untuk anak tunarungu dalam pendidikan khusus, anak tunarungu diajarkan cara menulis
yang benar dengan tujuan mampu berkomunikasi dengan orang lain secara tulisan.
Pembelajaran menulis pada anak tunarungu diperoleh pada pendidikan khusus atau sekolah luar biasa. Pembelajaran menulis
29
yang ada di pendidikan khusus atau sekolah luar biasa, sama halnya seperti pembelajaran menulis yang ada di sekolah dasar. Prinsip
manfaat menulis bagi anak tunarungu adalah sarana komunikasi secara tulisan, membantu anak tunarungu dalam berkomunikasi
dengan orang lain, berusaha membantu anak tunarungu dalam mengembangkan kemampuannya dalam bahasa tulis, membantu anak
tunarungu berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan.
6. Penilaian Kemampuan Menulis Permulaan